Usai Pileg dan Pilpres, Lembaga Survei RRC Sebut Prilaku Pemilih Berubah

Usai Pileg dan Pilpres, Lembaga Survei RRC Sebut Prilaku Pemilih Berubah

Diskusi Lembaga Rekapol Research and Consulting terkait kecenderungan perilaku pemilih pasca pemilu serentak 2024.-Intan Afrida Rafni-

JAKARTA, DISWAY.ID - Direktur Eksekutif Lembaga Rekapol Research and Consulting (RRC), Randi S Latulumarmina menyebutkan, adanya dinamika dalam pola perilaku pemilih usai Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres).

Pernyataan tersebut disampaikan olehnya berdasarkan dari survei Nasional yang digelar Rekapol Research and Consulting pada 16 April-30 April 2024.

"Survei ini dilakukan dengan target populasi adalah masyarakat Indonesia dengan rentang usia 17 tahun ke atas atau sudah menikah," ujar Randi S Latulumarmina dalam keterangan resminya, Senin, 20 Mei 2024.

BACA JUGA:Sri Mulyani Beberkan Prestasi Jokowi Selama Menjabat 10 Tahun: 1.938 Tol Dibangun-Pengangguran Turun 4.82 Persen

Lebih lanjut, Randi pun mengatakan bahwa pemilihan sampelnya sendiri dilakukan dengan menggunakan metode multi stage random.

 "Sebanyak 1200 responden yang tersebar di 34 provinsi, pengambilan data dilakukan dengan wawancara tatap muka langsung dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen sementara margin error kurang lebih 2.8 persen," kata Randi S Latulumarmina.

Sedangkan untuk tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin, kata Randi, sebesar 67,4 persen. 

Sementara, isu terkait hak angket, Randi mengatakan bahwa kebanyakan masyarakat menilai kalau itu hanyalah sebuah manuver politik.

"Jika melihat trend sebelum Pemilu, maka ada trend penurunan. Isu lain yang kita potret juga terkait hak angket yang ternyata banyak Masyarakat yang menilal bahwa angket lebih kental nuansa politik atau sekadar manuver politik," jelasnya.

BACA JUGA:PTUN Kabulkan Gugatan Nurul Ghufron, Sidang Putusan Etik Harus Ditunda

Sebanyak 33,0 persen masyarakat menganggap lebih condong sekedar bermotif manuver politik sementara sebesar 17,1 persen masyarakat setuju untuk hak angket digulirkan guna mengungkap kecurangan pada pemilu serentak 2024, sedangkan 49,9 persen menjawab tidak tahu.

Kemudian, terkait tingkat keyakinan masyarakat terhadap pemerintahan baru yang akan dijalankan oleh Prabowo-Gibran mendapat respon positif di mana sebanyak 46,4 persen meyakini bahwa Prabowo-Gibran bisa membawa Indonesia lebih baik ke depannya. 

Selanjutnya, sebanyak 15,8 persen masih menyatakan ragu-ragu dan 19,5 persen menjawab tidak yakin serta 18,3 persen menjawab tidak tahu.

BACA JUGA:Puan Bocorkan Pembicaraan Saat Bertemu Jokowi di WWF 2024 Bali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: