Mengenal Strategi Diplomasi Gastronomi, Deal dengan Negara Lain Berkat Gala Dinner
Diplomasi Gastronomi -Gala dinner KTT Asean 2023 menjadi salah satu strategi diplomasi-Sekretariat Kabinet
JAKARTA, DISWAY.ID - Ingat dengan gala dinner KTT ASEAN dan G20?
Kemegahan makan malam pemerintah Indonesia dengan sejumlah negara, disebut dengan strategi diplomasi gastronomi.
Apa itu?
Indonesian Gastronomy Community (IGC) pada Sabtu 9 Maret menyelenggarakan Gastronomy Talks di Unika Atma Jaya, Jakarta dengan mengundang para narasumber adalah dari pemerintah, akademisi dan praktisi yang terdiri dari Odo Manuhutu Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dari Kemenko Maritim dan Investasi (diwakili Liz Zeny Merry, Plt. Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Kreatif/ Analis Kebijakan Ahli Madya); Ani Nigeriawati, Direktur Komunikasi Publik dari Kementerian Luar Negeri; Teuku Rezasyah, Ph.D Dosen Senior dari Universitas Padjajaran, dan Chef Ivan Mangundap untuk membahas Strategi Diplomasi Gastronomi Indonesia sejak munculnya program Indonesia Spice Up the World hingga pelaksanaan Gala Dinner KTT ASEAN dan G20.
BACA JUGA:Hadir di Aksi Bela Palestina, Senator Sylviana Murni Puji Diplomasi Menlu Retno di PBB
Mengenal Gastronomi
Semenjak diluncurkannya Narasi Tunggal Indonesia Spice Up the World (ISUTW) di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi pada tahun 2022, kini Indonesia memiliki gagasan yang serupa dalam mempromosikan makanan, minuman, rempah-rempah dan produk-produk kemasan siap konsumsi ke luar negeri.
Ria Musiawan, Ketua Umum IGC menyampaikan salah satu upaya dalam mempersatukan sebuah ide yang diformulasikan dalam bentuk kebijakan sebagai pedoman untuk berinteraksi adalah melalui jalur diplomasi, yaitu gastrodiplomasi dengan mempromosikan produk makanan dan minuman Indonesia.
“Peran IGC dalam melestarikan dan menyebarkan informasi, tidak hanya di dalam negeri, namun juga mancanegara terutama dalam mendukung pemerintah,” ujarnya kepada wartawan.
Gastronomy Talks saat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang signifikansi mempromosikan gastrodiplomasi Indonesia di panggung dunia, serta, memberikan edukasi pada publik maupun peserta seminar tentang arah kebijakan, strategi dan implementasinya.
BACA JUGA:Dukung Palestina Perjuangkan Haknya, Menlu Retno Marsudi: Diplomasi Indonesia Sudah All Out
Selain itu, kegiatan ini juga memiliki objektif untuk melestarikan makanan dan minuman beserta budayanya sebagai pembentuk citra identitas bangsa sekaligus sebagai katalisator perekat persatuan Indonesia.
Odo Manuhutu berpendapat bahwa sebagai program diplomasi gastronomi, Indonesia Spice Up the World (IUSTW) mengutamakan pada tiga pendekatan utama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: