Update Penyidikan Perkara Dugaan Korupsi Pengadaan APD di Kemenkes RI
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberondong sejumlah pertanyaan terkait dugaan kasus korupsi yang dilakukan Budi Sylvana, menyangkut dugaan aliran uang korupsi Alat Pelindung Diri (APD) Covid-19. -dok disway-
JAKARTA, DISWAY.ID - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberondong sejumlah pertanyaan terkait dugaan kasus korupsi yang dilakukan Budi Sylvana, menyangkut dugaan aliran uang korupsi Alat Pelindung Diri (APD) Covid-19.
Bertempat di Gedung Merah Putih KPK, yang terletak di kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan, tim penyidik telah melakukan pemanggilan terhadap saksi-sakdi pada Rabu 7 Februari 2024 lalu.
Saksi yang dipanggil yaitu Budi Sylvana yang merupakan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada pusat Krisis Kesehatan periode 28 Maret 2020 hingga September 2020.
BACA JUGA:Keamanan Timnas AMIN Tangkap 47 Perusuh di Kampanye Akbar JIS, Ngaku Disuruh Mantan Jenderal
BACA JUGA:Momen Marshel Widianto Sukses Godain Gibran hingga Senyum-Senyum: Gantengnya Aku
Tak hanya itu, Pius Rahardjo, selaku Kepala Seksi Kepabeanan dan Cukai X KPPBC Tipe Madya Pabean B Bogor tahun 2020 sekaligus Kepala Seksi Evaluasi dan Harmonisasi Kebijakan Fasilitas Pertambangan Ditjen Bea Cukai Kementerian Kuangan RI dari Januari 2022 sampai sekarang juga ikut dicecar pertanyaan.
Penyidik mencari tahu tentang besar anggaran yang penggandaan APD saat pandemi Covid-19.
"Kedua saksi hadir dan dikonfirmasi antara lain kaitan hitungan pos dan besaran anggaran dalam pengadaan APD di Kemenkes," ucap Juru Bicara KPK, Ali Fikri, Senin 12 Febaruari kepada para wartawan.
BACA JUGA:Houthi Ancam Peningkatan Operasi Militer di Laut Merah Jika Israel Serbu Rafah
Tak hanya itu, pihak KPK juga mencari tahu arus dugaan aliran uang yang dinikmati
"Termasuk dugaan aliran uang yang dinikmati berbagai pihak dari pengadaan tersebut" ujar Ali.
Korupsi terkait proyek pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) Covid-19 di tahun 2020.
KPK mengusut proyek pengadaan APD Covid-19 di Kemenkes tahun anggaran 2020-2022 sebesa Rp 3.03 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: