AHY Pamer Kinerja Selama 100 Hari, 3 Hal Ini Jadi Fokus Utama

AHY Pamer Kinerja Selama 100 Hari, 3 Hal Ini Jadi Fokus Utama

100 Hari Kerja Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono , Komitmen Teruskan Reformasi, Gebuk Mafia Tanah!-Disway/Fajar Ilman-

JAKARTA, DISWAY.ID - Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Republik Indonesia, Agus Harimurti Yudhoyono, atau yang akrab disapa AHY, mengungkapkan pencapaian progres lembaga yang dipimpinnya selama 100 hari kerja sesuai arahan Presiden RI Jokowi. 

 

Dalam konferensi pers di kantornya pada Jumat, 7 Juni 2024, AHY menyoroti tiga hal yang telah diperintahkan oleh Presiden Jokowi.

 

AHY menekankan komitmen Kementerian ATR dalam memperkuat penerapan sertipikat tanah elektronik serta revisi PP Nomor 18 Tahun 2021 terkait pemberian hak atas tanah dalam mendukung pelaksanaan carbon trading. 

BACA JUGA:Strategi Kementerian ATR/BPN Atasi Masalah Pembebasan 2.086 Hektar Tanah di IKN

 

"Ketiga, pendaftaran tanah yang kami ingin mencapai target di akhir tahun 2024 ini 120 juta bidang tanah melalui program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL)," katanya.

 

Dalam menjalankan program PTSL, AHY mengungkapkan bahwa dari Februari hingga Juni 2024, telah berhasil merampungkan 2,4 juta sertipikat. 

 

Meskipun ambisius, AHY menyadari tantangan yang dihadapi dalam mencapai target tersebut.

Namun, dengan upaya yang ditingkatkan, Kementerian ATR telah berhasil mendaftarkan lebih dari 113,3 juta bidang tanah.

 

"Alhamdulillah dalam 100 hari terakhir, berhasil kami tambah 2,4 juta bidang tanah yang teregister, sehingga hari ini sudah ada 113,3 juta bidang tanah," ucapnya.

 

BACA JUGA:Hadapi Idul Adha, Pertamina Patra Niaga Tambah 11.4 Juta Tabung LPG 3 kg

 

Pencapaian ini tidak hanya mendapat apresiasi dari dalam negeri tetapi juga dari luar negeri, termasuk Bank Dunia dan Lembaga Pertanahan Belanda. 

 

"Kami lakukan secara progresif maka kami mendapatkan penghargaan dari Bank Dunia, dan ini disampaikan pada World Bank Land Conference tersebut," paparnya.

 

AHY menjelaskan bahwa hasil dari program PTSL juga berdampak pada nilai ekonomi Indonesia melalui berbagai sektor seperti Pajak Penghasilan Nilai, Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan, Penerimaan Negara Bukan Pajak, dan Hak Tanggungan.

 

"Ternyata ini 100 hari yang kami hadirkan adalah PPH Rp 1,4 triliun, BPHTB Rp 5,6 triliun, PNBP krang lebih Rp 596,7 miliar dan yang paling besar dari Hak Tanggungan Rp 208,1 triliun, sehingga ditotal agregatnya adalah Rp 215,8 triliun," jelasnya.

 

 BACA JUGA:100 Hari Kerja Menteri ATR/BPN Agus Harimurti Yudhoyono , Komitmen Teruskan Reformasi, Gebuk Mafia Tanah!

 

Selain itu, AHY juga membahas kemajuan dalam layanan elektronik, dengan meningkatnya jumlah kantor pertanahan yang menerapkan sistem ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads