Pelecehan Seksual Jadi Momok di KRL, Pengguna: Nggak Masalah Tarif Naik Asal Gerbong Khusus Wanita Ditambah
Pelecehan Seksual Jadi Momok di KRL, Pengguna: Nggak Masalah Tarif Naik Asal Gerbong Khusus Wanita Ditambah-disway.id/Sabrina Hutajulu-
JAKARTA, DISWAY.ID - Pengguna setia kereta commuter line (KRL) tak mempermasalahkan kenaikan tarif yang diwacanakan tahun ini.
Salah satu pengguna setia KRL jurusan Tangerang-Duri, Winati tak mempermasalahkan kenaikan tarif KRL.
Menurutnya kenaikan KRL nantinya harus diimbangi dengan peningkatan kualitas dan fasilitas yang ada di gerbong maupun stasiun.
BACA JUGA:Jokowi Resmi Sahkan UU DKJ, Heru Budi: Sekarang Tinggal Menunggu Perpresnya
BACA JUGA:Pj Gubernur DKI Jakarta Nobar, Polisi Siagakan Personel di Lapangan Banteng
"Tarif KRL mau naek sih saya ikhlas, tapi fasilitasnya juga dinaekin gitu loh, kalo stasiunnya sih udah mantap ya, tapi keretanya itu ditingkatin lah," ujar Winati saat diwawancara Disway Senin 29 April 2024.
Winati juga berharap, gerbong KRL khusus wanita agar ditambah, mengingat banyaknya kasus pelecehan seksual di dalam gerbong campur dengan laki-laki.
"Gerbong cewenya ditambah, terus keamanan di dalam keretanya juga ditingkatin, karena biar ga ada lagi pelecehan ke perempuan gitu, karna kan masih banyak pelecehan juga," imbuhnya.
Sebagai seseorang yang sudah 10 tahun rutin naik KRL ke tempat kerja, Winati juga mengeluhkan soal lamanya perbaikan eskalator maupun lift yang ada di stasiun.
"Oh iya kalo di stasiun itu perbaikan eskalator dan liftnya jangan lama-lama juga sih," tandasnya.
BACA JUGA:PJ Gubernur DKI Jakarta Serahkan SK Pensiunan PNS
BACA JUGA:Pelaku Pembuangan Bayi di Tanah Abang Ditangkap, Ini Identitasnya
Sebelumnya, Direktur Operasional PT KAI Commuter Broer Rizal mengatakan bahwa pihaknya telah memasang CCTV di 700 titik di 82 stasiun Jabodetabek untuk meningkatkan keamanan.
"Itu CCTV dengan video analitik juga, dimana pada saat ada teman-teman kita yang menggunakan commuter line kehilangan barangnya, kemudian kita lihat rekamannya, kemudian kami capture, lalu kami input di database kami, itu kami bisa menunjukkan pelakunya," terang Broer.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: