Perang Antar Suku di Provinsi Enga Papua Nugini, Sedikitnya 53 Orang Dibantai

Perang Antar Suku di Provinsi Enga Papua Nugini, Sedikitnya 53 Orang Dibantai

Perang Antar Suku di Provinsi Enga Papua Nugini, Sedikitnya 53 Orang Dibantai -Ilustrasi/Tangkapan layar-

PORT MORESBY, DISWAY.ID - Sedikitnya 53 pria dibantai dalam perang antar-suku di dataran tinggi Papua Nugini, media Australia melaporkan pada hari Senin, 19 Februari 2024.

Orang-orang tersebut diserang di provinsi Enga di wilayah dataran tinggi terpencil di negara kepulauan Pasifik Selatan, Papua Nugini.

Penjabat Inspektur Polisi Kerajaan Papua Nugini George Kakas mengatakan ini adalah kekerasan terburuk yang pernah mereka lihat sepanjang sejarah, dan tahun lalu, provinsi tersebut dikunci karena meningkatnya kekerasan antar suku.

BACA JUGA:Israel Larang Muslim Palestina Ibadah di Masjid Al-Aqsa Selama Bulan Ramadhan

BACA JUGA:Putin Klaim Rebut Kota Avdiivka Sebagai Simbol Kemenangan, Ukraina Tarik Mundur Pasukan

Polisi memperkirakan akan menemukan lebih banyak mayat di antara korban luka yang melarikan diri ke hutan, katanya. 

“ Warga suku ini telah dibunuh di seluruh pedesaan, di seluruh hutan,” kata Kakas.

Jenazah dikumpulkan dari medan perang, jalan raya dan tepi sungai, kemudian dimasukkan ke dalam truk polisi dan dibawa ke rumah sakit. 

Kakas mengatakan pihak berwenang masih menghitung mereka yang tertembak, terluka dan lari ke semak-semak.

“ Kami perkirakan jumlahnya akan bertambah menjadi 60 atau 65,” katanya.

BACA JUGA:Israel Bersiap Invasi ke Rafah, Joe Biden Malah Mengirim Banyak Bom Canggih ke Zionis

BACA JUGA:Donald Trump Divonis Denda Rp 5,5 Triliun atas Kasus Penipuan Bisnis di New York

Kakas mengatakan jumlah korban tewas tertinggi akibat kekerasan serupa terjadi di dataran tinggi, yang hanya memiliki sedikit jalan raya dan sebagian besar penduduknya adalah petani subsisten.

Suku-suku dataran tinggi telah saling berperang di Papua Nugini selama berabad-abad, namun masuknya senjata otomatis telah membuat bentrokan menjadi lebih mematikan dan meningkatkan siklus kekerasan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: