Pemudik Nilai Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Terlalu Mahal

Pemudik Nilai Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Terlalu Mahal

Pemudik Nilai Harga Tiket Kereta Cepat Whoosh Terlalu Mahal-Screnshoot/Instagram-

JAKARTA, DISWAY.ID - Moda transportasi Kereta Cepat Jakarta Bandung Whoosh, masih menjadi pilihan solusi yang tepat bagi para pemudik untuk pergi ke kampung halamannya.

Namun, sayangnya sebagian pemudik yang menilai betapa mahalnya harga tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung Whoosh, yang mencapai Rp300 ribu dalam sekali berangkat.

Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu pemudik pengguna Kereta Cepat Jakarta Bandung, Agus Hermawan (62).

BACA JUGA:Kapok Kena Macet Pake Mobil Saat Mudik Lebaran 2024, Pemudik Ini Pilih Whoosh ke Bandung

BACA JUGA:Silaturahmi Hari Raya Idul Fitri, Penumpang KRL Tembus 250 Ribu Orang

Meski terbilang mahal, tetapi Agus merasa jika itu sebanding dengan fasilitas yang ditawarkan.

" Rp300 ribu mungkin masih relatif mahal ya bagi sebagian orang. Tapi kan kita dapet fasilitas waktu ya, waktu kan tidak bisa dibeli dengan uang," ujar Agus Hermawan saat diwawancarai oleh Disway.id, Rabu 10 April 2024.

Oleh karena itu, untuk menurunkan harga tiket Kereta Cepat Jakarta Bandung, Agus Hermawan menyarankan agar pemerintah mengalokasikan subsidi BBM ke moda transportasi masal.

" Mungkin pemerintah bisa aja kasih subsidi ini lebih besar untuk awal-awal. Cuma daripada dikasih subsidi buat BBM kayak solar dipake buat mobil mewah saya denger kan, mending uang subsidinya dialokasikan ke angkutan masal kayak begini," tuturnya.

BACA JUGA:Jenazah Najwa Devira Korban Kecelakaan Tol Jakarta Cikampek KM 58 Dibawa ke Bogor

BACA JUGA:11 Jenazah Korban Kecelakaan Tol Jakarta Cikampek KM 58 Dibawa ke RS Polri

" Jadi gak mahal mungkin di bawah Rp300 ribu. Sehingga banyak orang yang ingin naik kereta cepat ini," pungkasnya.

Sementara itu, menurut data dari Manajer Komunikasi Perusahaan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Emir Monti, pada masa mudik ini pergerakan penumpang Whoosh mulai mengalami peningkatan sejak 5 April 2024.

Pada jam-jam favorit, rata-rata okupansi atau keterisian penumpang mencapai 80 hingga 90 persen lebih. Sedangkan di luar jam sibuk, rata-rata penumpang di atas 60 persen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads