Singapura Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, Beri Suara Lewat Voting Sidang Majelis Umum
Duta Besar dan Wakil Tetap Singapura untuk PBB di New York-Singapura dukung Palestina anggota PBB-Channel News Asia/PBB
JAKARTA, DISWAY.ID - Singapura memberikan suara mendukung resolusi PBB yang mendukung keanggotaan penuh Palestina.
Resolusi untuk memperluas hak-hak Palestina di PBB disahkan dengan dukungan luar biasa: 143 negara mendukung, 9 menolak, dan 25 abstain.
Majelis Umum mengesahkan rancangan resolusi dengan 143 anggota memberikan suara mendukung, sembilan suara menolak dan 25 abstain.
BACA JUGA:Majelis Umum Dukung Penuh Palestina Masuk Anggota PBB, Israel Berang
Israel dan Amerika termasuk di antara sembilan negara yang mengatakan tidak.
Dikutip dari Channel News Asia, resolusi tersebut sebagian besar dipandang sebagai simbolis, karena hanya Dewan Keamanan PBB yang dapat memutuskan keanggotaannya, dan Amerika hampir pasti menggunakan hak vetonya.
Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan mengatakan Singapura memilih untuk mendukung resolusi tersebut.
BACA JUGA:Israel Membabi Buta, 110 ribu Warga Palestina Mengungsi dari Rafah
“Setelah mempertimbangkan secara serius dan hati-hati,” tuturnya.
Resolusi tersebut, yang diperkenalkan oleh Uni Emirat Arab, menyatakan “Negara Palestina memenuhi syarat untuk menjadi anggota PBB sesuai dengan Pasal 4 Piagam (PBB) dan oleh karena itu harus diterima”.
Mereka juga meminta Dewan Keamanan PBB untuk “mempertimbangkan kembali masalah ini dengan baik”.
Balakrishnan mengatakan bahwa keputusan Singapura konsisten dengan dukungannya terhadap solusi dua negara yang dinegosiasikan “di mana Israel dan Palestina hidup berdampingan dalam perdamaian dan keamanan” serta “resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan” mengenai konflik Israel-Palestina.
Pemungutan suara tersebut juga mewakili “keinginan tulus Singapura untuk melihat kedua pihak melanjutkan perundingan tatap muka langsung dengan itikad baik,” katanya.
Balakrishnan mengatakan bahwa permintaan untuk mempertimbangkan keanggotaan Palestina datang pada "saat yang sangat sulit".
Namun, ia mengatakan bahwa status quo tidak lagi cukup, dan diperlukan “permulaan kembali upaya diplomatik”.
Idealnya, keanggotaan Palestina di PBB seharusnya dipertimbangkan ketika permusuhan berhenti, ketika semua sandera sipil dibebaskan, dan ketika warga Israel dan Israel dibebaskan.
BACA JUGA:Untuk Ketiga Kalinya Fadli Zon Kembali Jadi Wakil Presiden Liga Dunia Untuk Palestina
“Palestina kembali ke meja perundingan,” katanya.
“Tetapi sejujurnya, kita sekarang sudah sangat jauh dari kondisi tersebut sehingga Singapura dan banyak negara lain harus mempertimbangkan bagaimana pemungutan suara kita hari ini akan membantu meletakkan dasar bagi diakhirinya permusuhan yang diharapkan akan menghasilkan perdamaian abadi,” tegasnya.
“Meski mendukung resolusi tersebut, Singapura tidak akan bekerja sama dengan kelompok Palestina yang menyangkal hak keberadaan Israel,” kata Balakrishnan.
“Izinkan saya menegaskan kembali bahwa terorisme tidak memiliki tempat dalam proses apa pun yang mengarah pada solusi politik yang stabil dan damai,” katanya
“karena alasan-alasan ini, Singapura tidak akan bekerja sama dengan kelompok Palestina mana pun, termasuk Hamas, yang menyangkal hak keberadaan Israel atau menolak meninggalkan terorisme,” tegasnya.
BACA JUGA:Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez Akui Negara Palestina, Galang Dukungan di Eropa
Balakrishnan mengakhiri pernyataannya dengan seruan kepada Israel dan Palestina untuk mengambil "langkah berani namun perlu (untuk) kembali ke meja perundingan".
“Sebagai sahabat Israel dan Palestina, kami mendesak kedua belah pihak untuk menghindari kekerasan, menolak kekerasan dan melanjutkan perundingan menuju solusi dua negara dengan bantuan dan dukungan masyarakat internasional,” ujarnya.
“Semua warga Singapura menginginkan perdamaian bagi teman-teman kita di Israel dan Palestina,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: