Kurangi Emisi, Pertamina Bakal Manfaatkan Minyak Jelantah Jadi Bahan Bakar Ramah Lingkungan

Kurangi Emisi, Pertamina Bakal Manfaatkan Minyak Jelantah Jadi Bahan Bakar Ramah Lingkungan

Kurangi Emisi, Pertamina Bakal Manfaatkan Minyak Jelantah Jadi Bahan Bakar Ramah Lingkungan-disway.id/Sabrina Hutajulu-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Dalam rangka komitmen mengelola energi hijau yang lebih ramah lingkungan, Pertamina Patra Niaga akan memanfaatkan minyak jelantah atau Used Cooking Oil (UCO).

Manager Business Development PT Pertamina Patra Niaga, Lumiel Fritz Manurung mengatakan, minyak jelantah bekas memasak seringkali dibuang sebagai limbah, bahkan berpotensi mencemari lingkungan. 

Namun, minyak jelantah sebetulnya dapat diolah kembali menjadi limbah yang bermanfaat. 

BACA JUGA:Copet Susupi Pencanangan HUT Jakarta di Bundaran HI, HP Wartawan Seharga Rp5 Juta Raib

BACA JUGA:Dukung Pencanangan HUT Ke-497 Kota Jakarta, Dishub DKI Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI

Pada ondustri perhotelan dan rumah sakit, UCO atau minyak jelantah ini merupakan salah satu limbah cair terbesar yang dihasilkan.

Lebih lanjut kata Fritz inisiatif ini menjadi langkah Pertamina Group dalam membuktikan komitmen mengelola energi hijau yang lebih ramah lingkungan,"katanya dikutip MInggu 19 Mei 2024.

"Saat ini, Pertamina Patra Niaga melihat potensi minyak jelantah sebagai salah satu alternatif bahan baku Sustainable Aviation Fuel (SAF) dan Hydrotreated Vegetable Oil (HVO).

Bahan baku Sustainable Aviation Fuel (SAF) dan Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) di mana saat ini sedang dikembangkan dan dipersiapkan infrastrukturnya di Green Refinery milik Kilang Pertamina Internasional.

BACA JUGA:Ini Harapan PJ Gubernur Jakarta Sambut HUT ke-497

BACA JUGA:Mulai Hari Ini Sampai Besok Ada Contraflow di Tol Sedyatmo di Jam Segini

Dilihat sebagai sebuah siklus, Fritz menerangkan melihat potensi pemanfaatan minyak jelantah ini bisa sangat besar jika berbicara tentang bisnis berkelanjutan di era transisi energi saat ini. 

Minyak jelantah bisa menjadi bahan baku yang dapat diperbarui, dan jika terbukti dapat memenuhi spek produk SAF dan HVO, maka berpotensi juga pada pengurangan emisi.

”Jadi secara keseluruhan, pengelolaan UCO ini bisa mendorong pengembangan teknologi, proses produksi, dan penyediaan bahan bakar ramah lingkungan," ucap Fritz.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads