Diusulkan Partai Demokrat Maju Cagub DKI Jakarta, Heru Budi Bilang Belum Ada Komunikasi

Diusulkan Partai Demokrat Maju Cagub DKI Jakarta, Heru Budi Bilang Belum Ada Komunikasi

Gibran Rakabuming ditemani Heru Budi blusukan di Jakarta--Candra Pratama

JAKARTA, DISWAY.ID - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengaku belum melakukan komunikasi dengan Demokrat DKI setelah dirinya diusulkan sebagai calon gubernur (Cagub) di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.

"Oh belum (ada komunikasi dengan Demokrat), belum," ujar Heru di Palmerah pada Rabu, 3 Juli 2024.

Sebelumnya, Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono mengaku telah menyiapkan sejumlah nama kandidat calon gubernur (Cagub) DKI Jakarta untuk Pilkada Jakarta 2024.

BACA JUGA:Belum Genap 2 Tahun Kebijakan Heru Budi Hartono Dirasakan Warganya, Mulai Penataan Infrastruktur Hingga Fokus Tangani Ketimpangan Warga di Jakarta

Selain kader internal seperti Jansen Sitindaon dan dirinya, Partai Demokrat juga mempertimbangkan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono untuk diusung dalam Pilkada Jakarta 2024.

"Kalau ditanya yang fokus (mengurus Jakarta) siapa, itu yang keliatan sekarang adalah PJ Gubernur Heru. Yaa bisa saja (Demokrat mengusung Heru Budi Hartono), itu kan bagian dari usulan. Gubernurnya yang ini (Heru Budi) , wakil gubernurnya yang ini (Jansen) kan bisa saja. Penjajakan akan kita lakukan," ujar Mujiyono di gedung DPRD DKI Jakarta, pada Jum'at, 28 Juni 2024.

BACA JUGA:Gibran Blusukan ke Pasar Nangka Jakpus, Heru Budi Bilang Begini

Menurutnya, Pj Heru masuk ke radar Partai Demokrat karena ada unsur kedekatan emosional.

Dia menilai, penduduk Jakarta lebih didominasi suku Jawa yang berpotensi untuk memenangkan kontestasi Pilkada Jakarta 2024.

Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta itu menegaskan, dukungan suku Jawa untuk Pilkada Jakarta 2024 sangat realistis, bukan rasis atau politik identitas.

BACA JUGA:Dorong Kesetaraan Gender, Heru Budi: 57,58 Persen Pegawai Pemprov DKI Jakarta Perempuan

Sebab, masih kata Mujiono, politik tidak ada yang idealis, semua akan bermuara pada kekuasaan.

"Untuk merebut kekuasaan lakukan dengan cara-cara yang baik kan gitu. Maping dan seterusnya, kita sama-sama tahu Jakarta ini kota global, Jakarta ini adalah kota di mana kemajemukan terjadi, seluruh suku bangsa ada di sini tanpa tentunya melupakan kawan-kawan kita Betawi asli, pewaris asli Jakarta adalah Betawi. Tapi kalau untuk kemajuan Jakarta suku-suku lain adalah kekuatan," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait