Pengamat Kepolisian: Pembentukan Komite Reformasi Polri Berpotensi Tingkatkan Kepercayaan Publik, Asalkan...
Pengamat Kepolisian menilai Komite Reformasi Polri dibentuk dapat meningkatkan kepercayaan publik, asalkan dibuktikan dengan kerja konkret yang nyata.-Anisha/Disway.id-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Pengamat Kepolisian Bambang Rukminto menilai pembentukan Komite Reformasi Polri dapat menjadi instrumen penting untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian.
Namun, ia mengingatkan besarnya ekspektasi masyarakat harus dijawab dengan kerja nyata, bukan sekadar formalitas.
"Komite Reformasi Polri ini mengemban harapan masyarakat yang tinggi. Kerja positif dalam menjawab harapan publik akan berkontribusi langsung pada indeks kepercayaan masyarakat," ujar Bambang.
BACA JUGA:Putusan MK Final Soal Larangan Polisi Aktif Jadi Pejabat Sipil, Begini Sikap Istana
Menurutnya, komite Reformasi Polri dapat membawa dampak signifikan asalkan rekomendasi yang dihasilkan benar-benar dijalankan oleh Polri secara konsisten.
"Akan semakin positif bila diikuti konsistensi dalam pelaksanaan rekomendasi oleh Polri. Tetapi akan negatif bila komite hanya formalitas dan normatif saja. Dan akan semakin buruk bila tidak diiringi implementasi di lapangan,” tegasnya.
Bambang juga menyoroti komposisi Komite Reformasi Polri yang didominasi unsur pemerintah dan Polri. Hal ini, kata dia, menjadi alasan sebagian masyarakat tetap memandang skeptis terhadap komite tersebut.
"Komite Reformasi Polri sudah terbentuk, jadi mau tidak mau harus diterima, meskipun masyarakat layak untuk skeptis karena dominasi (anggota Reformasi Polri merupakan) perwakilan Polri dan pemerintah dibandingkan unsur masyarakat," ujarnya.
BACA JUGA:Kasus TBC di Jakarta Capai 49 Ribu Sepanjang 2025, Dinkes Siagakan 832 Faskes
Dominasi tersebut, menurutnya, berpotensi menjadi bumerang jika rekomendasi yang dihasilkan justru tidak sesuai harapan publik.
Ia menilai pembentukan komite ini bisa dibaca sebagai keseriusan pemerintah menangani persoalan di tubuh Polri. Namun bagi kelompok yang skeptis, langkah tersebut justru dipandang sebagai gimmick politik atau pengalihan isu.
"Serius atau tidak, akan terlihat dari seberapa cepat dan tepat hasil rekomendasi komite menjawab perbaikan Polri sesuai harapan publik," kata Bambang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: