Olahraga Bareng Si Dia, Benarkah Efektif Bakar Kalori?

Olahraga Bareng Si Dia, Benarkah Efektif Bakar Kalori?

Olahraga-Bareng pasangan apakah lebih efektif?-Freepik

JAKARTA, DISWAY.ID - Seseorang terkadang butuh teman saat berolahraga, malas jika sendiri.

Namun, ketika olahraga dilakukan bersama pasangan, benarkah akan efektif?

Sebuah studi terbaru menunjukkan pasangan lansia yang berolahraga bersama secara keseluruhan kurang aktif dibandingkan mereka yang berolahraga secara terpisah atau sendiri.

Para peneliti dari Nanyang Technological University (NTU) di Singapura menghitung angka tersebut pada 240 orang berusia 54 hingga 72 tahun, menggunakan pelacak kebugaran untuk mencatat data seperti langkah harian dan kalori yang terbakar selama 12 minggu.

“Mereka yang berpartisipasi bersama pasangannya memiliki rata-rata dan median jumlah langkah yang lebih rendah serta lebih jarang mencapai jumlah langkah harian sebanyak 10.000 dan 15.000 dibandingkan mereka yang berpartisipasi sendiri,” tulis para peneliti dalam makalah yang mereka terbitkan.

Ilmu pengetahuan belum begitu jelas mengenai masalah ini.
 
Penelitian sebelumnya menemukan bahwa berolahraga bersama orang lain dapat membuat aktivitas menjadi lebih menyenangkan, dan menambah akuntabilitas serta motivasi ekstra pada pola olahraga.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan saat ini, tim peneliti menunjukkan bahwa tingkat aktivitas yang lebih rendah pada pasangan yang berolahraga bersama berkaitan dengan kebiasaan dan rutinitas yang sudah mapan, dan orang-orang yang mengatur jalannya masing-masing – dibandingkan orang yang lebih santai atau mempersingkat aktivitas.
 
BACA JUGA:Rajin Olahraga di Gym Ternyata Dukung Kesehatan Mental, Tidur Lebih Nyenyak

Dengan kata lain, menetapkan target 10.000 langkah sehari lebih mudah bagi satu orang daripada dua orang.
 
Jika dua orang, keduanya perlu menemukan waktu dalam sehari dan motivasi untuk memasukkan aktivitas tersebut ke dalam agenda.

“Bagi pasangan-pasangan ini, mengubah kebiasaan sehari-hari memerlukan perubahan besar dalam kebiasaan dan rutinitas yang sudah tertanam dalam kehidupan keluarga mereka setelah bertahun-tahun menikah,” kata Sapphire Lin, ilmuwan kesehatan di NTU.

“Hal ini membuat melakukan olahraga menjadi sulit, dan dapat menyebabkan efek demotivasi," katanya. 

Studi ini menawarkan beberapa wawasan menarik tentang cara terbaik bagi lansia untuk tetap bugar, sekaligus mengungkapkan bahwa mereka yang diberi masukan yang dipersonalisasi dari aplikasi pelacak kebugaran akhirnya menjadi lebih aktif.
 

“Penelitian kami menunjukkan bahwa orang lanjut usia yang ingin memasukkan olahraga ke dalam gaya hidup mereka mungkin merasa lebih efektif untuk fokus mengubah rutinitas mereka sendiri daripada mencoba berolahraga bersama pasangan dan berusaha memaksakan perubahan pada pasangan mereka,” kata Lin.

Penelitian ini telah dipublikasikan di Jurnal Internasional Interaksi Manusia-Komputer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: science alert