Jelang Nataru, BBPOM Jakarta dan Dinas PPKUKM Sidak Produk Pangan di Ritel
Sidak peredaran makanan di Central Market PIK jelang Nataru.-Annisa Zahro/Disway.id-
JAKARTA, DISWAY.ID -- Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Jakarta bersama dengan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Jakarta dan Korwas PPNS Polda Metro Jaya melakukan inspeksi mendadak di GreenLucky Central Market, PIK, Jakarta Utara pada Senin, 9 Desember 2024.
Pihaknya melakukan intensifikasi pengawasan terpadu mengingat perayaan Natal dan tahun baru yang semakin dekat.
Hal ini sejalan dengan meningkatnya transaksi dan konsumsi obat dan makanan di masyarakat.
BACA JUGA:Tim SR KAI Service Dulang Penghargaan di Ajang TKMPN 2024
"Hari ini kami melakukan pengawasan terhadap produk makanan dan minuman, termasuk juga parcel, termasuk juga kemasan, termasuk juga kami hari ini melakukan pengawasan terhadap alat ukur, timbang, dan perlengkapan yang ada di supermarket ini," terang Kepala Dinas PKUKM E. Ratu Rante Allo ketika ditemui, 9 Desember 2024.
Hal ini bertujuan memastikan bahwa produk yang dijual di ritel modern ini memberikan rasa aman dan kenyamanan terhadap masyarakat sekitar yang berbelanja.
Ratu menegaskan bahwa sidak ini akan dilakukan pihaknya di 7 lokasi lain dengan waktu yang masih belum diungkapkan.
Senada, Kepala Balai Besar POM di Jakarta Sofiyani Chandrawati Anwar menjelaskan terdapat dua tahapan intensifikasi pengawasan obat dan makanan yang akan dilakukan pihaknya.
BACA JUGA:Penetapan Neraca Komoditas 2025, Menjamin Ketersediaan Pasokan dan Kebutuhan Bahan Baku Industri
BACA JUGA:Agung Laksono Angkat Bicara Kisruh Ketum PMI: Tak Ingin Berimbas ke Bantuan Kemanusiaan
Di tahap pertama ini, pihaknya akan mengawasi di berbagai sarana, mulai dari supermarket, distributor, hingga importir khusus untuk pangan olahan.
"Menjelang Hari Raya ini biasanya supply and demand kan semakin tinggi, sehingga diduga ada pemanfaatan dari supply and demand ini dengan produk-produk yang misalnya tanpa izin edar, kemudian produk-produk yang sudah kedaluwarsa, kalau buat parcel itu suka disisipkan, kemudian ada juga produk-produk yang rusak," paparnya.
Sementara itu, berdasarkan hasil pengawasan dan pengujian sampel sejumlah produk yang dicurigai, pihaknya mengaku tak menemukan produk yang mengandung bahan berbahaya yang dilarang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: