Hasto Tantang Prabowo Bersumpah, Bantah Langsung Soal Pembelian Jet Tempur Mirage 2000-5

Hasto Tantang Prabowo Bersumpah, Bantah Langsung Soal Pembelian Jet Tempur Mirage 2000-5

Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto menantang Prabowo Subianto untuk berani membantah.-Candra Aditya/Carep-

Ia menegaskan bahwa pembelian jet tempur bekas itu memang pernah direncanakan oleh Kemenhan pada 2022 lalu. Namun selanjutnya, pembelian jet tempur itu batal. 

Atas hasil investigasi MSN itu, Dahnil tegas membantah bahwa tak ada pembelian pesawat jet tempur yang dianggarkan Kementerian Pertahanan. 

BACA JUGA:Elektabilitas Prabowo-Gibran Naik, Anies-Imin Menyusul, Ganjar-Mahfud Turun di Survei Populi Center Terbaru

Sehingga konten yang diberitakan media daring berbahasa asing, Meta Nex dalam artikel daring bertajuk 'Indonesia Prabowo Subianto EU Corruption Investigation' yang viral pada Jumat, 9 Februari 2024 itu merupakan fitnah kepada Menhan.

"Saya ingin masuk ke substansi. Pertama, ini adalah hoaks dan fitnah. Tidak ada pembelian Pesawat Mirage. Walaupun itu (pernah) direncanakan, (tapi) sudah dibatalkan, artinya tidak ada kontrak yang efektif di Kemenhan terkait dengan pembelian Mirage. Jadi secara konten semua yang disampaikan itu jelas fitnah," ujar Dahnil dalam keterangannya, Minggu 11 Februari 2024. 

Dahnil menduga bahwa pemberitaan tersebut sengaja dibuat oleh pihak tertentu dan memanfaatkan momen jelang hari pencoblosan Pemilu 2024.

Investigasi MSN itu dinilai memberi dampak negatif kepada pasangan Prabowo-Gibran.

"Sumber berita ini muncul dari salah satu situs MSN, konten MSN ini kontennya agregator Microsoft dan ambil dari Metanext. Kalau dicek ke Metanext, berita itu tidak ada sama sekali. Dari sisi teknis jelas ini juga diciptakan orang orang tertentu untuk tebar fitnah bagi Prabowo-Gibran terkait dengan pemilihan yang tinggal beberapa hari ke depan," ujar Dahnil yang juga juru bicara TKN Prabowo-Gibran

BACA JUGA:JK Tantang TKN Prabowo-Gibran Tunjukkan Bukti Fitnah dalam Film Dirty Vote

Dahnil menyayangkan berita hoaks tersebut dengan mudah dipercayai masyarakat, dan kini menjadi buah bibir di media sosial.

"Kemudian (berita ini) dikunyah, sayangnya oleh netizen, di sisi lain beberapa media juga kemudian angkat isu ini, digoreng dan sebagainya tanpa ada upaya untuk menyampaikan bahwa ini hoaks dan fitnah," paparnya.

"Jadi dari tiga sisi itu saja kami ingin sampaikan ini adalah upaya yang busuk dan jahat sekali untuk fitnah Prabowo," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: