Heboh Siswi SMAN 8 Medan Tak Naik Kelas Gegara Lapor Dugaan Pungli, Kepala Sekolah Bantah Keras

Heboh Siswi SMAN 8 Medan Tak Naik Kelas Gegara Lapor Dugaan Pungli, Kepala Sekolah Bantah Keras

Siswi SMAN 8 Medan tidak naik kelas karena orang tua melaporkan dugaan pungli dan korupsi yang dilakukan oleh kepala [email protected]

JAKARTA, DISWAY.ID - Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan orang tua siswi mengamuk dan protes lantaran anaknya yang bersekolah di SMAN 8 Medan tidak naik kelas.

Diketahui, dalam keterangan narasi di video, Coky Indra yang merupakan orang tua siswi tersebut mengatakan jika anaknya tak naik kelas karena dirinya telah melaporkan terkait kasus dugaan pungli (pungutan liar) dan korupsi yang dilakukan oleh kepala sekolah.

"Karena saya melaporkan kepala sekolah, kasus korupsi dan pungutan liar," kata Coky yang dikutip dari video yang diunggah di akun @pembasmi.kehaluan.reall.

BACA JUGA:Pengunjung Nekat Beri Makan Kuda Nil Sampah Plastik, Begini Reaksi Taman Safari

BACA JUGA:Detik-Detik Bocah 7 Tahun Digigit Anjing Tetangga di Cipulir hingga Mata Terluka Parah

Selain itu, Coky menyebutkan jika alasan sekolah mengambil tindakan tersebut karena sang anak sering absen hadir ke sekolah.

"Karena saya gak mau berdamai sama dia, jadi dugaan kami karena hal itu dibuatnya anak saya tinggal kelas, tapi alasannya karena banyak absen," sambungnya.

Coky pun tidak terima dengan alasan tersebut, padahal anaknya termasuk siswi yang berprestasi dan selalu memiliki nilai bagus di setiap mata pelajaran.

Ia pun menduga jika anaknya tidak naik kelas karena sang Kepala Sekolah memiliki sentimen pribadi terhadap dirinya.

Dugaan itu dikarenakan Coky sebelumnya sempat melaporkan kasus korupsi dan pungli ke Polda Sumatera Utara.

BACA JUGA:Viral Dugaan Sopir JakLingko Lawan Arah hingga Bikin Macet Arah Stasiun Kalibata, Warganet: Bisa Dilaporin Nggak Sih

Maulidza, anak dari Coky juga mengaku dirinya telah 3 kali dipanggil oleh kepala sekolah untuk menanyakan perihal sang ayah.

Lebih lanjut, ia juga mengungkapkan rasa kecewa pada pihak sekolah dan sempat menyinggung jika anaknya membayar uang SPP secara penuh dan tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah sebesar Rp35 per bulan yang ditujukan bagi orang miskin.

"Ke Polda pun saya kejar ini. Tahun ini memang saya laporkan beliau. Sekarang sudah dalam tahap penyelidikan dan sudah diperiksa," ujar Coky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: