Diduga Aniaya Keponakan, Pasutri Tega Pukul 2 Balita Pakai Gesper dan Palu

Diduga Aniaya Keponakan, Pasutri Tega Pukul 2 Balita Pakai Gesper dan Palu

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan --Rafi Adhi Pratama

JAKARTA, DISWAY.ID - Pasangan suami istri (Pasutri) di Jakarta Utara yang aniaya dua bocah berinisial RC (4) dan MFW (1) disebut lakukan beberapa perbuatan.

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan tersangka ADT dan TAS.

"Nah ini contoh, ini yang digunakan punya tersangka (menunjukkan gesper, palu, penggaris besi), palu digunakan untuk memukul di bagian kaki, kemudian ini baju yang digunakan korban saat mengalami kekerasan terakhir," katanya kepada awak media, Rabu 21 Juli 2024.

BACA JUGA:Terkuak Motif Pasutri Tega Aniaya 2 Balita, Kesal tak Diberi Uang

Diterangkannya, pihaknya menemukan ada bekas benturan di tembok rumah tersangka.

"Untuk itu harus kita lakukan olah tkp. Karena tidak ada bukti video atau CCTV di lokasi," terangnya.

Kini, para korban mengalami beberapa luka pasca dianiaya pasutri itu.

"Ada luka pada bagian paha, di bagian kepala, tapi itu perlu observasi lebih jauh. Nanti kami sampaikan perkembangannya. Sekarang, kita doakan untuk kedua anak ini segera sembuh dan pulih, diberikan kesehatan Kami juga melakukan langkah-langkah memberikan trauma healing supaya anak mendapatkan hak-haknya untuk tumbuh kembang lebih baik," terangnya.

BACA JUGA:Pasutri Jadi Tersangka Penganiayaan Berat 2 Balita, Ternyata Keponakan Sendiri

Sebelumnya, sepasang suami istri (Pasutri) di Jakarta Utara ditetapkan tersangka penganiayaan berat terhadap balita berinisial RC (4) dan MFW (1).

Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan awalnya pada 30 Juli 2024 pihaknya mendapat informasi dari RS KBN terkait adanya seorang anak yang diduga mengalami kekerasan tidak wajar.

"Kemudian kita ke rumah sakit melakukan pengamatan bersama dokter, dan kita meyakini bahwa betul anak tersebut adalah korban dari kekerasan dalam rumah tangga," bebernya.

Diungkapkannya, ada informasi salah satu anak lainnya masih disembunyikan di rumah, pada bagian gudang yang juga mengalami kekerasan. 

Dimana, pada anak yang pertama berusia dua tahun itu mengalami luka berat dan kondisinya kritis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: