Iran Bersiap Gunakan Nuklir, Ubah Strategi Hadapi Israel
Iran Siap Gunakan Nuklir, Ubah Strategi Hadapi Israel-Screenshoot/YouTube-
Haghtalab juga mengatakan Iran pasti akan membalas setiap serangan Israel terhadap fasilitas nuklirnya.
" Kami tahu persis di mana letak lokasi nuklir utama musuh, tangan-tangan berada di pelatuk untuk menembakkan rudal-rudal yang kuat untuk menghancurkan target-target yang telah ditentukan," katanya.
" Jika rezim Zionis ingin mengambil tindakan terhadap pusat dan fasilitas nuklir kami, mereka pasti akan menghadapi reaksi kami,” kantor berita resmi IRNA mengutip ucapan Haghtalab.
BACA JUGA:Israel Serang Iran di Kota Isfahan, Teheran Sebut Ada 'Penumpang Gelap'
BACA JUGA:Iran Ungkap Fasilitas Nuklir Aman dari Serangan Israel: Kami Akan Beri Respon yang Serius
" Untuk serangan balik, fasilitas nuklir rezim (Israel) akan ditargetkan dan dioperasikan dengan persenjataan canggih".
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, memberikan pendapat terakhirnya mengenai program nuklir Teheran, yang menurut Barat memiliki tujuan militer.
Pada tahun 2021, menteri intelijen Iran saat itu mengatakan bahwa tekanan Barat dapat mendorong Teheran untuk membuat senjata nuklir, yang pengembangannya dilarang oleh Khamenei dalam sebuah fatwa, atau keputusan agama, pada awal tahun 2000-an.
" Membuat dan menimbun bom nuklir adalah salah dan menggunakannya adalah haram dilarang secara agama. Meskipun kita memiliki teknologi nuklir, Iran dengan tegas menghindarinya,” tegas Khamenei pada tahun 2019.
Namun, Rafael Grossi, kepala Badan Energi Atom Internasional, mengatakan pada bulan Februari bahwa Iran terus memperkaya uranium dengan tingkat kemurnian hingga 60 persen, yang jauh melampaui kebutuhan untuk penggunaan nuklir komersial dan hanya selangkah lagi dari penggunaan senjata dari 90 persen.
BACA JUGA:Iran Tembak Drone Israel Serang Fasilitas Nuklir Natanz, Penerbangan di Bandara Isfahan Ditutup
BACA JUGA:Israel Serang Fasilitas Nuklir Natanz, Begini Respon Iran
Pernyataan Haghtalab muncul ketika Kepala Staf IDF Herzi Halevi berjanji akan menanggapi serangan udara Iran, yang sebagian besar berhasil dicegat, sementara para pemimpin dunia mendesak deeskalasi.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel berhak untuk melindungi dirinya sendiri setelah serangan Iran.
Teheran mengatakan serangan itu dilakukan sebagai respons terhadap dugaan serangan Israel terhadap kompleks kedutaan besarnya di Damaskus awal bulan ini yang menewaskan beberapa anggota Garda Revolusi, termasuk dua jenderal.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: