9,9 Juta Keluarga di Indonesia Belum Punya Rumah, Bisnis Properti Diproyeksikan Meningkat

9,9 Juta Keluarga di Indonesia Belum Punya Rumah, Bisnis Properti Diproyeksikan Meningkat

Acara Indonesia CEO & Leaders Forum 2024 bertajuk "Unlocking Potential: Accelerating Growth and Development in Indonesia's Property Sector".-Annisa Amalia Zahro-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Sebanyak 13,56 persen rumah tangga atau kepala keluarga (KK) di Indonesia belum memiliki rumah.

Hal ini diungkapkan Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR) Ir. Fitrah Nur, M.Si pada pemaparannya mengenai Proyeksi Pertumbuhan Properti di Indonesia.

Paparannya disampaikan di acara Indonesia CEO & Leaders Forum 2024 bertajuk "Unlocking Potential: Accelerating Growth and Development in Indonesia's Property Sector", yang diselenggarakan oleh PropertyGuru di Jakarta, Rabu, 8 Mei 2024.

BACA JUGA:Viral Bakso Pak Kumis Palmerah sejak 1970-an, Bisa Habiskan 1 Ekor Sapi per Hari!

Dalam pemaparan Fitrah, backlog kepemilikan rumah di Indonesia terus menurun dari tahun-ke tahun.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga tahun 2023 terdapat 9.905.820 dari 73.051.769 rumah tangga di Indonesia belum memiliki rumah.

Hal ini bisa menjadi peluang bagi pebisnis properti untuk memenuhi kebutuhan pasar, baik untuk penjualan rumah maupun sewa.

Melalui survei ASSHPS 2020 diketahui bahwa kelompok usia 25-44 tahun (Gen Y-Milenial) menjadi segmentasi kebutuhan sewa terbesar.

Di mana, jenis pekerjaan wiraswasta dan lainnya menjadi yang terbesar 38,94 persen.

BACA JUGA:Properti Subur di Karawang, Rumah Ramah Anak dari Citanusa Group Mulai Rp 300 Jutaan

Diikuti dengan segmentasi karyawan swasta sebesar 23,61 persen dan ASN/TNI/Polri sebesar 7,84 persen.

Di samping itu, responden survei ASSHPS yang menyewa tersebut juga menunjukkan preferensi rencana ke depan untuk membeli dan membangun rumah.

Segmen pekerjaan wiraswasta dan lainnya yang dengan rentang pendapatan kurang dari Rp3 juta mendominasi preferensi rencana membeli.

Kendati demikian, kapasitas pembiayaan yang dimiliki relatif lebih kecil sehingga sulit untuk menjangkau rencana tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: