Dukung Pencapaian Zero Net Emission, Es Krim Joyday 1.000 Tanam Pohon di Kawasan Industri Deltamas

Dukung Pencapaian Zero Net Emission, Es Krim Joyday 1.000 Tanam Pohon di Kawasan Industri Deltamas

Dukung Pencapaian Zero Net Emission, Es Krim Joyday 1.000 Tanam Pohon di Kawasan Industri Deltamas-Yili-

BACA JUGA:Yili Joyday Berpartisipasi dalam Proyek Perkebunan Mangrove Nol Karbon di Indonesia

PT Yili Indonesia Dairy juga melakukan innovation environment yaitu melibatkan vendor/supplier yang secara aktif dan berkesinambungan mengajukan ide-ide inovasi yang berdampak positif bagi lingkungan dan perusahaan. 

Pada bulan Maret 2023, Yili mendapatkan sertifikasi water footprint internasional berkat upaya perusahaan dalam mengurangi penggunaan air, baik untuk produksi maupun operasional. Yili juga menjadi perusahaan pertama di Tiongkok yang bergabung dengan UN Water Action Agenda. 

Tommy Satriotomo, Direktur Operasional Kota Deltamas mengatakan, “Kota Deltamas selalu berusaha untuk dapat berkontribusi dalam upaya pelestarian lingkungan dan mengatasi dampak dari perubahan iklim.” 

“Melalui gerakan bersama menanam pohon, kami mengajak para tenant yang berlokasi di kawasan industri Kota Delta Mas untuk aktif mengurangi emisi global, dan bersama-sama menghasilkan udara sejuk, bersih, dan sehat,” ungkapnya. 

BACA JUGA:Angga Yunanda dan Shifa Hadju ajak Pelajar Indonesia Berani Tunjukkan Bakat Lewat Joyday School Talent

BACA JUGA:Joyday Jadi Bagian Kesuksesan FIBA Basketball World Cup 2023

“Dalam kesempatan ini kami menanam seribu pohon yang terdiri dari pohon gmelina, gabon, mangga, dan flamboyan. Kami akan senantiasa berupaya menjadikan Kota Deltamas sebagai kawasan industri yang bersih, sehat, dan tentunya ramah lingkungan,” jelasnya.

PJ Bupati Bekasi, Dani Ramdan mengatakan, “Terima kasih kepada Deltamas dan seluruh tenant yang terlibat dalam program ini.” 

“Karena problem kita saat ini adalah krisis iklim di seluruh dunia. Dampak dari perubahan iklim saat ini sudah terasa. Ada daerah-daerah yang sudah tidak bisa menanam karena saat musim hujan sawahnya banjir, tapi jika musim kemarau tidak kebagian air sehingga mempengaruhi angka kemiskinan,” tuturnya. 

“Jadi ini adalah tantangan kita semua karena ini akan berdampak terhadap krisis pangan, krisis energi, dan krisis kehidupan bagi anak cucu kita. Sekecil apapun langkah mitigasi harus kita lakukan. Salah satunya dengan penanaman pohon di setiap jengkal yang dimungkinkan,” tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: