Mahfud MD Beberkan Respons Jokowi Saat Dirinya Pamit Mundur dari Menko Polhukam

Mahfud MD Beberkan Respons Jokowi Saat Dirinya Pamit Mundur dari Menko Polhukam

Mahfud MD-Foto: Ricardo/jpnn.com-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD resmi menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengajukan pengunduran diri dari jabatan Menteri Kordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukan), Kamis 1 Fabruari 2024.

Saat bertemu langsung dengan Jokowi di Istana, Mahfud MD juga mengungkapkan pertemuan tersebut sangat cair dan sudah menerima surat pengunduran dirinya untuk maju menjadi peserta Pilpres 2024.

BACA JUGA:Terima Kasih dan Maaf, di Antara 3 Hal yang Disampaikan Mahfud MD ke Jokowi

“Pak Jokowi mengatakan terima kasih juga sudah membantu 4 tahun dan dengan baik tidak ada masalah,” ujar Mahfud MD dalam keterangannya di Istana, Kamis 1 Februari 2024.

“Saya dengan pak Jokowi bergarau saja, sangat cair dan penuh persaudaraan, gak ada ketegangan apapun,” tambahnya.

“Beliau juga menyebut bahwa saya paling lama Menko beliau selama 2 periode memimpin paling lama itu pak Mahfud,” tuturnya.

BACA JUGA:Bahas Isi Surat Pengunduran, Mahfud MD Bongkar Suasana saat Bertemu Jokowi di Istana

Saat ditanya soal calon presiden (capres) nomor urut 2 yang juga menjabat sebagai Menteri di Kabinaet Indonesia Maju, yaitu Prabowo Subianto apakah diharapkan juga mengikuti jejaknya, Mahfud MD mengatakan tidak ingin mengurusi hal tersebut.

“Saya tidak akan mengkaitkan dengan orang lain, etik saya itu bukan soal orang lain berhenti atau tidak, etika saya itu saya dulu diangkat dengan penuh penghormatan maka saya harus menghadap dengan penuh penghormatan juga,” jelasnya.

Sedangkan bicara soal pengganti dirinya sebagai Menko Polhukam, Mahfud MD juga memberikan beberapa pesan untuk meneruskan 3 poin pekerjaan dirinya yang belum rampung.

BACA JUGA:3 Poin Penting Isi Surat Pengunduran Diri Mahfud MD yang Diserahkan pada Jokowi

“Tugasnya sudah rutin, cuma tugas yang masih menggantung di internal saya yang masih dilanjutkan karena tugas resmi dari presiden,” ungkapnya.

“Satu soal BLBI, kita yang dulu hampir kehilangan uang  lebih dari 111 triliun sekarang kita sudah berhasil menghimpun Rp 35, 8 triliun selama 1,5 tahun kami mengejar itu, dan sisanya sudah kami petakan harus ditagih lebih lanjut,” paparnya.

“Kedua penyelesaian pelanggaran HAM berat untuk penyelesaian dari sudut korbannya masih terus berjalan sesuai dengan inpres dan itu mendapat pujian resmi dari PBB di Jenewa,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: