Tingkat Kerugian GoTo Menyusut, Bos Jacky Lo Ungkap Alasannya

Tingkat Kerugian GoTo Menyusut, Bos Jacky Lo Ungkap Alasannya

Tingkat Kerugian GoTo Menyusut, Bos GoTo Ungkap Alasannya-Istimewa-

JAKARTA, DISWAY.ID -- Sepanjang semester pertama tahun 2024 periode April-Juni, PT Goto Gojek Tokopedia (GoTo) Tbk berhasil mencatatkan penurunan kerugian sebesar 62,3 Persen. 

Dilaporkan dari data laporan keuangan perusahaan, kerugian yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang pada tahun 2023 berjumlah Rp 7,16 Triliun kini turun menjadi 2,69 Triliun.

Menurut keterangan Direktur Keuangan Grup GoTo Jacky Lo, kesuksesan GoTo dalam membukukan penyusutan kerugian tidak luput dari upaya pengurangan beban usaha, dan peningkatan pendapatan sebelum bunga.

BACA JUGA: Bahlil Ungkap 2 Penyebab PHK Massal di Industri Tekstil

BACA JUGA: IBF 2024 Usung Konsep Conference dan Peluncuran Buku Berjudul 'Elephant Learns Flamenco'

Serta, pajakasi, dan amortisasi atau Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA), yang disesuaikan dengan laporan secara tahun-ke-tahun (yoy) selama 8 kuartal berturut-turut.

“Kami meyakini bahwa Perseroan kini berada di jalan yang tepat untuk terus tumbuh sekaligus untuk terus mencapai target profabilitas,” ujar Jacky dalam keterangan tertulisnya [ada Rabu 31 Juli 2024.

Menurut Jacky, jumlah pengguna Gojek Plus terus meningkat pesat sejak awal tahun 2024 ini. 

Pertumbuhan tersebut juga disertai dengan peningkatan jumlah pengguna yang bertransaksi bulanan atau pengguna transaksi bulanan GoTo yang meningkat 20 Persen jika dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya.

Sementara itu, PT GoTo juga telah membukukan tingkat kerugian EBITDA. 

BACA JUGA: Ekonomi Global Memanas, Investasi Emas dan Dolar Jadi Pilihan

BACA JUGA: 5 Daftar Promo Makanan dan Minuman Akhir Bulan 29-31 Juli 2024, Ada Golden Lamian, Pepper Lunch hingga Chatime

Dalam data tersebut disebutkan bahwa tingkat kerugian GoTo telah membaik sebesar 93 Persen (yoy) jika dibandingkan dengan tingkat kerugian GoTo pada periode yang sama tahun 2023, dimana tingkat kerugian menyentuh angka Rp 1,2 Triliun.

Jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, kerugian GoTo sebesar Rp 48 miliar itu susut 53 persen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: