Keseruan Safety Riding Fomo Bersama Wahana Honda, Jurnalis Pun Wajib Melatih Prediksi Bahaya saat Berkendara

Ada 3 poin penting yakni Teridentifikasi, Keputusam dan Reaksi. Ketiga aspek ini jika dimiliki seorang pemotor besar kemungkinan mengetahui prediksi bahaya berkendara di jalanan dengan cukup baik.

"Mengidentifikasi bahaya di depan dengan pengelihatan, sehingga mata sangat penting. Keputusan, hanya sepersekian detik kita bisa membuat keputusan, khususnya ketika melakukan pengereman. Reaksi, respons bahaya di sekitar kita kurang lebih paling cepat 1 detik kita akan bereaksi dengan tanda-tanda bahaya di jalanan," ungkapnya.

Jenis-jenis Bahaya di Jalanan

Dalam pemaparannya pakar Instruktur Keselamatan Berkendara yang sudah mendapat berbagai predikat itu mengatakan, ada tiga jenis bahaya di jalanan.

Pertama bahaya langsung. Ia mencontohkan ketika di persimpangan lampu merah, banyak sekali potensi bahaya jika seorang pengendara ceroboh.

Kemudian jenis bahaya kedua adalah bahaya tidak langsung. Apa maksudnya?

"Bahaya yang bisa muncul secara tiba-tiba. Motong jalur secara tiba-tiba. Kemudian Bahaya tersembunyi. Contoh kendaraan yang keluar dari persimpangan," jelasnya.

Proses Prediksi Bahaya

Nah, semua potensi bahaya kecelakaan kendaraan bisa dicegah jika seorang pengendara mau berikhtiar.

Salah satu poin penting menurut Agus Sani adalah memahami beberapa proses prediksi bahaya. Di antaranya:

1. Pahami situasi dan kondisi jalan: Kelompokkan bahaya berdasarkan situasi yang kita lihat

2. Prediksi Bahaya: Gunakan imajinasi kita untuk menggambarkan potensi bahaya yang dapat terjadi

3. Memilih Bahaya: Tentukan bahaya yang paling berbahaya dari semua bahaya yang kita prediksikan. Contoh orang buka pintu mobil.

4. Tindakan Pencegahan: Lakukan tindakan antipasi untuk menghadapi potensi bahaya yang akan terjadi. Contoh pengendara ngebut tanpa prediksi kondisi lalu lintas di depan.

Praktek Melatih Prediksi Bahaya

Sumber: