Kenali Jenis-Jenis Migrain dan Gejalanya, Ini Cara Mengatasinya
Migrain-Gejala dan pemicu sakit kepala sebelah-Pixabay
JAKARTA, DISWAY.ID – Ada berbagai jenis migrain.
Migrain merupakan nyeri kepala intensitas berat yang terasa berdenyut pada satu atau dua sisi kepala, disertai mual muntah, serta disertai sensitivitas terhadap cahaya maupun suara bising.
Penyakit ini tak boleh disepelekan karena bisa mengganggu aktivitas sehari hari, mengakibatkan disabilitas pada usia produktif, bahkan mempengaruhi kesehatan mental.
BACA JUGA:Ini Penyebab Wanita Berisiko Lebih Tinggi Alami Migrain
Oleh karena itu, sangat penting untuk mendapatkan penanganan sedini mungkin apabila merasakan gejala-gejala nyeri kepala atau migrain.
Ahli neurologi PERDOSNI dr. Henry Riyanto Sofyan, Sp.N Subsp.NN(K) menjelaskan, migrain bisa disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari perubahan kimiawi tubuh dan otak, hormonal, hingga faktor genetik.
Menurutnya, migrain terbagi menjadi dua, yakni migrain episodik dan kronis.
BACA JUGA:Penderita Migrain di Indonesia Naik 40%, Sakitnya Bisa Berjam-Jam Hingga Berhari-Hari
Disebut migrain episodik apabila nyeri terasa kurang dari 15 hari dalam satu bulan.
Sedangkan migrain kronis terjadi apabila nyeri kepala berlangsung selama lebih dari 15 hari dalam satu bulan, dan terjadi setidaknya selama 3 bulan.
BACA JUGA:Tersiksa saat Sakit Kepala Sebelah, Ternyata Ini Pemicu Utama Migrain
Jenis Jenis Migrain
Selain itu, terdapat dua jenis migrain, di antaranya dengan aura atau tanpa aura.
Aura merupakan sensasi kilatan cahaya pada salah satu lapangan pandang sebelum serangan nyeri.
Sedangkan migrain tanpa aura merupakan jenis yang paling banyak dialami, di mana tidak ada sensasi kilatan cahaya tersebut.
Adapun terdapat empat fase yang biasanya dialami migrain, mulai dari prodromal, aura, serangan, dan pascadromal.
Kendati demikian, tak semua orang merasakan fase aura.
Fase prodromal sendiri terjadi 1-2 hari sebelum migrain berupa sembelit, perubahan suasana hati, depresi hingga euforia, mengidam makanan, leher kaku, peningkatan buang air kecil, retensi cairan, serta sering menguap,
Sedangkan fase aura atau kunang-kunang muncul sebelum atau selama migrain.
Fase ini bersifat visual berupa kilatan cahaya yang juga mencakup gangguan lain.
Setiap gejala pada fase ini biasanya dimulai secara bertahap dan berkembang selama beberapa menit hingga 60 menit.
Kemudian, serangan migrain akan dirasakan selama 4-72 jam jika tidak diobati.
Serangan ini bisa terjadi beberapa kali dalam satu bulan, beragam pada tiap orangnya.
Fase terakhir adalah post-dormal yang terjadi setelah serangan migrain berakhir.
Penderita migrain akan merasakan lelah, bingung, dan tidak berdaya hingga seharian penuh.
Bahkan, gerakan kepala yang tiba-tiba juga bisa menimbulkan rasa sakit lagi untuk sementara.
Mengetahui gejala, riwayat, dan pola sakit kepala sangat penting agar dokter bisa memberikan diagnosis dengan baik.
BACA JUGA:Trik Pijat untuk Redakan Sakit Kepala, Lakukan dengan Lembut Jangan Kasar Ya!
Cara Mengatasi Migrain
Penanganan yang tepat untuk pengobatan migrain juga sangat penting untuk meredakan nyeri dan mencegah kekambuhan.
"Catat serangan yang dialami dan cara Anda menanganinya. Segera konsultasi dengan dokter, untuk menyingkirkan adanya masalah medis yang lebih serius serta untuk mendapatkan penanganan yang tepat berdasarkan tipe nyeri kepalanya,” tutur Henry pada Webinar PERDOSNI Migrain Bukan Sakit Kepala Biasa, Kamis, 13 Juni 2024.
Pasalnya, penderita juga bisa mengalami nyeri kepala apabila penggunaan obat yang tidak sesuai atau bahkan berlebihan.
"Obat nyeri kepala, kalau penggunaannya salah, malah memicu sakit kepala itu sendiri," imbuhnya.
Ia mengingatkan untuk membatasi penggunaan obat nyeri kepala, seperti parasetamol, ibuprofen, atau aspirin.
Terlebih, obat tersebut sangat mudah ditemukan dan dibeli tanpa menggunakan resep dokter.
"Jangan sampai penggunaannya dalam waktu satu minggu. Batasi kurang dari 2-3 hari, Misal Senin sudah pakai, Selasa tidak pakai, Rabu pakai, Kamis stop dulu atau kita putar rotasi seperti itu," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: