Tegas! Arab Saudi Bakal Sanksi Berat Jemaah yang Masuk Armuzna Tanpa Smart Card

Tegas! Arab Saudi Bakal Sanksi Berat Jemaah yang Masuk Armuzna Tanpa Smart Card

Jemaah haji di Asrama Pondok Gede, Jakarta.-Sabrina Hutajulu-

JAKARTA, DISWAY.ID - Anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda menyampaikan bahwa pemerintah Arab Saudi tak segan-segan memberikan sanksi terhadap para jemaah yang masuk Armuzna tanpa Smart Card.

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengimbau para jemaah haji wajib bawa tanda atau identitas pengenal selama di Tanah Suci Mekkah.

Identitas yang dimaksud adalah kartu dan gelang identitas, paspor, visa haji plus tanda pengenal diri lainnya saat hendak pergi keluar hotel atau ke Masjidil Haram.

Saat ini pemerintah Arab Saudi tengah menerapkan aturan ketat dalam pemeriksaan terhadap jemaah, terlebih kepada jemaah visa non haji.

BACA JUGA:PPIH Kerahkan 1000 Petugas untuk Bersiaga Jelang Armuzna Haji 2024, Apa Tugasnya?

Salah satu upaya aturan ketat itu adalah kebijakannya semua jemaah haji diwajibkan punya smart card.

Program penggunaan Smart Card ini juga mendapat sorotan dari Kementerian Haji, Kementerian Dalam Negeri, dan pihak Keamanan Umum Arab Saudi.

"Jemaah yang tidak memiliki smart card, dilarang masuk ke Armuzna, apapun kedudukannya. Pemerintah Arab Saudi menyiapkan sanksi berat bagi para pihak yang melanggar," kata Widi dalam keterangan remsinya pada Jumat, 7 Juni 2024.

"Karenanya, selain harus membawa smart card dan identitas lainnya saat berada di luar hotel. Segera lapor ke petugas sektor bila smart card miliknya hilang untuk segera di lakukan penggantian," tambahnya.

BACA JUGA:Pengertian Armuzna dalam Ibadah Haji Beserta Tata Caranya

Lebih lanjut dijelaskan PPIH melakukan persiapan pelaksanaan safari wukuf jemaah di Arafah menjelang puncak haji

Para petugas layanan lansia, disabilitas, dan tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (PKP3JH) dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dipersiapkan.

Program safari wukuf pastinya akan berlanjut untuk disosialisasikan ke hotel-hotel jemaah menginap.

Kemudian dijelaskan oleh Widi bahwa PPIH memberikan 300 kuota bagi jemaah lansia yang tidak mampu melaksanakan wukuf di Arafah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: