Guru Besar UI Beri Pesan untuk Presiden Terpilih, Singgung Politik Dinasti
Senin 19-02-2024,10:07 WIB
Reporter:
Candra Pratama|
Editor:
Marieska Harya Virdhani
Guru Besar UI Prof Lili Romli-Beri pesan untuk presiden terpilih-Istimewa
JAKARTA, DISWAY.ID - Masa pemerintahan Jokowi akan segera berakhir pada 20 Oktober 2024, mendatang.
Dan presiden terpilih akan segera dilantik sembari menunggu hasil perhitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Guru Besar Ilmu Politik, Universitas Indonesia (UI), Prof. Lili Romli mengingatkan, agar masyarakat harus kritis terhadap pilihannya.
Jangan hanya menjadi 'tim hore' tetapi juga sebagai pemilih yang mengawasi jalannya pemerintahan.
"Harus kritis dengan presiden yang terpilih. jangan pasif membiarkan," ujar Prof. Lili saat dihubungi Disway.id via telepon, Minggu 18 Februari 2024.
Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu, berkaca pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikaitkan dengan demokrasi bangsa Indonesia dan politik dinasti.
"Ketika kita terpukau, ternyata kemudian Pak Jokowi tidak memperkuat demokrasi. Malahan membangun dinasti. Ini jangan sampai terulang kembali," tegas Lili menggebu.
Lili menegaskan, para pemilih harus betul-betul peduli, mengawasi, dan menagih janji.
Jangan sampai hanya sekedar memperalat suara rakyat.
Lebih lanjut, dia mengkritik keras tagline yang tergambar pada Jokowi, yaitu "Presiden Pilihan Rakyat".
Menurutnya, jika merupakan 'Presiden Rakyat' harus memenuhi dan memperhatikan aspirasi dari rakyat.
Jangan hanya tagline.
Misalkan dengan meingkatkan kesejahteraan, mengurangi kemiskinan, dan mengurangi pengangguran.
"Bukan kemudian adalah hanya untuk sekelompok orang oligarki yang dilayani. Tetapi rakyat yang harusnya dilayani!," jelasnya.
Oleh karena itu, dia berharap, selain menjaga persatuan dan kesatuan tetapi tidak lupa juga rakyat yang sudah memilih harus mengawal, mengontrol, dan mengawasi.
Jangan sampai terjadi penyimpangan-penyimpan pada era Jokowi terjadi lagi.
"Karena kita kan tertipu oleh masa Pak Jokowi. Karena tingkat kekuasaan tinggi tetapi kemudian demokrasi malah semakin menurun," pungkasnya.
Hasil Perhitungan Real Count Sirekap KPU
Hasil Sirekap Komisi Pemilihan Umum (KPU) dari data masuk mencapai 70,45 persen, Senin 19 Februari 2024 memperlihatkan pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memperoleh 24,35% atau 22,759,971suara.
Nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebesar 58,3 persen atau 54,496,002 suara.
Pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapatkan 17,35% atau 16,212,475 suara.
Hasil Quick Count Litbang Kompas
Sementara itu hasil Quick Count Litbang Kompas dengan data masuk 99,8% menyebutkan pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memperoleh 25,21%.
Nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebesar 58,48 persen.
Pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapatkan 16,31%.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: