NCW Ungkap Dugaan Uang Mengalir ke Partai Politik, Singgung Tambang Nikel Ilegal dan Perusahaan yang Diduga Terlibat
NCW ungkap dugaan uang mengalir ke partai politik dari kejahatan lingkungan tersebut merupakan hasil dari pertambangan ilegal yang berasal dari tambang nikel ilegal.-dok disway-
JAKARTA, DISWAY. ID – Adanya aliran uang yang dari kejahatan lingkungan dari dalam dan luar negeri mengalir ke partai politik untuk pembiayaan pemilu disebut oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan atau PPATK.
Temuan dari PPATK ini diamini oleh Nasional Corruption Watch atau NCW, bahkan Hanifa Sutrisna yang merupakan ketuanya mengungkapkan inisial yang terkait dalam kasus tersebut.
Menurut Hanifa aliran uang tersebut disinyalir paling banyak mengalir ke bendahara Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Paslon 02.
BACA JUGA:8 Sekolah Kedinasan Jadi Pilihan Pendaftaran 2024, Ini Link dan Profilnya
BACA JUGA:Duh! Anthony Martial Nggak Laku-laku, MU Siap Pertahankan
NCW ungkap dugaan uang mengalir ke partai politik dari kejahatan lingkungan tersebut merupakan hasil dari pertambangan ilegal yang berasal dari tambang nikel ilegal.
Menurut NCW, adanya salah satu perusahaan tambang yang diduga melakukan penambangan nikel ilegal serta perambahan hutan tanpa PPKH di Sulawesi yang merugikan negara 3.7 triliun.
“Berdasarkan informasi dari whistle blower kita, nama PT tersebut PT Putra Kendari Sejahtera yang dimiliki oleh Johnson Yaptonaga atau JP dan Anton Timbang atau AT,” terangnya.
BACA JUGA:Hasil Jepang vs Vietnam Grup D Piala Asia 2023: Samurai Biru Menang 4-2 Atas The Golden Star
BACA JUGA:Said Aqil: Kakek Anies Baswedan Pahlawan Nasional, Dia yang Keliling Palestina-Mesir
Menurut Hanifa, AT sendiri merupakan ketua KADIN Sulawesi Tenggara serta ketua Relawan Pedagang Indonesia Maju atau RAPIM yang mendukung Capres dan Cawapres Prabowo dan Gibran.
Selain itu pertambangan ilegal dilakukan dengan kembali menghidupka Izin Usaha Pertambangan yang telah di cabut oleh Kementerian Investasi yang saat ini dijabat oleh Bahlil Lahadalia.
Akan tetapi IUP yang dicabut merupakan tambang yang memiliki pasokan yang cukup banyak dan bisa dibilang tambang yang bagus-bagus.
BACA JUGA:Ribuan Knalpot Brong Disulap Jadi Monumen Ikan Bandeng di Pati, Keren!
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: