Bahaya Gondongan pada Anak, Dokter Spesialis Anak: Picu Komplikasi hingga Kehilangan Pendengaran
Pada beberapa kasus, lanjutnya, komplikasi gondongan juga bisa menyerang susunan saraf pusat (ensefalitis), pankreas (pancreatitis), hingga kehilangan pendengaran.-freepik-
JAKARTA, DISWAY.ID - Kasus gondongan pada anak akhir-akhir ini mengalami peningkatan, terutama bagi anak usia 2-12 tahun.
Gondongan adalah penyakit yang disebabkan oleh virus paramyxovirus tersebut dapat menimbulkan pembengkakan pada kelenjar parotis (kelenjar ludah di dekat telinga) hingga menyebabkan kesulitan membuka mulut.
Selain itu, penyakit ini juga ditandai dengan demam, lesu, kehilangan nafsu makan, nyeri otot, sakit kepala, dan gejala mirip flu lainnya.
BACA JUGA:Komandan Pasukan Israel Tewas dalam Operasi Arnon Pembebasan Sandera di Nuseirat
Gejala-gejala tersebut biasanya muncul 16-18 hari setelah terinfeksi, namun periode ini dapat berkisar antara 12-25 hari setelah infeksi.
Dokter spesialis anak konsultan infeksi dan penyakit tropis anak Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K) menjelaskan, paramyxovirus dengan mudah menyebar melalui liur dan berbagai barang yang terkontaminasi.
"Penularan gondongan sering kali terjadi dengan cepat di tempat penitipan anak, sekolah, atau di mana banyak anak berkumpul dalam ruangan yang sama, berbagi peralatan, dan berinteraksi dekat satu sama lain," jelasnya melalui keterangan, Jumat, 7 Juni 2024.
Ia mengingatkan bahwa penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi yang lebih serius.
Komplikasi akibat gondongan di antaranya, radang testis pada sekitar 30 persen laki-laki pascapubertas yang tidak menerima vaksinasi dan radang ovarium pada perempuan.
Dokter spesialis anak konsultan infeksi dan penyakit tropis anak Dr. dr. Anggraini Alam, Sp.A(K) menjelaskan, paramyxovirus dengan mudah menyebar melalui liur dan berbagai barang yang terkontaminasi.-Annisa Amalia Zahro-
Pada beberapa kasus, lanjutnya, komplikasi gondongan juga bisa menyerang susunan saraf pusat (ensefalitis), pankreas (pancreatitis), hingga kehilangan pendengaran.
"Untuk itu, orang tua harus waspada terhadap gejala dan segera membawa anak ke fasilitas kesehatan jika ada tanda-tanda infeksi," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: