RDF Plant Rorotan Salah Satu Pengolahan Sampah Terbesar di Dunia, Produksi Energi Terbarukan

JAKARTA, DISWAY.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membangun Refuse Derived Fuel (RDF) Plant di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, yang merupakan salah satu area pengolahan sampah ramah lingkungan terbesar di dunia. 

Pengolahan sampah ini disebut ramah lingkungan karena prosesnya tidak melalui pembakaran, sehingga dapat menekan emisi karbon (gas metana).

Penjabat (Pj) Gubernur DKI, Heru Budi Hartono, membangun RDF Plant ini guna mengatasi masalah sampah di Jakarta, sekaligus upaya mengurangi volume sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPS) Bantargebang, Kota Bekasi.

Heru juga tengah menyiapkan program lain berkaitan penanganan sampah di Jakarta agar wilayahnya bersih dan nyaman untuk dikunjungi serta dihuni warganya.

Pembangunan RDF Plant Rorotan adalah yang kedua, setelah Pemprov DKI Jakarta sukses membangun RDF Plant di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

RDF Plant adalah sebuah lahan untuk pengolahan sampah melalui serangkaian proses pencacahan, pengayakan, dan klasifikasi sampah, tanpa melalui proses pembakaran seperti di landfill TPST Bantargebang sebelumnya. 

BACA JUGA:19 Kota/Kabupaten Ini Tujuan Mudik Gratis 2024 Pemrov DKI Jakarta, 259 Unit Bus Dikerahkan

BACA JUGA:Pemrov DKI Jakarta Mulai WFH 50 Persen, Heru Budi: Bakal Saya Awasi, Kalau Tidak Efektif Saya Kembalikan!

Sejak dioperasikan pada 27 Juni 2023 lalu, RDF Plant di Bantargebang mampu mengolah sampah hingga 2.000 ton per hari dan memproduksi RDF sebanyak 700 ton per hari.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi DKI Jakarta Asep Kuswanto mengungkapkan, pada 2023, volume sampah yang dibuang ke TPST Bantargebang rata-rata mencapai 7.359 ton per hari.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membangun Refuse Derived Fuel (RDF) Plant di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, yang merupakan salah satu area pengolahan sampah ramah lingkungan terbesar di dunia.-Pemprov DKI-

50 persen di antaranya berupa sampah organik, 23 persen sampah plastik, 17 persen sampah kertas, tiga persen sampah kayu, dan sisanya sampah lain. 

Jumlah tersebut menurun jika dibandingkan pada 2022 yang mencapai 7.544 ton per hari, dengan Pengolahan Sampah dan Limbah B3 (PSLB3). 

BACA JUGA:Pemprov DKI Dukung Penuh Penyelenggaraan Event Olahraga, Heru Budi: Supaya Mempromosikan Jakarta

BACA JUGA:Pemprov DKI Sukses Gelar 'Malam Jaya Raya', Warga: “Acaranya Meriah Banget!”

Sumber: