Pangeran Saudi Beri Penjelasan Tegas Soal Ideologi Wahabisme yang Ditakuti GP Ansor

Pangeran Saudi Beri Penjelasan Tegas Soal Ideologi Wahabisme yang Ditakuti GP Ansor

Ilustrasi. Ketika Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman menyambut kedatangan Prabowo. Ia mengatakan bahwa ideologi wahabisme bukan ajaran baru di Arab Saudi.--@prabowo

Mudahnya, seorang murid yang belajar kepada guru di sekolah, tapi hanya menulis dan membaca tanpa memahami konteks dan tidak mau bertanya.

Fenomena tersebut sudah familiar di sekolah-sekolah umum lainnya sampai sekarang. Tak bisa dipungkiri.

BACA JUGA:Sosok Ustaz Khalid Basalamah yang Masuk Dalam Daftar Dugaan 12 Ustaz Wahabi

Kitab-kitab Muhammad bin Abdul Wahhab

Pangeran MbS mengatakan jika kelompok ekstremis berdosa kepada Muhammad bin Abdul Wahhab.

Pasalnya banyak kitab-kitabnya yang digunakan kelompok esktrem untuk membenarkan ideologi menyimpang mereka.

By the way, kelompok ekstremis yang dimaksud adalah kelompok khawarij.

Kelompok tersebut dikenal pintar membaca Al-Quran dan Hadist tetapi hanya sebatas tekstual.

BACA JUGA:Gus Miftah Tuding PKS Wahabi dengan Al-Quran Surah Al An'am Ayat 48, Maksudnya Apa?

"Saya yakin jika Abdul Wahhab, Bin Baz, dan ulama lainnya masih hidup hingga sekarang, mereka akan jadi barisan terdepan yang melawan ide-ide ekstremis dan kelompok teroris itu," bebernya.

Pangeran Saudi kembali memberi contoh penyimpangan yang dilakukan kelompok esktremis.

Disebutkannya, kelompok esktremis kerap memelintir ajaran yang menjadi dasar hukum di Arab Saudi itu.

Seperti ketika seorang tokoh agama meninggal dunia, kelompok keras itu biasanya memakai kalimat para ulama Suadi, tetapi juga memelintirnya.

BACA JUGA:Ukhuwah Wathaniyah dalam Koalisi Perubahan, Persatuan Aswaja, dan Wahabi

Pangeran Saudi juga menegaskan bahwa ideologi kelompok esktremis tak akan sama, dan bukan satu-satunya paham di Arab Saudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: