Nova Arianto Angkat Bicara Pasca Timnas Indonesia U-16 Ditekuk Australia 5-3

JAKARTA, DISWAY.ID - Pada laga semifinal Piala AFF U-16 yang kini dikenal dengan ASEAN U-16 Boys Championship 2024 di Solo, Nova Arianto angkat bicara pasca timnas Indonesia U-16 ditekuk Australia 5-3.

Pelatih timnas Indonesia U-16 tersebut mengungkapkan kekagumannya atas mental yang ditampilkan para pemain Timnas U-16 Indonesia.

"Walaupun main dengan sepuluh pemain, tapi bisa mengimbangi Australia. Mental pemain luar biasa," ungkap Nova dalam keterangan yang diterima Disway.Id, Jakarta pada Selasa 2 Juli 2024.

BACA JUGA:Disway National Network - B-Universe Sepakat Kolaborasi dan Kerja Sama Media Berjaringan

BACA JUGA:Dorong Kesetaraan Gender, Heru Budi: 57,58 Persen Pegawai Pemprov DKI Jakarta Perempuan

Australia tampil sebagai pemenang pada laga tersebut dengan mengalahkan Indonesia dengan skor 5-3.

Diakui, performa Indonesia mengalami sedikit pergeseran menyusul dikeluarkannya kartu merah kepada Raihan Apriansyah Sudrajat, salah satu pemain Indonesia, pada menit ke-30.

"Secara evaluasi memang kartu merah yang terlalu cepat di menit ke-30, itu yang membuat perjalanan pertandingan sedikit berbeda," ucapnya.

BACA JUGA:Cerita Nasabah PNM Mekaar Geluti Hobi Rajut yang Membawa Hoki

BACA JUGA:Beda dengan PPATK, MKD Sebut Hanya Ada 2 Anggota DPR RI yang Bermain Judi Online

Kondisi tersebut memberikan pengaruh besar bagi para pemain Timnas U-16 Indonesia sehingga mereka kesulitan menghindari tekanan lawan secara efektif.

"Saya bilang daya juang pemain secara mentality sangat-sangat luar biasa. Ini jadi pelajaran yang berharga buat pemain kami, kami sering buat blunder-blunder di lini belakang yang mengakibatkan kami kena kartu merah dan kemasukan gol," jelas pelatih berusia 44 tahun.

Menurutnya, kompetisi AFF baru-baru ini menjadi ajang latihan berharga bagi Timnas U-16, untuk menghadapi kualifikasi AFC dan memberikan pengalaman bermanfaat bagi seluruh pemain yang terlibat.

BACA JUGA:KPK Menyita Uang Rp 22 Miliar dari Mantan Bupati Langkat dalam Kasus Gratifikasi

Sumber: