Tirai Keluarga
--
PAGI-PAGI saya olahraga lagi. Satu jam lagi. Di bagian depan kamar. Saya bawa speaker kecil –sekecil korek api yang saya beli di Beijing tempo hari. Saya punya stok lagu di memori HP. Satu jam, 22 lagu.
Sudah dua hari tidak olahraga. Baru di Buraydah ini bisa olahraga. Langsung malamnya dan paginya.
Di hotel di Makkah tidak boleh suarakan musik. Saya coba olahraga di depan kamar pakai musik. Ketahuan. Didatangi petugas. Dilarang. Olahraga saya teruskan. Tanpa musik. Boleh.
Di Buraydah udara terasa lebih kering. Sambil olahraga yang terpikir cara meneruskan perjalanan ke Riyadh.
Saya belum tahu ada kereta jam berapa saja. Reception hotel juga tidak tahu. Lebih baik pagi-pagi langsung stasiun. Dari pada menyesal belakangan.
"Bagaimana cara cari taksi ke stasiun?"
"Punya Uber?"
"Tidak punya".
Ia garuk-garuk kepala. Lalu mengelus jenggot. Diam menerawang. Berpikir keras. Lama.
"Saya bisa panggilkan taksi. Tapi ... mahal".
Ups.
"Seberapa mahal?"
“Seratus riyal".
Ganti saya yang garuk kepala. Mau meraba jenggot tidak punya bulu di janggut. Terdiam. Lama.
"Ok" kata saya lirih. "Ke stasiun saja kok 100 riyal" kata saya dalam hati.
Logika saya salah lagi. Seharusnya stasiun kereta di tengah kota. Ternyata tidak di Buraydah. Stasiun kereta Buraydah tidak di Buraydah. Tidak pula di kota lain sekitarnya. Stasiun ini di tengah padang pasir yang luas: 50 km dari kota.
Berarti 100 riyal tidak mahal: tidak ada pilihan lain. Hampir saja mau jalan kaki dari hotel –setelah coba berdiri di pinggir jalan tidak menemukan angkot. Ternyata segini jauhnya.
Stasiun ini baru: setelah Covid-19. Cantik. 3-i. Ia satu-satunya bangunan di lautan pasir nan luas itu. Semua penumpang datang diantar mobil. Saya langsung ke loket penjualan tiket.
"Penuh," ujar petugas loket.
"Yang siang?"
“Penuh".
"Sore?"
“Penuh semua. Sepanjang hari".
Saya garuk-garuk kepala. Agak keras. Agak lama. Biar ia lihat bahwa saya lagi yatim piatu.
Saya menyesal tidak menahan si 100 Riyal. Agar tunggu dulu di stasiun –sampai saya pasti dapat tiket.
Logika saya salah lagi. Ini memang hari Minggu tapi kan hari kerja. Mestinya tidak banyak penumpang. Di Saudi weekend-nya Kamis malam. Liburnya Jumat dan Sabtu.
Di perjalanan tadi si 100 Riyal sebenarnya sudah menawarkan: bisa langsung antar ke Riyadh. Ongkosnya: antara 800 sampai 900 riyal. Tergantung di sebelah mana Riyadh-nya. "Riyadh itu kota besar," katanya.
Ia orang Mesir. Sudah 10 tahun kerja di Saudi. Ia juga sudah memberikan nomor teleponnya ke saya.
Saya longok ke luar stasiun: tidak ada siapa pun. Ia sudah begitu jauh. Sudah ditelan fatamorgana.
Saya balik ke loket. Tanpa berkata apa-apa. Hanya garuk-garuk kepala. Ia lihat si yatim piatu di depannya.
"Apakah mau jadi penumpang cadangan?" katanya.
"Mauuuuuu" jawab saya.
"Anda bayar 105 riyal. Kalau semua penumpang ternyata datang, uang kembali. Tidak bisa cash. Akan dikirim ke rekening bank Anda. Mungkin perlu waktu 2 atau 3 hari," katanya.
"Mauuuu".
"Anda masuk waiting list nomor 2".
"Mauuuuu".
"Kereta akan berangkat pukul 09.00. Anda akan tahu dapat kursi atau tidak pukul 08.57".
"Mauuuu".
Ia melihat bawaan saya.
"Hanya itu?"
“Mauuuu".
Mungkin saya akan langsung ditolak kalau terlihat bawa koper besar. Waktu tiga menit tidak cukup untuk menyeret koper ke kereta.
"Saya bisa lari," kata saya.
Ia tersenyum –mungkin lihat kacamata hitam saya yang baru yang lupa saya copot.
"Anda tunggu di kursi sana itu," katanya sambil menyerahkan tiket saya. Kali ini saya bayar pakai kartu. Agar, kalau tidak dapat kursi, uang bisa balik masuk kartu itu –tidak nyasar ke kartunya Jokosp SP.
Di kursi tunggu saya pun lihat layar HP: masih pukul 08.30. Masih bisa berdebar agak lama. Saya tidak berdoa semoga ada mobil calon penumpang yang kesasar di padang pasir. Saya pasrah. Tawakal. Saya tidak berusaha menjemput takdir. Saya murni menunggu nasib.
Pun satu wanita bercadar hitam di ujung kursi sana.
Setengah jam detak jatung berlomba cepat dengan detik di HP. Kurang lima menit. Petugas minta tiket saya. Juga tiket si hitam. Dibawa masuk. Tanda-tanda baik.
Kurang tiga menit. Ada petugas memberi kode dari jauh: dengan tangannya.
Saya bergegas lari ke arahnya. Ke arah kereta. Saya diantar oleh petugas itu masuk gerbong. Aman. Terus berjalan ke gerbong depannya: penuh. Banyak tempat duduk berhadapan: diberi tirai. Mungkin satu keluarga di balik tirai itu.
Masuk lagi ke gerbong di depannya: penuh. Sebagian gerbong ini dikosongkan. Lantainya diberi karpet. Ada sajadah terhampar: musala.
Di musala itu pun saya mau. Lebih santai.
Ke gerbong depannya lagi. Saya diminta duduk di situ. Di kursi yang banyak barangnya: minuman, kardus-kardus, kereta dorong. Oh.. Ini kereta makan. Nggak masalah. Hanya 3 jam perjalanan.
Ini bukan kereta cepat. Tapi baru. Bersih. Kalau pun saya naik mobilnya Si Mesir tadi juga tiga jam. Naik bus yang bisa lima jam: hanya boleh lari 80-100 km/jam.
Tiga jam di kereta ada waktu nyicil membaca komentar. Sambil cari hiburan. Tidak ada Rhoma Irama –pun tiruannya. Inilah kali pertama saya ke Riyadh –dulunya hanya sebatas transit di bandaranya.
Hai Riyadh! Saya datang!
"Mau ngapain di sini?" tanya Riyadh yang hanya terdengar di hati.
"Saya juga tidak tahu," jawab saya ke Riyadh.
Semoga bisa bertemu Ronaldo di stadion An-Nassr. Atau bertemu Neymar di stadion Al Hilal.
"Omon koson," ujar si Riyadh. Rupanya Riyadh sudah bisa memodifikasi kata-kata terkenal di Indonesia sejak debat capres yang lalu.
Besoknya saya ke dua stadion itu: tutup. Jangankan Ronaldo dan Neymar, stadion itu pun belum milik mereka.
An-Nassr hanya diberi hak mengelola stadion besar milik King Saud University. Kampusnya di seberang stadion. Luas. Di pusat kota.
Al Hilal mendapat hak mengelola stadion lainnya. Masih baru. Gres. Milik pemerintah: Kingdom Arena. Wajah depannya seperti gedung perpustakaan. Letaknya di pinggir kota. Di seberang theme park terkenal: Boulevard World.
Saya akan ke situ lagi kelak, di tahun 2035: kalau Piala Dunia jadi dilaksanakan di Saudi Arabia.
Itu pun kalau sebuah harapan benar-benar bisa menambah umur.(Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 6 Maret 2024: Jagung Bakar
djokoLodang
--o-- Jagung bakarane... Ditanggung sakrampunge ... --jL--
yulian yulian
Umaai Sidin, gayanya nangkaya model tahun tujuhpuluhan, he he he... Dimana Pian menukar kacamata girang itu, bisa jadi viral foto Pian ini, he he he
Gregorius Indiarto
Tidak semua yang terlihat itu dekat. Pun sebaliknya. Dengan pasangan kadang harus "teriak" jika sedang marah, karena kalau sedang marah, dekat terasa jauh. Upss, bukan curhat lho. Hhhh.
Jokosp Sp
Seseorang jamaah nanya ke Kiainya "jamaah yang memegang Ka'bah kok tidak kena dam ( membayar dam ), padahal orang tadi memakai minyak wangi?". Pak Kiai mikir sejenak "Umat mencintai, umat yang menghormati kok dilarang?". "Apakah orang menciantai harus dilarang?". "Orang tadi pakai minyak wangi, saya tidak tau kapan dia memakainya, apa saya harus melihat kapan dia memakaianya?". Haruslah pikiran kita selalu positive thinking pesan Pak Kiai di akhir pertemuan itu.
Xiaomi A1
Mahkamah Konstitusi dalam putusan gugatan uji materi tentang Undang-Undang Kejaksaan menetapkan bahwa Jaksa Agung tidak boleh terkait dengan partai politik. Bahkan, jika sudah mundur dari partai politik, harus ada jeda selama lima tahun sebelum dapat menjadi Jaksa Agung. Mungkin akan lbh sempurna jika jaksa dipilih oleh rakyat, tp ada putusan mk begini pun sudah lbh baik..
tiviboxsaya android
Kalau dilihat foto di atas sepertinya suasana malam hari. Lampu menyala dan di kejauhan langit terlihat gelap. Tapi pria gagah itu pakai kaca mata hitam. Setahu saya kaca mata hitam biasanya dipakai pada siang hari agar tidak silau karena sinar matahari. Apakah motivasinya memakai kaca mata hitam di malam hari ? Mungkin lampu disana terlalu terang sehingga menyilaukan mata.
Afa
Foto yang penuh simbol. Merah putih dari Yìndùníxīyà 印度尼西亚. Kacamata hitam seperti kacamata kuda. Tak boleh lirik kiri kanan. Dua wanita di kiri kanan belakang. Yang satu pakai burqah. Satunya lagi telanjang kepala. Hidup abah tidak bisa lepas dari wanita. Syal warna pink. Dililit model simpul tambang. Bukan diikat seperti dasi pramuka. Tanda sudah ada wanita yang punya.
Rizal Falih
Photo berbicara, ngece sama perusuh. Kira-kira kalimat imaginernya begini: Saya ini masih muda lho. Segar bugar. Siapa yang bilang saya sudah jadi kakek-kakek. Photo ini jadi bukti. Mirip bintang film India. Sakhruh Khan. Walau versi Indonesia. Lihat yang disebelah saya. Insecure. Kalah ganteng sama saya. Usia itu hitungan angka. Tapi lihat secara kasat mata. Apakah saya tampak seperti jompo, yang harus dikasihani. Sorry ye.. Ok Gas.
Harminto Andi
Ada orang yg sakit batuk datang ke dokter. "Dok, kalau malam saya suka batuk" "Kalau memang suka ya diteruskan saja" jawab dokternya
Parikesit
Hemat saya nih, Mbah. Orang yang punya kaki tetap tidak suka dengan yang namanya linu linu. Tapi kakinya terlanjur suka, mau dilarang wong wis kadung tresno, jarene tresno jalaran songko ku-lino. Dari kuLino, lama kelamaan jadi kuLinu. Hahaha....
Mbah Mars
"Dulu saya suka heran membaca..." Entah mengapa, kata "suka" sering dipakai orang seperti kalimat Abah tadi. Beberapa waktu kemarin, teman saya di grup WA menulis, "Akhir-akhir ini, kaki saya suka linu-linu untuk berjalan. Jadi sekarang jarang shalat berjamaah ke masjid" Ada teman yang iseng mengomentari, "Kaki linu-linu kok suka". Mas Amat yang ahli Bahasa Indonesia tolong saya diberi pencerahan tentang pemakaian kata "suka" seperti contoh saya tadi.
Asep Sumpena
Ini tulisan menarik, sehingga saya baca pelan-pelan dengan penuh penghayatan. Bahkan diselingi dengan mengecek google map, wikipedia, dll. supaya lebih merasa sedang di sana bersama Pak DI. Namun ada beberapa hal yang mengganggu, baik kata maupun data. Salah satunya kata 'November depan' di atas, sebab sepemahaman kita untuk menyebut November 2024 di bulan Maret 2024 adalah "November ini'. Ada yang lain, 'Kurangi juga tanah kita yang tidak subur. Belum tentu juga masih lebih luas dari provinsi Qassim.' (?) Menurut Wikipedia luas wilayah provinsi Qassim (Al-Qassim) adalah 58.046 km2 atau sekitar 5,8 juta Ha. Sedangkan luas lahan pertanian kita saja sekitar 70 juta Ha, belum lahan hutan dll. Terlalu jauh untuk dipersandingkan ya.
Lagarenze 1301
Wwkkwk... di tempat saya, orang jualan jagung bakar dilumuri mentega serta ramuan manis dan asin. Enak banget diisap dan dijilat dulu, sebelum digigit jagungnya. Akan lebih dahsyat kalau jagung bakarnya dilumuri ramuan pedas. Makan jagungnya merem-melek sambil ngecap-ngecap kepedasan. :) :)
Lagarenze 1301
Sepasang kekasih bermesraan di taman dalam remang malam. “Wow, besar, ya, Bang!” “He-he-he, aku kok.” “Wahhh! Boleh Adek buka dan pegang, Bang?” “Bukalah, Dek. Hanya untuk Adek seorang, nih.” “Ihhh, geliii, banyak rambutnya, Bang.” “Iyaa, Dek. Abang lupa cabutin rambutnya." "Biar enak ini diapain, Bang?" "Isap dan jilat-jilat dulu, Dek. Biar makin terasa enaknya.” “Hmmmph, hmmmphh, enak banget, Bang. Tapi, kok ada rasa asin-asinnya." "He-he-he, emang gitu, Dek. Coba gigit, pasti lebih enak." “Iya, Bang. Aduh, enak bet....” “Yaa, enaklah, Dek. Puas, 'kan, Adek makan jagung bakar rasa nano-nano, manis-asem-asin?"
Mbah Mars
Ini mesti sudah katam Jurumiyyah, 'Imrithy dan Alfiyah. Wazan fu'ail memang dipergunakan untuk makna "kecil" seperti anak kembar Ali bin Abi Tholib. Yg lahir dulu diberi nama Hasan. Yang lahir kemudian diberi nama Husain. Hirrotun adalah kucing (dewasa/tua). Kalau anak kucing: hurairah.
Parikesit
Jangan lupa pakai wol tebal, Bah. Buraidah, bentuk tashghir (pengecilan makna) dari kata "bard" برد, yang berarti dingin. Buraidah artinya sedikit dingin. Atau musim dinginnya pendek, tapi sempet menyentuh 5 derajat Celcius. Bahkan Januari 2024 lalu, muncul bongkahan- bongkahan es di permukaan tanahnya. Jadi teringat kata guru kami, dua amalan yg paling disukai Allah dari hambanya : - puasa di saat cuaca panas. - berwudlu di saat musim dingin. Rahayu.
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
KATA PAK POS.. Perangko tanpa amplop itu tidak berfungsi. Tapi bisa DIJUAL. Kalau di dalam kantor Pos, harganya harga sesuai BANDEROL. Kalau belinya DI DEPAN Kantor Pos, ya SUKA-SUKA yang jual. ### Yang jual di depan kantor Pos kalau dulu semuanya dari MADURA. Kalau sekarang dari TAPAL KUDA juga ada.
Amat K.
"Ndak papa prangkonya syuka terbang-terbang. Nanti kalo sangu habis pasti bakal pulang lagi. Prangko old gak bisa lama-lama di luar kena panas ujan," begitu mungkin kata amplop.
Fiona Handoko
selamat pagi bp thamrin, bp agus, bp ahmad, bp djoko, bp jokosp, bp jo, ka tivi dan teman2 rusuhwan. walaupun sudah ada film layar lebar berjudul "sepatu dahlan". ternyata bpk dahlan sendiri tidak berperan di film itu. pemeran bpk dahlan (masa muda) di film tsb adalah aji santosa. namun tampaknya kali ini bpk dahlan mau mencoba peruntungannya dengan berperan sebagai "agent k" di film "men in black sequel 5". shooting diperkirakan mengambil lokasi di padang gurun arab saudi. dekat kota buraydah. demikian kesimpulan yg bisa diambil dari foto chdi hari ini. jika teman2 rusuhwan ada data yg lebih akurat. tolong bantu menginfokan.
Jokosp Sp
Temanggung ke Wonosobo melewati area Gua Klanceng. Disebut Gua Klanceng karena banyaknya jenis tawon kecil penghasil madu, disebut klanceng. Kernet teriaknya Nggo Ngaceng - Nggo Ngaceng ayo naik". Itu terdengarnya dari para penumpang di halte. Wkwkwkwkwk. Gadis baru datang pasti pada mesam-mesem ndengarnya
Mbah Mars
Bolkin, seorang jamaah haji dari Wonosobo ingin sholat Jum'at di Masjidil Haram. Jam 09.00 ia sudah di halte bis Sholawat. Sholawat adalah singkatan dari "sholat lima waktu" Datanglah sebuah bis yang menuju ke arah Masjidil Haram. Kernet bis teriak-teriak, "Haram haram haram". Bolkin urung naik bis karena kernet teriak-teriak "haram". Datang bis lagi. Kernet juga teriak-teriak "Haram haram" Sampai jam 10.30 Bolkin belum juga berhasil naik bus ke Masjidil Haram karena semua kernetnya teriak "haram". Datanglah beberapa temannya yg juga mau ke Masjidil Haram. "Saya tidak boleh naik bis. Katanya haram", kata Bolkin. Meledaklah tawa teman-temannya. "Kin Kin, kernet itu teriak-teriak seperti teriaknya bis Wonosobo ke Temanggung..."Manggung...Manggung"
Amat K.
Dikira di atas tadi foto siapa. Arab mana. Berkece mata. Kada kurang-kurang Abah ini Pak Joko ai. Ibarat prangko, jelas prangko langka. Tuanya sudah pasti. Mahal lagi. The one and only. Pemiliknya orang yang hebat: Galuh Banjar. Masih gagah. Masih bisa lagi menambah satu.
Jokosp Sp
Orang optical bilang: kaca mata hitam itu untuk melindungi sinar UV. Paparan sinar UV bisa meningkatkan resiko mengalami katarak dan menurunkan fungsi makula mata. Yaitu area bintik kecil mata yang sensitif. Sinar UV juga bisa memicu selaput putih yang bisa menutupi area putih mata dan area bola mata, sehingga bisa mengganggu pandangan. Fungsi lain adalah untuk fesyen, terlihat kan kalau si pemakai lebih macho. Fungsi lain yang tidak kalah penting bagi lelaki adalah buat melirik di bagian samping atau depan target tanpa diketahui. Gag percaya?. Tanya saja langsung sama pemakai kaca mata hitam yang ada di foto, yang lagi duduk di balkon itu.
Handoko Luwanto
09:43:38am WIB 88Komen=59utama+29REPLY dari 35Prusuh ♢Urutan↕Komen➜Nama Time ∇56↑u➜Jimmy Marta 1j "Lihat, ada genangan air disana. ..." △69↑R→Ⓙⓘⓜⓜⓨ Ⓜⓐⓡⓣⓐ 51m "Satu lagi yg perlu dicek madison..." T̷o̷n̷g̷k̷a̷t̷ P̷e̷r̷k̷a̷s̷a̷ K̷a̷m̷a̷S̷u̷t̷r̷a̷♋
Juve Zhang
Pak Bos harusnya sekalian mampir ke UAE sudah nanam padi di gurun pasir 2019....sudah lama .dan padi prof Yuan Long Ping yg di tanam ...sekitar 8 ton per HA...padi varietas khusus gurun pasir...disini di hutan subur saja gagal....alasan nya itu tanam pertama....justru tanam pertama harus nya panen raya karena unsur Hara dalam tanah masih banyak....yg ada gagal panen....unsur apa yg bikin Gagal ???? Unsur "ngebor" dalam proyek...wkwkwk
Nimas Mumtazah
Wahai tambatan hati Pengendali jiwa yg hakiki Pewujud asa Peluruh gelisah Penambat rasa Pengobat luka Penawar duka Penghibur sukma Pengecap segala suka Aku berputar dalam labirin logika Walau bukan soal huruf dan angka Akukan aku dalam AKUMU Sebab aku ada karenaMU...
Parikesit
"Enjoy Your Life" Seri perjalanan oleh Abah, seperti mengajarkan kita, nikmati hidupmu, ambil nafas dalam2, lepaskan perlahan, rekahkan senyummu, lihat keindahan sekelilingmu. Ciptaan Tuhan begitu indah, bukan? Selalu ada OASE di hamparan sahara, Selalu ada ASA di antara nestapa. Ketika orang lain ke Saudi, dalam suasana balutan kain ihram, dalam ikatan fikih yang penuh kedisplinan. Atau ketika sedang kuliah yg seluruh bahasa pengantarnya menggunakan bahasa Arab formal, tuntutan tugas studi yg kerap menghantui. Atau para TKI & TKW yang disibukkan rutinitas dan target kerja. Belum lagi dapat atasan yg tidak "humanis". Lah ini Abah, menikmati Saudi dengan ringan, tanpa beban, membagi dan menularkan kebahagiaan itu kepada kita semua. Mungkin abah berbisik : "Sinau sing temen yo Le, kerjo sing sregep, ugo ibadah sing khusuk. Tapi ojo lali : "Enjoy your life, keep your liver (hatimu) and your heart (hatimu)".
Fra Wijaya
Komentar pilihannya terlalu banyak, mungkin ini yg menyebabkan Pak Mirza malas berkomentar sekarang,jadi kangen sama komentar-komentar beliau
Mbah Mars
Menjadi pembimbing haji dan umrah harus ekstra sabar. Jamaah biasanya terdiri dari latar belakang yang berbeda-beda. Ada yang baru pertama naik pesawat sehingga tidak tahu bagaimana menggunakan toilet pesawat yang benar. Beol di lubang tempat berak tetapi tidak menekan tombol flush sudah biasa. Bahkan ada yang kencing di wastafel toilet hotel juga ada. Aroma pesing menyebar kemana-mana. Dalam keadaan seperti itu, si pembimbing dituntut tetap sabar dan haram hukumnya kalau emosi. Maka ditempuh strategi yg jitu untuk mengetahui siapa di antara jamaah yg kencing di wastafel tersebut: "Bapak/Ibu, bagaimana fasilitas hotel ini ?" "Luar biasa, semua bagus Tadz", jawab jamaah. "Bagaimana dengan tempat kencing ?" "Tempat kencing sangat bagus. Mewah. Sayangnya terlalu tinggi. Agak sulit untuk kencingnya meski akhirnya bisa juga", sahut Bolkin.
Kang Sabarikhlas
..."Nang...anang...bangun Nang!.. Anterin aku cek kolesterol ke RS. dr.Soetomo...., itu hp Anang bunyi tangtung² terus loh...! Saya kaget, bangun langsung mau cek WA...tapi keliru klik disway langsung chd... dan kaget lagi... Lho?.. ada gambar Kevin Costner? apa lagi shooting Robinhood gemoy tapi kok suasana di timteng? Oh..ini pasti shoting film the Bodyguard Multiverse sequel barunya?.... Penasaran, hp saya bawa keluar di teras...Masya Allah! saya kaget²lagi ternyata si Anu...ndak nyangka!.. Lha wong wajahnya tirus ndak tembem, rambutnya jadi pirang kena cahaya lampu mercury trus nampak guanteng sangar berkaca- mata hitam bak agen disway 009. Mungkin kali ini ditemani fotografer handal mengerti angle yang bagus.. atau pake hp emak² merk 'sopo' pasti hasil kameranya 'jahat'..... Swer-kewer² bagus loh actionnya. selagi terkagum pandangi foto.... lalu ada suara merdu.."Pagi Kang... lagi² kaget, saya jawab "Pagi dik.." Duh..cantikmanis Ana d'Armaz kw berangkat kerja sambil senyum... Tiba²..."..Anang..!!!...ayo masuk!!!.. cepat mandi, cuci matanya"..... Istri saya datang bawa 'penebah'. tamat...
Muh Nursalim
Arab Saudi sudah membolehkan umrah back paker. Tidak perlu biro travel. Tapi Indonesia belum membolehkan. karena bertentangan dengan undang-undang penyelenggaraan haji dan umrah. Hayuk om om DPR ini aturan segera diubah agar sesuai dengan aturan baru pemilik tanah suci. Bila umrah bisa mandiri seperti itu maka jalan-jalan ke Arab Saudi bisa sampai puas dengan harga pas. Biro umrah ndak usah khawatir bangkrut, jamaah kakek nenek dan dari kampung pasti milih umrah bersama mutowif dan biro travel, Umrah mandiri akan lebih asik. Bisa mbolang ke mana-mana. BUkankah Arab Saudijuga sudah kasih 90 hari visa umrah. Ini sudah lebih cukup untuk mengkhatamkan semua kota di gurun itu.
Wilwa
Anda bisa simak sendiri mengenai artikel mengenai pertanian di Xinjiang di britannica.com (Xinjiang - Agriculture, Industry, Trade) dan China-Silkroad-Travel.com (Xinjiang Fruits). Xinjiang kini adalah penghasil gandum, beras, jagung, sorghum, millet/jawawut. Juga penghasil buah yang sangat manis mulai dari kurma, anggur, semangka, delima, pear, apricot, dll. Dalam jumlah yang sangat berlimpah sehingga di”ekspor” ke seluruh penjuru Tiongkok bahkan dunia.
Wilwa
Desert atau Gurun biasanya ditulis Shamo 沙漠 dalam istilah Mandarin. Dua-duanya mewakili makna dari situasi dan kondisi dari gurun yaitu sedikit 少 (shao) air atau malah tiada 莫 (mo) air. Air 水 (shui) diwakili dengan tiga titik air di samping kiri aksara 少 dan 莫 tersebut
Wilwa
Disway memakai istilah Sada 萨达 untuk Saudi. Tapi kalau saya buka kamus mestinya sih Shate 沙特. Dan Shate lebih make sense karena Sha 沙 dari Shate artinya Gurun atau Padang Pasir.
Parikesit
"Law of Demand". Hukum permintaan, hukum penawaran nampaknya tidak berlaku untuk TBS (tandan buah segar) kelapa sawit. Qx = f (Px ; Y) dimana : Qx = quantity f = function of demand Px= price Y= other parameter. Ketika musim trek (produksi buah menurun hingga 50%) seperti saat ini, harga TBS belum juga terkerek naik. Halaman depan PKS ( pabrik kelapa sawit) tidak pernah terlihat lagi antrian bongkar yg mengular. Buah makin sulit, Tapi harganya masih pelit, Pupuk tetap selangit, Angsuran terus menjepit, Anak kuliah ikut menjerit, Lama tidak dikirimi duit, Sakitnya lebih dari dicubit. Kenyataan memang terkadang pahit. Tetangga bahkan sudah pamit, Tak sanggup lagi bayar kredit, Idih.. amit amit..
Rihlatul Ulfa
Hari senin banyak sekali pekerjaan yang menguras pikiran dan otot, celakanya sepulang kerja, saya tidak bisa untuk langsung pulang, karena tengah malamnya sudah booking bioskop untuk Film Korea Exhuma. Akhirnya saya langsung menuju mall Teras Kota, di CGV, untungnya saya membeli tiket dengan tempat duduk yang empuk, serta bisa selonjoran kaki, saya tidak begitu menikmati filmnya, cuma sangat cukup membantu merenggangkan otot-otot yang tegang wkwk. Besoknya, tetap sama, masih sibuk urus pengiriman sana sini, bos sudah berbaik hati, ia tahu karyawannya tidak bisa datang jam delapan tepat, entah karena baru bangun atau memang ada kesengajaan. Bos akhirnya memberitahu kepada supir pusat, sampai cabang sekiranya jam sembilan lewat. Tepat jam sembilan kurang lima belas menit, saya sampai. Semalam, adalah malam yang paling nyenyak bagi saya, tidak terbangun sedikit pun sampai pagi. Rasanya para insomnia mungkin memang harus membuat capek raga, secapek-capeknya, karena ternyata itu cukup berhasil, ternyata capek jiwa bisa membuat otak dan tubuh hidup (walau ditengah malam) tapi saat capek raga, ternyata capek jiwa pun bisa terkalahkan.
Rihlatul Ulfa
Semakin saya melihat orang asing yang mau membantu saya, karena kepekaan hatinya, walau sekedar bertanya apakah saya tersesat? dan memberikan rute yang benar. atau saat mereka mencoba tersenyum saat saya tidak sengaja menyenggol bahunya saat dikeramaian, atau saat mereka mencoba menolong hanya karena melihat saya kesulitan saat diperjalanan. Semakin saya melihat seseorang dengan mudahnya membantu manusia lain yang asing baginya, saya semakin tersentuh 'kesakitan apa yang sebelumnya ia hadapi? keabaian apa yang ia rasakan sampai akhirnya bisa sepeduli ini, disepelekan seperti apa sebelumnya, sampai sekarang bisa begitu mudah untuk menolong orang asing. Jadi, saya lebih tersentuh, sambil melihat wajah-wajah yang teduh itu. Begitupun saat mereka merasa tidak perlu menolong, saat mereka tidak perlu peduli, saat mereka merasa itu bukan bagian dari mereka harus berbaik hati. Saya hanya tersenyum melihat orang-orang seperti itu, nampaknya kesakitan, rasa direndahkan, disepelekan belum sampai kepada dirinya.
Wilwa
Luas wilayah Indonesia yang 8,3 juta km persegi itu tak jauh beda dengan luas daratan Tiongkok yang 9,6 juta km persegi atau luas daratan Amerika Serikat yang 9,8 juta km persegi. Sayang laut kita tidak dimanfaatkan dengan semestinya.
Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
@Udin Salemo.. Ada lagi yang nangkap ikan pakai pesawat telepon. Harus pakai BEKAS pesawat telepon engkol tahun 70/80!an.. Caranya, kabel dijulurkan ke air. Kemudiaan pesawat telepon "diengkol". Engkolan itu akan menghasilkan listrik tegangan rendah. Tapi cukup mematikan ikan. Ikan yang bergelimpangan dan menggelepar tinggal diambil..
Udin Salemo
#everyday_berpantun Tangkap ikan pakai potas/ Pelakunya sekarang jadi napi/ Bila aku melihat foto diatas/ Aku jadi teringat blantik sapi/ (hehehe..........hehehe........) Roti dimakan pakai saos srikaya/ Banyak dijual di Toko Madju/ Arab Saudi itu negara kaya/ Pertaniannya juga ikut maju/ Sering terjadi bentrok di Berlan/ Gengsi dan pengaruh jadi rebutan Tak semua orang kaya mau jalan2/ Jiwa petualang yang melakukan/ --------------------------------------------------------- lompong sagu bagulo saka/ dijua urang di hari pakan/ urang maetong ameh ba bungka/ awak maetong parasaian/ lompong sagu bagulo lawang/ ditangah-tangah karambia mudo/ sadang katuju diambiak urang/ awak juo malapeh hawo/
Lagarenze 1301
Arab Saudi dihuni oleh penduduk yang hampir separuh orang asing. Data yang dirilis BPS Arab Saudi per 31 Mei 2023 menunjukkan, total jumlah penduduk 32,2 juta jiwa. Warga non-Saudi mencapai 41,6 persen atau 13,4 juta. Sedangkan yang warga Saudi mencapai 58,4 persen atau 18,8 juta. Berapa jumlah laki-laki? Sebanyak 61,2% atau19,7 juta. Sedangkan perempuan 38,8% atau 12,5 juta. Yang menarik, rata-rata usia penduduk 29 tahun. Khusus yang warga Saudi, rata-ratanya 25,5 tahun. Lebih menarik lagi, warga Saudi yang di bawah 30 tahun mencapai 63 persen populasi.*
Gregorius Indiarto
Ngapusi wong pinter.
Jimmy Marta
Profesor linglung. Sangat pintar dibidangnya. Tapi mudah dikadalin soal remehan...wkwk..
Lagarenze 1301
Santai sejenak. Einstein dan seorang pria Arab sedang dalam perjalanan kereta yang panjang. Mereka duduk dalam satu kompartemen. Einstein, yang merasa bosan, mencolek pria Arab. "Ayo main game. Saya mengajukan pertanyaan dan jika Anda tidak tahu jawabannya, beri saya 5 dolar." Orang Arab itu berpikir sejenak lalu menjawab, "Boleh. Tapi, karena Anda orang yang jenius, jika saya mengajukan pertanyaan dan Anda tidak tahu jawabannya, Anda memberi saya 100 dolar." Mereka menyetujui peraturan itu dan mulai bermain. Einstein yang duluan bertanya: “Berapa bilangan prima ke-100?” Pria Arab itu merogoh sakunya dan memberi Einstein 5 dolar. Orang Arab itu balik bertanya, “Apa yang naik gunung dengan 3 kaki dan kembali dengan 1 kaki?” Einstein bingung dan akhirnya menyerah, jadi ia memberi orang Arab itu 100 dolar. Einstein sangat penasaran dan menginginkan jawabannya. Ia bertanya yang sama ke pria Arab: "Apa yang naik gunung dengan 3 kaki dan kembali dengan 1 kaki?" Pria Arab itu dengan tenang merogoh sakunya dan memberinya 5 dolar.*
Wilwa
@Juve. Bansos beras itu hanya T T an. Saya belum nemu sumber yang bisa kasih angka akurat. Tapi saya nemu angka 5 T untuk periode 3 bulan tahun 2023. Taruhlah setahun 20-30 T untuk bansos beras. Ini tidaklah sebesar bansos dalam bentuk subsidi BBM, LPG, Listrik, KUR, PKH, KIP, dll. Beras bansos disalurkan pakai anggaran kemensos. Dan total anggaran kemensos tak sampai 100 T hanya puluhan T terbagi dalam lima jenis bantuan termasuk beras di dalamnya. Dah gitu aja dulu.
Liam Then
Peristiwa mudik di Tiongkok, dan peristiwa mudik di Indonesia. Sama-sama mudik, sama-sama mencari penghidupan di kota, tapi hasilny beda. Kenapa bisa. Ini cuma tebakan saya, saya sarikan dari banyak yang saya lihat. Di Indonesia kita, orang merantau full pressure, didaerah asal tidak ada apa-apa, jika tidak berhasil, kembali kedesa , akan semakin zonk, Tetapi lain halnya di Tiongkok, pernah saya saksikan, ucapan seperti ini kira-kira : 回家吧,城裡不行,村裡還可以住. Artinya kira-kira begini : "pulanglah, dikota tak berhasil , didesa kita masih bisa hidup" Disinilah bedanya, dengan desa sebagai sandaran akhir bagi jutaan mereka disana yang berjuang di perkotaan, otomatis mereka dalam hal inovasi, lebih berani, lebih fight dalam mengejar tujuan hidup, karena ada jaminan kepastian keberlangsungan hidup. Di Indonesia kita sini, para insinyur kita, ada hambatan dalam inovasi, terhadang urusan perut. Belum lagi hadangan-hadangan laen, contohnya yang itu tuh, mobil listrik harus lulus ujian emisi.....knalpot aja ngga ada, memangnya mau ini kebulan asap rokoknya Kang Sabar? Aya-aya wae. Satu dosen teknik industri periklanan,ketika saya tanya bagaimana praktek mahasiswanya : "Susah Koh, itu ada ubin retak saja, sudah tak bisa keluar ijin,sebelum diperbaiki, mana mesin bakso ikan sudah masuk, bahan sudah masuk, tinggal jalan, gara-gara ubin, ijin SK tak bisa keluar, akibatnya barang misal diproduksi, bisa dianggap illegal,tak berijin dan bisa ditindak"
bitrik sulaiman
Bertemu teman bertanya kabar Kabar baik tentu diharapkan Betapa nikmat jagung bakar Kalau gigi bukanlah buatan.
hamrindahlan
Pohon beringin tertancap akar/ Rindang daun tempat berteduh/ Alangkah nikmat jagung bakar/ Disinikah tempat hati berlabuh/
Leong Putu
Di foto, kali ini pak Bos terlihat keren. Gagah. Saya juga harus memuji tukang fotonya. Mampu "memaksa" pak Bos untuk pose duduk. Di balik meja pula dan dari anggle yang pas. Bayangkan jika mengikuti kebiasaan foto pak Bos yang sebelum - sebelumnya, bisa ancooor... Sebab jika pose berdiri, tanda kemakmuran pak Bos akan merusak keseluruhan penampilan. Wkwkwkwk.... Dan saya juga salute, akhirnya benar kata pak Bos ;"di mana ada kemauan di situ ada jalan". Walau hanya sekadar untuk punya kaca mata hitam, jalannya harus memutar jauuuuuuh. Wkwkwk... Nasehat saya, simpan baik-baik. Jangan sampai dibuang atau diijak oleh galuh Banjar. Siapa tahu, saat perjalanan pulang ada si cantik 7i yang lain di dekat jendela pesawat. Wkwkwk
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber:
Komentar: 177
Silahkan login untuk berkomentar
Masuk dengan Google