James Today

James Today

Ilustrasi ikan kembung, ikan tude, atau butter fish yang disajikan di luar negeri. Dahlan Iskan terpesona dengan masakan ikan tude yang dimasak oleh James F Sundah di New York, Amerika Serikat.--

Diet saya gagal total. Hari kedua di New York James F. Sundah masak ikan tude. Ia goreng. Aromanya memenuhi rumahnya.

Kesukaannya pada ikan tude menandakan James masih orang Manado --meski lahir di Semarang dan besar di Jakarta.

"Di New York ikan ini disebut butter fish. Di Jawa disebut ikan gembung," ujar James.

Kenapa di Manado disebut ikan tude? Sampai wartawan lebih senang menuliskannya sebagai ikan today?

"Karena today harus dimasak hari itu juga. Kalau dimasak besok berubah jadi ikan tomorrow," kelakarnya.

James justru tahu mengapa di Jawa ikan itu disebut 'gembung'. Ikannya gendut. Seperti orang masuk angin yang belum bersiul. Kalau ditekan empuk seperti apem.

Today, katanya, memang mirip gembung tapi rasanya tetap beda.

Nilai enak rasa today mencapai 100. Nilai butter fish 80. Nilai gembung 50.

Sedang nilai renyahnya today kalah: butter fish 100, today 80. Gembung tetap paling kalah: 50.

Berarti hanya istri saya yang bisa membuat gembung bernilai 100.

James, yang empat dari banyak ciptaan lagunya dinyanyikan Chrisye, tahu cara menggoreng today agar krispi.

Syaratnya: saya jangan ikut membantu. Niat saya membantu jatuhnya mengganggu.

Saya jadi ingat komentar perusuh Disway pekan lalu: soal istrinya yang saat masak gak mau didekte seperti sang suami yang juga gak mau didekte saat setir mobil.

Pesan itu akan saya ingat seumur hidup. Istri saya juga anti dibantu masak.

Kiat pertama: minyak harus banyak dan sangat panas. Kedua: sering sekali dibolak-balik. Ketiga: rahasia. Soal bumbunya.

Saya lirik apa saja bumbu yang ada di ikan today New York itu. Bawang putih dikepruk. Batang bawang putih besar. Bawang merah yang masih ada kulit luar yang setengah kering.

Kenapa kulit agak kering bawang merah itu tidak dikupas/dibuang?

Itu bagian dari rahasia rasa. Juga bagian dari filsafat memasak.

"Memasak itu harus bisa menghidupkan benda mati. Rasa benda hidup itu lebih enak," katanya.

Kecambah misalnya, itu sayur yang sudah berkali-kali mati. Waktu masih bijih kedelai dia mati.

Dihidupkan dengan cara ditanam.

Lalu dimatikan lagi saat dipanen.

Dihidupkan lagi saat jadi kecambah.

Dimatikan lagi saat dipotong-potong.

Begitu juga ikan.

Mengapa juru masak yang pandai bisa membuat makanan enak? Karena ketika memasak mereka bertekad menghidupkan lagi bahan-bahan makanan itu.

Untuk dimatikan lagi di mulut.

Pasangan today goreng hari itu hanya satu: dabu-dabu. Tomat, bawang merah, paprika dan entah apa lagi. Sedikit diberi daun kemangi.

James menanam kemangi di pot. Dua pot kecil. Ditaruh di jendela bagian dalam. Di sebelah pot kemangi ada pot sayur sop.

Kemangi dan daun sop itu mati di musim dingin. James tidak buang. Tiap hari ia siram air. Di musim semi ternyata hidup lagi.

Uji coba di tahun sebelumnya gagal. Saat mati di musim dingin ia tidak siram air. Mati seterusnya.

Goreng 'today New York' pun ludes. Pun dabu-dabunya. Bahwa today hanya ada di Sulawesi, kata James, karena Sulawesi adalah pulau yang asli Indonesia.

Wilayah timur dari Sulawesi adalah kepanjangan dari jalur daratan Australia ke utara. Sedang Kalimantan, Jawa dan Sumatera adalah kepanjangan daratan dari India.

James banyak membaca literatur: binatang, tumbuhan dan ikan di Sulawesi memang paling beda.

Pun kayu yang cocok untuk kulintang: tidak ada di jalur barat maupun timur. Hanya ada di sekitar Manado.

James benar-benar ahli masak. Tapi ia juga minta agar saya ke resto-resto masakan Indonesia yang ada di Queens.

Saya pun makan di Bamboo Ya.

Besoknya ke resto Batik.

Dua resto lagi minta saya datangi. Lain waktu. Jadwal penuh. Tekad saya hanya akan makan sedikit pun gagal total.(Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Disway Edisi 11 Mei 2024: James Camino



Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

TENTANG KENIKMATAN..

"Makanan untuk kenikmatan mulut. 

Lagu untuk kenikmatan telinga. 

Desain arsitektur untuk kenikmatan mata," itu kata James Sundah menurut Abah DIS di CHDI hari ini.

Kayanya perlu ditambah satu, khusus buat Abah DIS..

"Halan-halan ke mana saja.

India - Pakistan - Singapore - Tiongkok - Hongkong - Arab Saudi - Jepang - Amerika.

Untuk kenikmatan MENULIS di CHDI, buat semua pembaca Disway.."

###

Bukan khusus buat para PERUSUH.

Meski perusuh juga pasti ikut NIKMAT..

 

Gianto Kwee

"Moshe" Nama Tour Leader saat Zizrek ke Jerusalem, Seorang Yahudi yang "Taat" Saat hari  Sabat dia hanya berjalan kaki, dan kami naik mobil, dia menguasai Bahasa Indonesia dengan  "Sangat Baik" Sehingga dia layak dipanggil mas Nadiem Makarim untuk jadi "Guru bahasa Indonesia" di Indonesia, sebagai Yahudi dia dilarang (?) masuk ke Bethlehem dan juga Jericho yang masuk Otoritas Palestina ! dan ganti Tour Leader,

Tour Leader Palestina dan Yahudi, mereka bersahabat dan berteman baik

Saat saya bertanya ke Moshe tentang Palestina, jawaban Moshe singkat, PBB Terlalu memanjakan Palestina, setelah itu dia Diam

 

djokoLodang

--o--

... "Masak, menciptakan lagu, dan merancang desain arsitektur itu sama. Harus pakai hati," jawab James. ...

* Menulis juga harus pakai hati. 

Kalau tulisannya disajikan bagi para pembaca.

Masih banyak yang lain. Yang mengerjakannya harus pakai hati. Menyanyi. Berbicara. Mengajar. Mendengarkan.

Banyak hal, tapi ada kesamaannya.

Apa kah itu?

Segala sesuatu yang dimaksudkan untuk orang lain.

Selain untuk diri sendiri.

--jL--

* Melayani Tuhan dengan melayani sesama.

Serving the Almighty by serving humanity.

 

Muh Nursalim

Nabi pernah disuguhi sarapan  Aisyah, sang istri tercinta. Menunya roti keras. Nabi bertanya, "apa tidak ada lauk ?". " Adanya hanya cuka". Jawab Aisyah. Lalu nabi menimpali, "Lauk paling nikmat adalah cuka".

Apa nabi obyektif ? saya kira tidak. Beliau menjaga perasaan sang istri agar tidak merasa bersalah. Empat kali abah menyebut masakan istri sangat enak, bahkan dipadankan dengan yang disuguhkan di Amrik. Apakah itu obyektif ?

obyektif atau tidak ndak penting. Tetapi para suami perlu meniru hal seperti itu. Sekacau apapaun masakan istri, pujilah dengan sepantasnya. Bila suka dimakan bila tidak selera, diam lebih baik daripada terjadi perang brotoyudo. Nanti kalau ada kesempatan menyelinap keluar, jajan sesuai yang diinginkan.

 

Lagarenze 1301

Santai sejenak. Jelang tengah malam, suami istri ngobrol dan bercanda di ranjang. "Papa tahu nggak, apa isi perutnya Papa?" "Tahu, dong, Ma. Isinya usus." "Salah, Pa. Isinya gajah." "Kok gajah, Ma?" "Iya, tuh, ada belalainya," ujar istri sambil menunjuk ke bawah. "Ahhhh, Mama ini. Kalo gitu, Papa juga tahu dong isi perut Mama." "Apa?" "Koin." "Kok koin, sih, Pa?" "Iya, tuh, ada lubang koin teleponnya," ujar suami sambil menunjuk ke bawah. "Ihh, papa jahat, aku nggak mau ngomong lagi sama Papa," ujar istri pura-pura ngambek sambil membelakangi suaminya. Mereka terdiam. Beberapa saat kemudian, istri berbalik. "Pa...." "Iya, Ma." "Gajahnya mau nelpon nggak?" Ashiaaaaap.

 

Lagarenze 1301

Direct quotation. 

Ini bukan kritik. Saya yakin Pak Dis pasti paham. Hanya karena terburu-buru sahaja jadi kurang tepat dalam menuliskan kalimat langsung. 

Dari 18 kalimat langsung dalam CHD hari ini, ada lima yang menurut saya kurang tepat penulisannya. 

Misalnya: "Masih sekitar 40 orang di depan saya". (tanda titik setelah tanda petik penutup). 

Seharusnya: "Masih sekitar 40 orang di depan saya." (tanda titik sebelum tanda petik penutup). 

Misal yang lain: "Hi James. Benarkah itu Anda yang masak? Saya gak percaya. Enak luar biasa", kata saya. 

Seharusnya: "Hi James. Benarkah itu Anda yang masak? Saya gak percaya. Enak luar biasa," kata saya. 

Dari contoh di atas, tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain. Pada kondisi ini, tanda titik, koma, tanda seru, atau tanda tanya ditempatkan sebelum tanda petik penutup. 

Oh, ya, tanda petik dipakai tidak hanya untuk kalimat langsung. 

Tanda petik juga dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel, naskah, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. 

Contoh: 

• Sajak "Pahlawanku" terdapat pada halaman 125 buku itu. 

• Marilah kita menyanyikan lagu "Maju Tak Gentar"! 

Tanda petik dipakai pula untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus. 

Contoh: 

• "Tetikus" komputer ini sudah tidak berfungsi. 

• Dilarang memberikan "amplop" kepada petugas!

 

Liam Then

Sangat menarik kalau dipikir-pikir.

Sementara pemerintah kita identik dengan "high cost economy", masyakarat di akar rumput, bertahan dan melawan dengan menumbuhkan "low cost economy", warung , gerobak kelontongan 24 jam , gerobak makanan dan sayuran masuk permukiman, pasar pagi dadakan, pasar Rabu-an.

Bahkan fenomena adanya "nasi kucing" di Jawa, juga bisa jadi bentuk reaksi "low cost economy" oleh masyarakat. 

Jadi bukan lifestyle-nya Singapura , Barat yang kita tiru, tapi standa-nya yang "layak"  untuk diterapkan ke konstruk kehidupan masyarakat orang Indonesia.

Jika itu terjadi,saya yakin Indonesia akan jadi negara tempat tinggal paling ideal didunia.

 

Lagarenze 1301

Untung tidak ada perusuh yang bernama Albert. Nama ini dibajak oleh om genit ketika merayu perempuan cantik di suatu restoran di Manado. 

"Saya Albert," pria itu mengajak salaman. Yang diajak sedang makan pisang goreng, terpaksa menyimpan makanan lalu mengambil tisu. 

Begitulah. Video tersebut viral karena om tadi melontarkan kalimat bernada ajakan ke perempuan tadi. 

"Mampir ke hotel aku, boleh?" kata Om Albert. 

Cilaka dua belas, perempuan itu adalah Youtuber dari Korea. Namanya Jiah. Percakapan itu direkam dan diunggah ke YouTube-nya lima hari lalu. 

Netizen jeli menangkap kalimat berisi ajakan ke hotel. Om Albert pun dirujak netizen. 

Nasib Om Albert, yang bernama asli Asri Damuna, kini di ujung tanduk. Ia dibebastugaskan dari jabatannya di Bandara Kolaka. Ia juga masih menjalani pemeriksaan oleh Kemenhub. 

Makanya, jangan kegenitan. Ngajak mampir ke hotel untuk apa, coba?*

 

Gianto Kwee

Rawon "Setan !" Rawon buatan istriku yang lahir di Sukabumi / Sunda dan dibesarkan di Jakarta !

Saat kuajak mudik dia menikmati Rawon Jawa Timur, kemudian dia masak Rawon" Ala dia sendiri !

1 kg Daging "Pinggiran" Dengan sedikit lemak Plus 12 bh "Kluwak" Yang diambil dagingnya Utuh tidak dihaluskan Plus bumbu rawon "Bamboo" jadilah "Rawon Setan !"

Dimasak dengan "Hati" Kami menikmatinya dengan Nasi sedikit "Pera" Dan "Toge Rawon" Mentah, Krupuk Rambak / Kulit Tulung Agung juga Daun Kemangi, Selamat mencoba !

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Komentar: 82

  • Hendra Tanudjaja
    Hendra Tanudjaja
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • didik mangkubata
    didik mangkubata
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Liam Then
    Liam Then
  • Liam Then
    Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
  • Liam Then
    Liam Then
  • Liam Then
    Liam Then
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
    • Rizal Falih
      Rizal Falih
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
  • Rizal Falih
    Rizal Falih
  • Xiaomi A1
    Xiaomi A1
  • ALI FAUZI
    ALI FAUZI
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • Sumartan
      Sumartan
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • ALI FAUZI
      ALI FAUZI
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Windarto
    Windarto
    • Windarto
      Windarto
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Dasar Goblik
    Dasar Goblik
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Windarto
      Windarto
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Lagarenze 1301
    Lagarenze 1301
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
    • Echa Yeni
      Echa Yeni
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Liam Then
      Liam Then
  • ibnu tholhah
    ibnu tholhah
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • alasroban
    alasroban
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Lègég Sunda
    Lègég Sunda
  • DeniK
    DeniK
  • Zak cen Fu
    Zak cen Fu
  • Er Gham
    Er Gham
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Jo Neca
    Jo Neca
    • Wilwa
      Wilwa
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Handoko Luwanto
      Handoko Luwanto
    • Wilwa
      Wilwa
  • Er Gham
    Er Gham
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin

Berita Terkait