Sekda Pandeglang Langsung Turun Tangan Cegah Konflik Warga vs Oknum Bank Keliling Pengeroyok Ustadz

Sekda Pandeglang Langsung Turun Tangan Cegah Konflik Warga vs Oknum Bank Keliling Pengeroyok Ustadz

Viral! Seorang Ustadz Dikeroyok Bank Keliling di Pandeglang, Begini Kronologinya!-Tangkapan layar-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Mengantisipasi konflik meluas pasca pengeroyokan ustadz asal Pandeglang oleh oknum bank keliling, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta, langsung bergerak cepat alias gercep menemui camat, kurah, dan kepala desa atau kades agar situasi di Pandeglang tetap kondusif.

Hal tersebut karena pasca pengeroyokan tersebut, terjadi aksi sweeping oleh sejumlah ormas terhadap tempat, rumah tinggal, ataupun kantor bank keliling atau Kosipa di sejumlah wilayah di Kabupaten Pandeglang.

BACA JUGA:Buntut Pengeroyokan Ustadz, Warga dan Ormas di Lebak Gelar Sweeping Bank Keliling

BACA JUGA:Viral! Seorang Ustadz Dikeroyok Bank Keliling di Pandeglang, Begini Kronologinya!

Dalam upayanya, Ali Fahmi Sumanta, meminta camat, lurah, dan kades agar mampu menjaga stabilitas daerah.

“Jangan sampai terjadi chaos. Oleh karena itu kita harus bisa menjaga kondusifitas dengan mengedukasi warga agar tidak bertindak sembarangan,” katanya usai melakukan monitoring ke Kecamatan Karangtanjung, Kaduhejo, dan Menes, dikutip dari Radar Banten (Disway National Network), Rabu 3 April 2024 kemarin.

Fahmi menjelaskan, kalau isu yang berkembang dan memicu kesalahpahaman berawal dari pengeroyokan seorang ustaz dan santrinya di wilayah Kecamatan Baros oleh oknum bank keliling atau Kosipa. 

Berawal dari situ terjadi sweeping oleh ormas terhadap bank keliling di Kabupaten Pandeglang.

BACA JUGA:6 Pelaku Pengeroyokan di Jaktim Diamankan Kepolisian

BACA JUGA:Ini Peran Para Tersangka Kasus Pengeroyokan di Kafe Kemang yang Tewaskan 1 Korban

“Oleh sebab itu, pihak pemerintah harus segera mengambil langkah karena berkaitan dengan stabilitas dan keamanan. Maka camat, lurah, dan kepala desa berkolaborasi dengan jajaran ulama, tokoh masyarakat, dan muspika agar terbangun koordinasi yang baik dalam menjaga stabilitas daerah,” jelasnya.

Sekda mengingatkan agar kasus yang terkait pemukulan seorang ustaz dan santrinya oleh oknum bank keliling diserahkan kepada pihak Kepolisian.

“Jangan sampai kita terprovokasi yang akan memicu kesalahpahaman dan menjadi masalah besar. Jajaran Kepolisian sudah menangani kasus tersebut jadi kita percayakan kepada APH (Aparat Penegak Hukum),” tambahnya.

Asda Pemerintahan, Setda Kabupaten Pandeglang, Doni Hermawan mengungkapkan, tugas pemerintah adalah mengayomi masyarakat dengan tidak memandang suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: