Ini Penyebab Wanita Berisiko Lebih Tinggi Alami Migrain

Ini Penyebab Wanita Berisiko Lebih Tinggi Alami Migrain

Dokter spesialis neurologi PERDOSNI Dr. dr. Restu Susanti, Sp.N, Subsp.NN(K), M. Biomed -Tangkapan layar-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Dokter spesialis neurologi PERDOSNI Dr. dr. Restu Susanti, Sp.N, Subsp.NN(K), M. Biomed mengungkapkan bahwa wanita berisiko lebih tinggi alami migrain.

Migrain merupakan nyeri kepala primer yang terjadi pada lebih dari 1 miliar individu per tahun di seluruh dunia.

BACA JUGA:Penderita Migrain di Indonesia Naik 40%, Sakitnya Bisa Berjam-Jam Hingga Berhari-Hari

BACA JUGA:Tersiksa saat Sakit Kepala Sebelah, Ternyata Ini Pemicu Utama Migrain

"Setiap individu pernah mengalami migrain setidaknya satu kali migrain dalam hidup," ungkapnya dalam Webinar Migrain Bukan Nyeri Kepala Biasa, Kamis, 13 Juni 2024.

Dalam pemaparannya, kejadian migrain lebih banyak terjadi pada wanita daripada laki-laki dengan prevalensi 18,9% dibanding 9,8%.

"Kelompok jenis kelamin perempuan juga mengalami insiden kasus tertinggi dan tingkat kejadian tertinggi diamati pada kelompok usia 30-39 tahun," paparnya.

Di mana, migrain menyebabkan disabilitas kedua pada wanita muda.

BACA JUGA:Istri Bantah Meninggalnya Babe Cabita Dipicu Konsumsi Obat Sakit Kepala, Ini Faktanya

BACA JUGA:Pemain Abroad Vietnam Cedera Buat Troussier Sakit Kepala, Timnas Indonesia Lebih Diuntungkan

"Perempuan mempunyai peluang untuk menderita migrain 3-4 kali lebih sering dibandingkan pada pria."

Bahkan, migrain pada wanita biasanya terjadi dalam durasi yang lebih lama, risiko kambuhnya lebih tinggi, disabilitas lebih besar, dan waktu pulihnya lebih lama.

Meski hingga saat ini penyebab pasti dari migrain belum diketahui, terdapat beberapa faktor, mulai dari genetik, vaskuler, serta biomarker pada tubuh.

"Pada wanita akan terjadi perubahan hormonal mulai dia pubertas, menstruasi, hamil, dan menopause," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: