Cukur Gundul Tahallul di Jamarat Rp 129 Ribu, Asgar Pasti Ngiler

Cukur Gundul Tahallul di Jamarat Rp 129 Ribu, Asgar Pasti Ngiler

Barbershop di Jamarat tempat jamaah haji menggunduli kepala.-Tomy Gutomo-Media Center Haji

"Saya sudah 10 tahun jadi tukang cukur di sini," kata Rizal dalam bahasa Inggris yang terbata-bata. Ia bukan orang Garut. Rizal lahir dan besar di Makkah. Di luar musim haji, Rizal bekerja di barbershop di dekat Masjidilharam.

BACA JUGA:Waduh, Ketua Komisi VII DPR RI Diisukan Ditangkap Polisi Saudi: Hanya Pemeriksaan Dokumen Bukan Penangkapan

BACA JUGA:Puncak Ibadah Haji, Seluruh Jemaah Haji Laksanakan Wukuf di Arafah Hari Ini

Banyak pertanyaan yang diajukan tim Media Center Haji kepada Rizal. Misalnya berapa omzet barbershop di tempatnya bekerja dalam sehari? Atau berapa komisi yang ia peroleh untuk setiap kepala? Rizal hanya tersenyum.

Sempat telontar pertanyaan joke, komisinya dihitung per kepala atau per helai rambut yang dipotong? Semuanya tidak dijawab Rizal. Bukan berarti ia tak mau menjawab. Yang bertanya dan yang ditanya memang satu iman. Tapi beda bahasa.


Karcis cukur rambut gundul di barbershop di Jamarat.-Tomy Gutomo-

Barbershop itu berada di sebuah gedung di Jamarat. Pada papan namanya ada terjemahan bahasa Indonesia: Potong Rambut. di gedung itu ada 12 barbershop berjejer. Mereka berteriak-teriak di pintu barbershop menawari setiap jamaah haji yang lewat.

Setelah membayar, jamaah diberi kupon yang bentuknya seperti karcis parkir. Tertera harga resminya: 30 riyals. Semua barbershop di gedung itu karcisnya sama. Setelah bayar, masuk ke salah satu barbershop, untuk antre dipotong. 

Pisau cukur mereka juga bersih. Kita bisa meminta pisau baru yang masih dibungkus plastik. Tinggal bilang: new, please! Si tukang cukur langsung mengeluarkan pisau baru.

Begitu ada kursi yang kosong segera duduk. Jamaah akan diberi kep (penutup badan) yang terbuat dari plastik. Dengan cekatan, tukang cukur akan membasahi rambut kita dan mengoleskan krim seperti mentega. Sejurus kemudian pisau cukur sudah "menari-nari" di kepala kita. Dosa-dosa kita rontok bersama dengan jatuhnya helai demi helai rambut. (*) 

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: