Performa Tunggal dan Ganda Putra Thomas Cup 2024 Turun, Begini Kata Pengamat Daryadi

Performa Tunggal dan Ganda Putra Thomas Cup 2024 Turun, Begini Kata Pengamat Daryadi

Pengamat olahraga bulutangkis Daryadi menyoroti performan Jonatan Christie dkk yang harus puas menjadi runner-up Thomas Cup 2024.-tangkapan layar-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Sama halnya dengan Uber Cup, Jonatan Christie dkk harus puas menjadi runner-up Thomas Cup 2024 usai dibungkam oleh China, 1-3.

Pengamat Bulutangkis Indonesia, Daryadi mengutarakan kekecewaan atas performa yang diberikan para pemain. 

Padahal, menurutnya, peluang untuk menjadi juara sangat besar. Pasalnya, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting menjadi pemain yang berpengalaman di piala Thomas sejak 2016.

BACA JUGA:Begini Komentar Pengamat Bulu Tangkis, Usai Indonesia Gagal Rebut Thomas dan Uber Cup 2024

"Jojo sama Ginting ini kan pemain yang sangat berpengalaman di piala Thomas, mereka sudah bisa ke final waktu itu di Kunshan, walaupun kalah dari Denmark 2-3, kemudian di 2018 sampai semifinal 2020, yang diadakan di tahun 2021 di Arabus, kita juara, dan kita kalahin China 3-0, tapi di tahun 2022 kita kalah dari India di final 0-3," kata Daryadi ketika dihubungi via WhatsApp, 6 Mei 2024.

Pebulutangkis Indonesia mempunyai pengalaman untuk melaju ke final serta tampil solid. Namun, ketika berhadapan dengan tuan rumah para pemain menunjukan underperformnya.

Terutama pada pertandingan pembuka, Ginting memulai dengan rekor yang buruk delapan kali kalah dan dua kali menang dari sepuluh laga. 

"Di pertemuan terakhir, di BWF Final Desember kemarin Ginting menang, harapan kita Ginting bisa mengulangi kemenangan, tapi penampilan Ginting tidak benar-benar performa terbaik, saya baru lihat itu Ginting itu main bisa ketinggalan 1-14," ungkap Daryadi.

"Selama setanggu apapun dia tidak pernah sejauh itu ketinggalannya, tapi benar-benar kelihatan bagaimana Ginting tidak tampil dengan performa terbaik, jadi harapan untuk mengamankan angka pertama yang tadi kita harapin gagal di dapet," sambungnya.

Begitupun dengan ganda putra, Fajar/Rian memiliki rekor 4-2 menghadapi pasangan China. Meskipun pertemuan terkahirnya menang dengan pasangan China, mereka kalah tiga kali beruntun atas tuan rumah.

BACA JUGA:Indonesia Gagal, Tiongkok Berhasil Kawinkan Piala Thomas dan Uber Cup 2024

"Memang kalau di penampilan tadi malam, kelihatan banget tertekannya Fajar/Rian, jadi banyak banyak salah-salah sendiri, dan di poin akhir di game ketiga kan mudah itu, mudah kesalahan dari Fajar/Rian, yang akhirnya kita gagal untuk mengamankan 2 angka pertama," ujarnya.

Daryadi mengungkap Jonatan Christie tampil luar biasa menjadikan satu-satunya pemain yang bisa menyumbangkan point untuk Indonesia.

"Penampilan grafik permainannya memang makin baik, walaupun sempat di awal tahun, di dua bulan pertama, dia selalu kalah di babak-babak awal di turnamen-turnamen yang diikutin, mulai dari Malaysia, terus Indonesia Masters, sampai India, sampai France, dia kan kalahnya kan early exit terus kan, kalah di putaran awal, tapi begitu masuk di All England, dia itu titik baliknya di situ, dia jadi juara, kemudian di kejuaraan Asia dia juara juga itu kan dua event yang menyediakan 12 ribu poin, jadi dengan dua event itu aja dapat 24 ribu poin, peringkat dia sudah naik keposisi 3," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: