Warga Tinggal di Kolong Jembatan Pasar Ikan, 20 KK Bakal Direlokasi

Di dalam bedeng yang berukuran sekitar 2x3 meter, terdapat kasur, TV dan lemari pakaian berbahan plastik.

Sementara dapur dari masing-masing keluarga yang tinggal di kolong jembatan terletak di depan bedeng.

Sebelumnya diberitakan, warga kolong jembatan Pasar Ikan, Komsiah mengaku dirinya membayar Rp150 ribu untuk sewa bedeng kepada oknum warga.

BACA JUGA:Anggota DPRD DKI Jakarta Imbau Pedagang Hewan Kurban Tidak Gunakan Bahu Jalan atau Trotoar untuk Berjualan

BACA JUGA:Dinamika Koalisi PKS-PDIP dalam Pilkada Jakarta 2024, Ini Analisa Pengamat

Komsiah yang sudah 3 tahun tinggal di kolong jembatan bersama suami dan dua anaknya, ingin sekali pindah ke rumah susun (Rusun), namun tidak ada biaya untuk membayar sewa.

Pasalnya, pendapatan sang suami yang bekerja sebagai kuli panggul di Pelabuhan Sunda Kelapa tidak menentu.

"Laki saya kerja di pelabuhan tergantung dapat nya, kalo pelabuhan lagi sepi ga kerja, khawatir si khawatir. Kepingin di Rusun, tapi kan ada biayanya buat makan aja susah, belum ada dapat bantuan," kata Komsiah yang mengaku 3 tahun tinggal di kolong jembatan Pasar Ikan.

Sementara warga lainnya, Mardianah mengungkapkan, untuk kebutuhan listrik, penghuni kolong jembatan difasilitasi oleh pihak RT setempat.

"Listrik dari pak RT, itu kebijakan pak RT, karena iba, takut satu bulan bisa bayar kontrakan ke sananya ga bisa bayar kan gitu," kata Mardianah yang sudah 10 tahun tinggal di kolong jembatan Pasar Ikan.

Sumber: