Waspada Dampak Sembarangan Minum Obat Kimia dan Herbal Bersamaan

Waspada Dampak Sembarangan Minum Obat Kimia dan Herbal Bersamaan

Obat kimia jangan dicampur dengan obat herbal--freepik

JAKARTA, DISWAY.ID – Minum obat kimia sebaiknya tidak dicampur dengan obat herbal atau tradisional.

Pasalnya, memang obat tradisional atau herbal hingga saat ini masih digandrungi masyarakat.

Hal ini karena dipercaya lebih alami dan aman dibanding obat kimia modern.

Kendati demikian, manfaat obat herbal terkadang tidak bisa dirasakan langsung.

BACA JUGA:Lupa Minum Obat, 90% Jamaah Haji Pengidap Demensia Berobat ke KKHI Mekkah

Maka, tak jarang seorang mengonsumsi obat herbal dan obat kimia secara bersamaan agar manfaat dari obat lebih cepat terasa.

Mencampur obat modern dan tradisional juga dipercaya memperkuat khasiat dari obat tersebut.

"Namun tanpa disadari, terkadang kombinasi obat tradisional dengan obat modern yang sering diresepkan dokter dapat menimbulkan potensi interaksi tak terduga," ungkap dosen FKIK Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Dr. apt. Lusy Noviani, MM dalam keterangan, Rabu, 12 Juni 2024.

BACA JUGA:Rilis Daftar The Global 2000, Forbes Kembali Nobatkan BRI Sebagai Perusahaan Terbesar di Indonesia

Ia pun menyebutkan beberapa kombinasi obat tradisional dan modern yang bisa memberikan efek membahayakan bagi tubuh.

"Salah satu contohnya adalah Ginkgo biloba, suplemen herbal yang populer untuk meningkatkan daya ingat."

Seorang yang rutin mengonsumsi obat pengencer darah seperti warfarin dilarang mengonsumsi Ginkgo biloba karena dapat meningkatkan risiko pendarahan serius.

Begitu pula dengan jahe yang bisa memperkuat efek dari obat antikoagulan tersebut.

BACA JUGA:Sudah Minum Obat Nyeri Kepala Kok Masih Sakit dan Lebih Parah? Ini Penjelasannya

Meski jahe biasa diminum untuk mengatasi mual, masalah pencernaan, serta menghangatkan tubuh, herbal ini juga bisa meningkatkan risiko pendarahan.

Tak ketinggalan dengan kunyit yang sering digunakan untuk mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Kunyit juga memiliki sifat pengencer darah sehingga konsumsi bersama obat antikoagulan memberikan risiko pendarahan meeningkat.

Kemudian, mengonsumsi ginseng dengan obat diabetes dalam periode waktu yang bersamaan juga tidak dianjutkan.

Ginseng sendiri dikenal sebagai suplemen untuk meningkatkan energi dan daya tahan tubuh.

BACA JUGA:57% ODHIV Aceh Dapatkan Akses Pengobatan ARV, Kemenkes Tekankan Hal ini

Namun, tanaman ini juga bisa menurunkan kadar gula darah.

"Jika digunakan bersama dengan obat diabetes seperti insulin atau metformin, ginseng dapat menyebabkan kadar gula darah turun terlalu rendah (hipoglikemia), yang berbahaya bagi pasien diabetes.

Terakhir, ia mencontohkan penggunaan obat herbal valerian bersama dengan obat penenang.

Di mana, valerian biasa dimanfaatkan untuk mengatasi insomnia dan kecemasan.

BACA JUGA:Warga Indonesia Pilih Berobat ke Luar Negeri, Ini 5 Negara Paling Banyak jadi Destinasi

Namun, jika digunakan secara bersamaan dengan obat penenang seperti diazepam atau lorazepam, efek sedatif dari obat tersebut pun meningkat.

"Valerian dapat meningkatkan efek sedatif dari obat tersebut yang bisa menyebabkan kantuk berlebihan dan gangguan fungsi kognitif," tuturnya.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: