Sejarah Masjid Istiqlal: Simbol Kemerdekaan, Dirancang Oleh Arsitek Non Muslim
Masjid Istiqlal akan menyelenggarakan shalat Idul Adha 1445 Hijriah tingkat kenegaraan pada 10 Dzulhijjah 1445 H atau yang bertepatan pada 17 Juni 2024.-Disway.id/Anisha Aprilia-
JAKARTA, DISWAY.ID-- Masjid Istiqlal merupakan salah satu tempat ibadah umat muslim terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.
Masjid ini dikenal sebagai salah satu ikon ibu kota Jakarta, yang lokasinya berseberangan dengan Gereja Katedral dan Gereja Imanuel.
Lalu seperti apa sejarah dari Masjid Istiqlal di Jakarta?
Ketua Harian Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI), Ismail Chawidu mengatakan pembangunan Masjid Istiqlal ini telah dibicarakan sejak tahun 1954 oleh Menteri Agama dan beberapa ulama lainnya.
"Kalau berbicara mengenai sejarah istiqlal sebenernya masjid ini sudah mulai dibicarakan tahun 1954 oleh menteri agama waktu itu kemudian tahun 1961 itu baru peletakan batu pertama oleh Presiden Soeharto," kata Ismail.
Dosen UIN Syarief Hidayatullah Jakarta ini menjelaskan pembangunan Masjid Istiqlal memakan waktu 17 tahun.
BACA JUGA:Masjid Istiqlal Siapkan Ribuan Box Takjil untuk Buka Puasa Bersama di Bulan Ramadhan 2024
"Dibangun memakan waktu 17 tahun lamanya karena Soekarno meminta masjid yang dibangun ini tahan sampai 300 tahun," ungkapnya.
Untuk membangun Masjid Istiqlal lalu dibuatlah sayembara yang diikuti oleh 5 orang.
Dari 5 orang itu, Presiden Soekarno memilih ide milik seorang arsitek beragama Kristen yang bernama Frederich Silaban.
"Dari 5 sayembara pendaftar itu pak presiden memilih seorang arsitek bernama Frederich Silaban seorang kristen yang diterima gambarnya dengan tema ketuhanan sehingga masjid ini hanya ada 1 menara," ungkapnya.
Masjid Istiqlal, salah satu masjid termegah di Asia Tenggara. -m ichsan-
Setelah itu, Presiden Soekarno menamakan Masjid itu dengan Masjid Istiqlal yang artinya Kemerdekaan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: