Rudal Amerika Tewaskan Ratusan Pengungsi Palestina di Mawasi Camp Gaza
Israel gunakan rudal Amerika tewaskan ratusan pengungsi di Mawasi Camp Ggaza pada Sabtu 14 Juli.-tangkapan layar X@VanessaBeeley-
“Musuh Zionis melakukan pembantaian di Al-Mawasi, Khan Yunis, membenarkannya dengan mengklaim bahwa mereka bertujuan untuk menargetkan para pemimpin Hamas. Apakah ada ketidakadilan dan tirani yang lebih besar,” tanyanya.
BACA JUGA:Penyanyi Lawas Anie Carera Laporkan Mantan Suami atas Dugaan Penipuan hingga Rp2 Miliar
BACA JUGA:Cerita Penerima Beasiswa ADEM 2024 Bisa Bersekolah, 500 Orang Berasal dari Papua
Tentara Israel mengklaim sasaran serangan adalah komandan senior militer Hamas, Mohammed Deif.
Sebelum melakukan serangan udara tersebut, Israel juga telah menghabisi sebanyak 22 warga Gaza yang tengah melakukan salat di kamp pengungsian Shati yang berlokasi di sebelah utara Gaza.
Selain menewaskan ratusan pengungsi, serangan tersebut juga menghancurkan unit penyulingan air bagi pengungsi.
BACA JUGA:Fuji Laporkan Mantan Asisten Lain ke Polres Metro Jakbar, BerJenis Kelamin Perempuan
BACA JUGA:Pengakuan Akhmad Fadli Alami Autoimun Sejak Vaksin Covid-19 Pfizer: Ketahuannya Oleh Dokter Malaysia
Al Jazeera mengatakan daerah itu terkena lima bom dan lima rudal yang dilepaskan oleh Israel.
Pengungsi yang berlindung di daerah tersebut mengatakan tenda mereka dirobohkan akibat kekuatan serangan dan menggambarkan banyak mayat serta bagian tubuh berserakan di tanah.
“Saya meninggalkan tenda dan melihat sekeliling. Semua tenda dirobohkan, banyak bagian tubuh, banyak mayat di mana-mana, wanita lanjut usia dilempar ke lantai, anak-anak kecil hancur berkeping-keping,” kata salah satu pengungsi.
BACA JUGA:Barcelona Tikung Arsenal dan Chelsea Transfer Nico Williams, Sediakan Dana Segar Rp 1 Triliun
BACA JUGA:Pedagang Akui Lebih Untung Jualan Baju Bekas Dibanding Baru
Para korban yang terluka dibawa ke Kompleks Medis Nasser di Khan Younis, yang kekurangan staf dan peralatan penting.
Tidak hanya itu, tentara Israel juga menyerang kru yang sedang dalam perjalanan untuk membantu para korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: