Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK Lingga Kencana, Pemkot Depok Kirim 21 Ambulance dan Tenaga Medis ke Subang
Petugas mengevakuasi bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana yang terguling di Tanjakan Ciater, Subang.-tangkapan layar-
DEPOK, DISWAY.ID-- Pemkot Depok melalui Dinas Kesehatan memberangkatkan sebanyak 21 ambulance ke Subang, Sabtu 11 Mei 2024 malam.
Selain ambulance, tenaga medis turut diberangkatkan setelah mengetahui informasi kecelakaan maut bus rombongan pelajar SMK Lingga Kencana, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas, Depok di tanjakan Palasari, Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Pemberangkatan bantuan evakuasi tersebut untuk tahap awal dilakukan sebanyak 10 unit ambulans beserta tenaga medis yang dikawal 2 mobil Patwal dari Satlantas Polrestro Depok.
BACA JUGA:Daftar Korban Kecelakaan Bus PO Putera Fajar di Subang, 23 Orang Dilarikan ke Puskesmas Terdekat
Selebihnya diberangkatkan menyusul ke lokasi kecelakaan dan rumah sakit di Ciherang, Subang.
Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati membenarkan memberangkatkan 21 mobil ambulans ke Subang.
"Kami segera lakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk lakukan evakuasi korban dan penanganan lanjutan," ujar Mary.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok Siti Chaerijah Aurijah menyampaikan duka atas kecelakaan maut bus rombongan siswa SMK Lingga Kencana.
32 orang yang terdiri dari pelajar dan guru dilarikan ke rumah sakit terdekat dalam kecelakan maut tersebut.
Sebanyak 9 orang dikabarkan meninggal dunia.
"Informasinya bus rombongan SMK ini terguling di turunan Ciater. Atas kejadian ini, saya Kepala Disdik Kota Depok menyampaikan duka yang mendalam dan turut berbelasungkawa," ujarnya.
BACA JUGA:Kronologi Bus Pariwisata Kecelakaan di Subang, Diduga Oleng saat Turunan
Ia menginformasikan, tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes), Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan, Palang Merah Indonesia (PMI) dan Polres Metro Depok serta Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah II Disdik Provinsi Jawa Barat berangkat ke Subang untuk membantu proses evakuasi.
"Sampai saat ini kami terus melakukan pemantauan terkait update perkembangan berita," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: