Pakar Transportasi Sebut Pemerintah Perlu Cari Solusi Angkutan Jalan Ramah Lingkungan

Pakar Transportasi Sebut Pemerintah Perlu Cari Solusi Angkutan Jalan Ramah Lingkungan

Pemerhati Masalah Transportasi, AKBP (Purn) Budiyanto menyebut Pemerintah Perlu Tekan Polusi Udara dengan Penerapan Angkutan Jalan Ramah Lingkungan-Istimewa -

JAKARTA, DISWAY.ID – Tingkat polusi udara di Jakarta,Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) cukup memprihatinkan.

Angkutan jalan ramah lingkungan perlu diterapkan guna menekan tingkat polusi udara.

BACA JUGA:Kemenhub Jalin Kerjasama Bersama BKI dalam Pemeliharaan Kapal Indonesia

BACA JUGA:Demi Pangkas Polusi Udara, Sanofi Tanam 1.000 Mangrove di Kepulauan Seribu

Menurut Pemerhati Masalah Transportasi dan Hukum, AKBP (Purn) Budiyanto  menjelaskan emisi gas buangan dari kendaraan bermotor menyumbangkan angka tertinggi dalam polusi udara.

“Pembuangan emisi gas buangan kendaraan bermotor sebagai penyumbang terbesar kurang lebih 47 persen, diikuti oleh pembuangan gas konsumsi rumah tangga, pabrik, dan pembakaran sampah,” ungkap Budiyanto kepada Disway.ID, Sabtu, 4 Mei 2024.

Ia menjelaskan, sudah waktunya pemerintah dan para pemangku kepentingan terkait mempercepat pengadaan angkutan umum tenaga listrik di wilayah Jabodetabek.

BACA JUGA:Sindiran Polusi Indonesia, Megawati: Ini Bukan Batuk Pilek tapi Alergi Debu

BACA JUGA:Cegah Polusi Udara dengan Perangkat Nirkabel, Ini Keunggulannya

“Hal yang penting dan mendesak dalam rangka untuk menekan tingkat polusi udara yang sudah pada tingkat mengkhawatirkan yang akan berdampak pada masalah- masalah kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Kemudian, kata Budiyanto perlu diingat, harus ada ruang sosialisasi dan anggaran yang cukup untuk mengganti kendaraan angkutan umum konvensional dengan angkutan umum tenaga listrik. Mengingat kendaraan bus atau angkutan massal bertenaga listrik harga dan biaya perawatan cukup mahal.

“Pengadaan angkutan massal dengan tenaga listrik memerlukan invest yang cukup tinggi sehingga perlu kerjasama atau kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta, untuk sama- sama bertanggung jawab dalam mempercepat pengadaan angkutan umum dengan tenaga listrik,” tuturnya.

Budiyanto menegaskan, sosialisasi pengadaan angkutan umum dengan tenaga listrik perlu untuk memberikan kesempatan para pengguna angkutan konvensional untuk mempersiapkan peralihan ini.

BACA JUGA:Menhub Terbitkan SRUT untuk 133 Ribu Kendaraan Listrik di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: