SKI 2023: Anak Muda Kelompok Usia 15-24 Tahun di Indonesia Paling Banyak Alami Depresi

SKI 2023: Anak Muda Kelompok Usia 15-24 Tahun di Indonesia Paling Banyak Alami Depresi

SKI 2023: Anak Muda Kelompok Usia 15-24 Tahun di Indonesia Paling Banyak Alami Depresi-Tangkapan layar-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Kementerian Kesehatan mengeluarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang salah satunya terkait kesehatan jiwa.

SKI 2023 ini menemukan bahwa anak muda usia 15-24 tahun di Indonesia merupakan kelompok yang paling banyak menderita depresi dengan prevalensi 2%.

BACA JUGA:Jangan Sepelekan Depresi, Kenali Gejalanya Menurut Psikiater

BACA JUGA:Mengenal Postpartum Depresi, Gangguan Kejiwaan yang Diduga Dialami Polwan Bakar Suami

Di peringkat kedua berdasarkan kelompok umur adalah 75+ sebesar 1,9%, kemudian usia 65-74 sebesar 1,6%, hingga paling rendah kelompok usia 35-44 tahun sebesar 1,0%.

Angka ini lebih tinggi dibanding prevalensi depresi untuk seluruh usia di Indonesia yang sebesar 1,4%.

Menurut Laporan SKI 2023, 61% anak muda depresi dalam 1 bulan terakhir pernah berpikiran mengakhiri hidup dibandingkan dengan 1,7 % anak muda yang tidak depresi pernah berpikiran sama.

Sayangnya, hanya 10,4% dari anak muda yang menderita depresi mencari pengobatan dan menjadi kelompok paling rendah yang mengakses pengobatan.

BACA JUGA:Tentara Israel Penghancur Ratusan Rumah di Gaza Tewas Bunuh Diri, Depresi dan Dicuekin Pemerintah

BACA JUGA:Korban Persetubuhan Oknum Staf Kelurahan di Tangsel Depresi, Bayinya Meninggal

Diketahui prevalensi penduduk dengan gangguan depresi tertinggi berada di Provinsi Jawa Barat, Kalimantan Timur, dan Banten, sedangkan data terendah di Bali.

Sedangkan jika dilihat dari jenis kelamin, anak muda perempuan 2 kali lebih berisiko mengalami depresi dibanding laki-laki, yakni 2,8% dibanding 1,1%.

Hal ini berkaitan dengan perubahan hormonal pada masa remaja yang disertai dengan lingkungan sosial dan hubungan dengan teman.

"Ini sesuatu yang perlu kita perhatikan bahwa mereka yang mengalami kondisi ini dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang tepat sebaik-baiknya," ujar Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Syarifah Liza Munira, Rabu, 12 Juni 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: