Istana Garuda

Istana Garuda

Istana Undang Megawati dan SBY Hadiri Upacara HUT RI ke-79 di IKN -Dok.Setpres-

Suku-suku di Kaltim kini sibuk. Mereka rebutan mendaftarkan diri agar bisa ikut upacara 17 Agustus di Ibu Kota Negara Nusantara. Mereka mendapat jatah 1000 undangan.

Di Kaltim setiap suku punya paguyuban sendiri. Yang dominan adalah suku Dayak, Kutai, Banjar, Bugis, dan Jawa. Masih ada paguyuban Manado, Toraja, Butun, Madura, Tidung, Flores, Minang, Sunda, dan banyak lagi.

Masing-masing masih terbagi lagi dalam paguyuban lebih kedaerahan. Salah satunya: paguyuban warga Magetan. Atau Dayak Kenyah. Banjar Hulu Sungai. Atau Bugis Mamuju.

Setelah masing-masing paguyuban menerima pendaftaran, pengurus paguyuban akan menyerahkan daftar itu ke panitia daerah di Balikpapan.

Sahabat Disway di Balikpapan Rizal Effendy melaporkan bahwa kota terdekat IKN itu kini kian macet. Penyebabnya dua: kendaraan tambah banyak, termasuk yang akan ke IKN.

Penyebab kedua: antrean beli BBM di semua SPBU kian panjang. Saking panjangnya sampai memacetkan jalan di mana-mana.

Tentu Presiden Jokowi tidak melihat antrean panjang itu. Setiap Jokowi akan lewat antrean tersebut tidak ada. Bukan karena BBM sudah cukup tapi antrean ditiadakan. Saya yakin meski Jokowi tidak melihatnya tapi mendengarnya.

Presiden Jokowi tiga hari berkantor di Istana Garuda di IKN. Minggu, Senin, Selasa lalu.

Anda sudah tahu itu. Sudah pula melihat foto-foto Presiden Jokowi duduk di meja kerjanya. Juga sudah melihat tempat tidur presiden.

Hari pertama di Istana Garuda Presiden Jokowi mengundang kepala-kepala daerah se Kaltim. Termasuk pejabat gubernur Akmal Malik. Yang menjadi bahan perbincangan di Kaltim adalah: mengapa Bupati Kutai Kartanegara Edy Damansyah termasuk yang tidak diundang. Juga Bupati Kutai Barat FX.Yapan.

Maka jadilah bahan spekulasi: mungkin karena bupati Kutai Kartanegara dan Kutai Barat adalah kepala daerah yang berasal dari PDI-Perjuangan.

Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas'ud, Wali Kota Samarinda Andi Harun dan Pj Bupati Penajam Paser Utara Makmur Marbun yang diundang.

Wali kota Balikpapan itu dari Golkar. Sesaudara politisi semua. Kakaknya ketua DPRD Kaltim. Kakak satunya anggota DPR-RI. Satunya lagi jadi bupati Panajam yang ditangkap KPK itu.

Wali Kota Samarinda Andi Harun baru saja jadi berita besar di Kaltim: diberhentikan sebagai ketua Gerindra Kaltim. Termasuk dari keanggotaan partai. Itu karena di Pileg lalu Andi Harun mendukung caleg dari Nasdem. Yang didukung Andi Harun itu pun berhasil terpilih jadi anggota DPR.

Caleg Gerindra sendiri juga berhasil ke Senayan, tapi Gerindra tidak mau kadernya seperti itu.

Andi Harun kini limbung. Padahal ia ingin maju lagi sebagai wali kota Samarinda dari Gerindra.

Sebagai incumbent ia sangat kuat. Tapi lagi kesulitan kendaraan partai. Tentu ia bisa minta dukungan Nasdem dan Golkar. Atau lewat independen.

Berkantornya Presiden Jokowi di IKN juga menandai telah tersedianya air bersih di ibu kota IKN. Sumber air bersih itu dari bendungan baru Sepaku Semoi.

Nama Sepaku Semoi sudah saya dengar sejak saya masih belajar jadi wartawan di Kaltim puluhan tahun lalu. Dari situlah dicita-citakan, kelak, sumber air bersih untuk kota Balikpapan. Waktu itu belum terbayang akan ada IKN di dekat Sepaku Semoi.

Balikpapan memang selalu kesulitan sumber air bersih. Utamanya ketika kota itu tumbuh pesat. Satu-satunya sumber air dari waduk kecil di Balikpapan Barat. Tidak cukup. Apalagi kalau satu bulan tidak turun hujan.

Kini waduk Sepaku Semoi sudah berhasil dibangun. Airnya sudah bisa dipakai. Tapi oleh IKN. Bukan oleh warga Balikpapan.

Memang awalnya ada kesepakatan: dari 1000m3 airnya, yang 500 untuk menambah air Balikpapan. Masalahnya bagaimana cara mengambilnya.

Jarak Balikpapan ke Sepaku Semoi sekitar 50 km. Harus dibangun jaringan pipa baru. Siapa yang harus membangun.

Maka saat IKN sangat cukup airnya, warga Balikpapan harus sabar menunggu giliran air. Saat ini tidak tiap hari kran di rumah di Balikpapan bisa mengucurkan air.

Digilir.

Ada yang dapat air dua hari sekali. Ada juga yang tiga hari sekali.

Setidaknya bendungannya sudah jadi. Tinggal bagaimana mengalirkannya ke Balikpapan.

Menghadapi 17 Agustus kali ini saya menyesal tidak jadi anggota paguyuban Jawa di Kaltim.

Waktu di sana dulu saya lebih suka menyatu dengan suku lain. Saya tidak pernah jadi anggota Ikapakarti --singkatan dari Ikatan Paguyubah Keluarga Tanah Jawi.

Saya punya banyak teman dari PDKT dan PSKT. Anda sudah tahu: PDKT adalah Persekutuan Dayak Kalimantan Timur. Dan PSKT adalah Paguyuban Sempekat Keroan Kalimantan Timur. Keroan berarti keluarga besar dalam bahasa Kutai.

Tentu saya juga erat dengan KKSS --Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan. Dan yang jelas saya menyatu dengan KBBKT --Kerukunan Bubuhan Banjar Kalimantan Timur --kalau tidak bagaimana bisa bertemu first lady.(Dahlan Iskan)

Komentar Dahlan Iskan di Disway Edisi 1 Agustsu 2024: Kuping Trump

djokoLodang

-o-- GAUN MAHAL Suami marah ketika dia menemukan slip pembayaran gaun seharga enam juta yang dibeli istrinya. “Apa-apaan ini...? Kamu beli gaun semahal ini?” serunya. “Aku tidak tahu,” ratap istrinya."Tadi aku sedang menuju supermarket di mall, ketika langkahku terhenti di butik dekat situ dan melihat gaun yang terpajang di sana. Aku pun masuk dan mencobanya. Rasanya seperti ada setan sedang berbisik padaku, 'Wah, kamu tampak hebat dengan gaun itu. Beli saja.'” Suami: “Kamu kan sudah tahu cara menghadapinya? Katakan saja padanya, ‘Pergi lah, Setan!’” “Ya,” jawab istrinya, "Seperti yang sudah kamu ajarkan, aku pun mengusirnya. Setan itu pun pergi ...." "Bagus," jawab suami. "Tapi, mengapa kamu tetap beli juga gaun mahal itu?" "Aku sudah mau melepas gaun itu ketika tiba-tiba terdengar lagi suaranya di belakangku: 'Lihat..., sekarang malah terlihat lebih bagus dari belakang sini!' --jL-

Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺

KECAPJULI VS KUDATULI.. KECAPJULI adalah "kode" intelijen untuk kejadian penembakan Capres Amerika, Trump 13 Juli 2024. Jelas, itu bukanlah kode nya FBI, karena pakai bahasa Indonesia. Sudah pasti FBI tidak tau menahu kode itu. Karena kode itu memang murni bikinan "saya". Kode iseng seorang perusuh. Saya bikin kode itu, karena kejadiannya, meski tidak, tapi saya anggap mirip peristiwa KUDATULI yang terjadi 27 Juli 1996. Pertanyaan: apanya yang mirip..? Jawaban: sama-sama terjadi di bulan Juli.. ### Yang saya heran, orang Barat kok bikin acara di tanggal 13..? Padahal hotel saja pantang ngasih kode lantai 13. Setelah lantai 12, biasanya, di atasnya adalah langsung lantai 15. Hotel pantang ngasih nama lantai 13 dan 14. (He he. Jakasembung: nggak nyambung..!!)..

Mirza Mirwan

Iran benar-benar marah. Lebih marah ketimbang saat jenderalnya tewas dalam serangan Israel ke Kedubes Iran di Damaskus April yang lalu. Ya, tewasnya Ismail Haniyeh dalam serangan ke kediamannya di Teheran bagian utara -- Haniyeh memang punya rumah di Teheran -- Rabu sekitar pukul 02.00 dinihari (05.30 WIB) kemarin memang seperti tamparan ke wajah Iran. Pemimpin teetinggi Iran Ayatullah Ali Khameini bersumpah untuk memberi hukuman berat (tough punishment) kepada Israel karena telah membunuh "our dear guest in our home". Membalaskan tewasnya Haniyeh adalah kewajiban Iran, kata Ali Khameini. Kedatangan Haniyeh yang PM Palestina itu sebenarnya unguk menghadiri pelantikan Massoud Pezeskhan sebagai presiden Iran, Selasa 30/7. Haniyeh juga sempat bertemu empat mata dengan Ali Khameini. Dari Jerusalem Bibi bekoar bahwa Israel "will exactly a very heavy price from any aggression again us on any front", tanpa menyebut serangan yang menewaskan Haniyeh itu. "There are challenging days ahead," tambahnya. Saat ini Israel berhadapan dengan empat musuh: Hamas, Hezbollah di Libanon, Iran, dan Houthi di Yaman. Logikanya Israel bisa keok. Tapi kenyataannya tidak. Kenapa? Karena AS menyuplai persenjataan ke Israel, terutama bom.

djokoLodang

-o-- Seorang anak laki-laki bersepeda sambil membawa keranjang berisi telur. Ia menabrak batu dan jatuh bersama sepedanya. Telur-telur itu juga jatuh dan pecah. Datang lah kerumunan orang berkumpul di sekitar anak laki-laki itu. Seperti biasa, nasihat gratis mulai mengalir dari para penonton. "Tidak bisakah kamu lebih berhati-hati?" "Kalau naik sepeda, lihat kiri-kanan!" "Jangan ngalamun saja!..." Seorang lelaki tua mendekati kerumunan, melihat apa yang terjadi dan berkata, "Kasihan sekali... Anak laki-laki ini harus bertanggung-jawab pada pemilik toko. Oke, saya akan membantunya, semampu saya." Sambil berkata demikian, ia menyerahkan selembar 20 ribu kepada anak laki-laki itu. Ia juga berkata, "Anak kecil, para penonton ini adalah orang baik. Mereka tidak hanya memberi nasihat saja. Terimalah bantuan mereka." Mendengar perkataan lelaki tua itu, para penonton ikut memberikan uang kepada anak laki-laki itu. Anak laki-laki itu sangat senang karena uang yang terkumpul jauh lebih banyak daripada harga telur yang pecah. Salah seorang penonton berkata kepada anak laki-laki itu “Anak muda, jika orang tua tadi itu tidak ada, aku tidak tahu kesulitan apa yang bakal kamu hadapi dengan majikanmu.” Anak laki-laki itu tersenyum dan menjawab “Tuan, orang itu tadi adalah pemilik toko tempat saya bekerja. ..." --jL-

Fiona Handoko

selamat pagi bp thamrin, bung mirza, bp agus, mbah mars, bp dg, ka nimas, bp jokosp, bp lt, bp achmad dan teman2 rusuhwan. tidak cukup hanya mengimpor beras dan kedelai. ternyata hakim pun mau diimpor oleh negara kita. demikian berita di cnbcindonesia. com. "demi family office. ri akan impor hakim dari uea - singapura." daripada impor hakim, kok tidak sekalian impor pres**** saja ya? mumpung mr lee hsien loong sedang senggang.

daeng romli

Ketika Trump diselamatkan menuju mobil yg sdh disiapkan, Dia ngomong "Sepatu, sepatu" ternyata sepatunya lepas. Itu sama ketika salah satu Pembaca setia Disway (boleh juga disebut perusuh) sering menyebut " Sepatu no.42"....hehehehe Semoga blio tetap sehat dan terus "teriak " sepatu......hehehehehe

yea aina

Keranjang Telur . Seorang anak laki-laki berbaju lusuh, terisak menangis di sudut jalan menuju keramaian pasar. Sekeranjang telur berserak pecah, seperti habis terjatuh, persis di depan tempat duduknya. Tentu cukup menarik perhatian dan rasa iba dari para pengunjung pasar. Tidak sedikit yang memberikan beberapa lembar uang untuk anak itu. Rutinitas menangisi sekeranjang telur pecah, dia lakukan berpindah-pindah-pindah, dari keramaian satu pasar ke pasar lainnya. Hingga suatu waktu, seorang penjual obat keliling mendekati dan bertanya, "anak muda, mengapa beberapa kali kamu terlihat menangis di depan telur pecah?". Dengan rasa kesal dan mata sedikit melotot, anak itu menjawab "hanya ini yang bisa aku jual kepada orang-orang di pasar ini". Lalu penjual obat bertanya "Apakah kamu menjual telur-telur yang pecah ini?" Tampak gusar, seakan tidak ingin dicampuri urusannya, anak laki-laki menjawab "Menjual telur utuh, aku hanya bisa mendapatkan uang lebih sedikit". Dalam kemiskinannya, terpaksa si anak menjual kesedihan. Dan itu banyak pembelinya. : : Terinspirasi tulisan Pak DjokoLodang di bawah.

Lagarenze 1301

Donald Trump masih ingat sepatunya meski baru saja nyaris tewas. Saya langsung teringat kisah 11 Maret 1966 tatkala Bung Karno memimpin sidang Kabinet Dwikora di Istana Merdeka, Jakarta. Muncul kabar Istana dikepung pasukan tak dikenal. Bung Karno merasa khawatir, lantas bergerak cepat menuju helikopter untuk segera terbang ke Istana Bogor. Soebandrio, Wakil Perdana Menteri I, ikut bergegas sampai lupa pasang sepatu, ikut naik ke helikopter menemani Bung Karno. Dia tak berbalik mencari sepatunya. Cerita versi Soebandrio, ada kebiasaan anggota kabinet melepas sepatu saat rapat. Supaya kaki tidak gerah. Tidak akan terlihat karena tertutup meja. Soebandrio, yang juga Komandan Intelijen, tentu panik saat mendengar kabar Istana dikelung. Sampai-sampai ia tidak sempat pasang sepatu. Versi lain: Soebandrio sempat kehilangan arah saat mengikuti Bung Karno. Ia mengambil sepeda yang ada di Istana lalu mengendarainya dengan telanjang kaki, keluar Istana melewati pendemo yang tidak mengenalinya. Sampai di ujung Jalan Thamrin, ia tidak melihat jalan keluar. Jalan dipenuhi tentara dan pendemo. Maka, ia kembali bersepeda ke Istana. Sesampai di Istana, barulah ia melihat posisi helikopter dan saat itu Bung Karno sudah naik. Ia pun ikut naik. Telanjang kaki, tanpa sepatu.

Mirza Mirwan

Dibilang lucu, ya, memang lucu. Itulah pemilihan presiden Venezuela 28 Juli yang lalu. Saking lucunya sampai beberapa presiden dari Amerika Tengah dan Selatan mengomentarinya lewat platform X. Dari Rodrigo Chavez (Presiden Kosta Rika), Andrés Manuel Lopéz Obrador yang akrab dipanggil AMLO (Meksiko), Gustavo Petro (Kolombia), Irfan Ali (Guyana), Luiz Inaçio Lula da Silva (Brazil), hingga Gabriel Boric ( Chili) dan Javier Milei (Argentina). Para presiden tersebut kurang-lebihnya meragukan kemenangan Nicolas Maduro. Soalnya Consejo Nacional Elektoral yang memutuskan Maduro meraih 51,2% dan Edmundo Gonzalez 44,2% suara tidak menyertakan detail perolehan suara dari tiap daerah. Elvis Amoroso, ketua CNE, Senin yang lalu berjanji akan mengumumkan detailnya. Tetapi sampai kini belum juga diumumkan. Dan tiba-tiba kemarin Maduro pergi ke Mahkamah Agung, minta agar lembaga peradilan tertinggi itu menetapkan bahwa hasil pilpres yang dikeluarkan CNE adalah sah. Pilpres dimenangi dirinya. Semua presiden tadi tahu benar bahwa CNE berada dalam genggaman Maduro. Juga Asamblea Nacional (DPR-nya Venezuela). Dari 277 kursi Asamblea Nacional koalisi pemerintah menguasai 253 kursi. Dari 253 kursi itu 219 kursi dari partainya Maduro, PSUV --- Partido Socialista Unido de Venezuela. PSUV itu sebenarnya partai baru, didirikan oleh Hugo Chavez pada tahun 2007. Sebenarnya tak menjadi soal bila dominasi PSUV di parlemen itu berdampak positif bagi kehidupan rakyat Venezuela.

thamrindahlan

Selamat Petang Pak Mario dan sobat perusuh nan elok hati. Paragraf terakhir CHDI 1 Agustus 2024 tercantum "Keamanan Capres Amerika itu begitu rentannya padahal tidak ada yang sampai masuk gorong gorong. " Awak tak hendak membahas keamanan jiwa raga capres disana atau sini . Namun komentar lebih kepada pertanyaan begini. "Kenapa Lembaga Survey di negara maju seperti Amerika Serikat tidak begitu "berkibar" . Pertanyaan bersayap ini dimulai dari prasangka baik bahwa di negara negara maju tingkat pendidikan rakyat rerata menengah keatas. Dengan demikian mereka kurang percaya kepada keabsahan lembaga survey. Atau juga rakyat emoh bin ogah ditanya tanya pilihannya lewat jajak pendapat. Ya sudahlah itu pertanyaan sepelemparan batu Semoga memberi impian atawa khayalan " kapan ya negeri ini bebas dari lembaga survey pemilu" . Maaf bukan berburuk sangka namun nyata atau tidak nyata lembaga survey itu seolah menggiring opini. Benar atau salah anda kebih paham. Enak rakyat Amerika ya, demokrasi benar benar bergulir atas kehendak hati nutrani rakyat tanpa intimidasi ketika memilih Presiden. Catatan KPU tanpa iming iming s e m b a k o. Kecuali ada transaksi bermuatan " suko samo suko " kata Uda Udin Salemo Salamsalaman Salamsalaman

Liam Then

Sungguh sayang, tiap hari energi nasional kita tersia-siakan. Pernah saya baca, dari semua organ tubuh manusia, yang paling menguras energi paling banyak adalah otak. Betapa mubazir, jika tiap hari, tiap waktu, masa ke masa, kesadaran nasional kita, habis energi sia-sia, gunjingkan hal yang sudah lewat, kembali berulan-ulang, saling tunjuk kesalahan yang ada dibelakang. Padahal masa depan cerah, ada dipelupuk mata.

Liam Then

Kalau mau dipikirkan lebih lanjut, bisa kita sangkut pautkan lebih jauh ke karakter nasional. Sebagai perbandingan, orang Korea misalnya kesadaran kolektif masyakarat mereka sangat kuat, contohnya baju tradisional yang biasa di pakai di film kungfu Tiongkok itu, selalu mereka klaim itu asalnya baju tradisional mereka. Di Tiongkok, kesadaran nasional mereka bahkan sudah sampai taraf setengah buta, semangat disana untuk kejar ketertinggalan,sungguh luar biasa, pemerhati politik Tiongkok atau yang pernah tinggal di Tiongkok cukup lama,contohnya Pak DI, pasti sudah tahu, goresan garis waktu "timeline" , kondisi kesadaran nasional di Tiongkok yang luar biasa terjaga, tersambung terus menerus seiring pergantian masa kepemimpinan, fokus nasional mereka sangat jelas. Ini yang saya lihat terjadi di Korea, Jepang, Singapura,Taiwan. Satu contoh di kita sini, di media, sering kita baca, nyinyiran tentang ESEMKA, begitu sering ,berulang-ulang. Tapi tak ada sama sekali wacana yang menjabarkan, mencerahkan, tentang besarnya tantangan untuk wujudkan industri mobil nasional, langsung pada pokok masalahnya. Kesadaran masyarakat, tergiring ke konklusi, bahwa bangun pabrik mobil nasional itu, cukup mau saja, langsung bisa. Padahal sesungguhnya, tidak sesederhana itu. Proton di Malaysia contohnya, yang boyong teknologi asing untuk produksi, mesin bahkan bukan bikinan sendiri, pernah pakai mesin Toyota dan Mitsubishi. Sekarang 49.9 saham Proton, terpaksa harus dijual ke Geely Tiongkok.

Lagarenze 1301

Santai sejenak. Tiga pria datang untuk wawancara kerja. Pria pertama memulai wawancara terbaik yang pernah ia lakukan dalam hidupnya. Di akhir wawancara, pewawancara bertanya: “Ngomong-ngomong, apakah Anda melihat sesuatu yang aneh pada diriku?” “Maaf, Anda tidak punya telinga kanan!” jawabnya. Pewawancara terlihat marah. "Telinga saya hal yang sensitif. Anda bukan orang yang tepat untuk pekerjaan ini." Pria kedua masuk dan merasakan wawancara kerja yang luar biasa yang pernah ia alami.  Di akhir wawancara, pewawancara bertanya: “Ngomong-ngomong, apakah Anda melihat sesuatu yang aneh pada diriku?” “Ya, Anda tidak punya telinga kanan!” Sekali lagi pewawancara tersinggung dan mengusir pria kedua. Ketika pria ketiga hendak masuk, pria pertama dan kedua memperingatkan: “Sebagus apapun wawancaramu, jangan katakan apapun tentang telinganya, ia akan mengusirmu!” Pria ketiga masuk dan menjalani wawancara yang sangat mengesankan. Di akhir wawancara, pewawancara bertanya: “Ngomong-ngomong, apakah Anda melihat sesuatu yang aneh pada diriku?” Pria ketiga mendekat, sedikit menyipitkan mata, dan berkata, "Ya. Anda memakai lensa kontak, bukan?” "Wow!" kata pewawancara sangat senang, “Anda benar-benar peka dan memiliki empati. Anda layak bekerja di tempat ini." Pewawancara lalu bertanya lagi, "Lensa kontak saya natural, tidak gampang terlihat, tapi bagaimana Anda bisa tahu?" “Gampang saja," kata pria ketiga, "karena Anda pasti tidak bisa memakai kacamata!”

Liam Then

@Bang YA Benar juga, saya juga termasuk yang terdampak kenaikan BBM hampir 30% dan banyak kebijakan pemerintah saat ini. Meskipun terdampak, karena saya ini penganut arah pemikiran "manufacturing hope" ala Pak DI. Didalam setiap masalah ada solusi. Pengalaman pribadi saya waktu dikritik kawan ; "Inilah salah kau" Besoknya, kau ini salah disini. Lusanya : "kau coba Ndak begitu " Minjemnin duit ngga, diomelin iya..... kwkwkkwk

Johannes Kitono

Madame- Eka. Itulah nama perempuan setengah baya. Pasti tidak hubungannya dengan isteri konglomerat Eka Tjipta dari Sinar Mas. Madame atau ibu Eka adalah pemilik warteg. Yang sangat fasih bahasa Inggris dan Cantonese. Dan saat ini sedang viral ketika diinterview jurnalis TV. Tidak jelas back ground pendidikannya. Jelas tutur katanya tidak kalah dari alumni LIA bahkan FIB- UI. Lokasi warung nasinya di Kebon Nanas, Kebayoran Lama. Tidak bersedia disebut Warung Tegal karena beliau sendiri berasal Cilacap. Jadi dinamakan Warteg Internasional. Ini karena Warteg telah menjadi nama generik. Ini adalah contoh UMKM yang kreatip. Promosi warung nasi dengan kemampuan bahasa yang fasih via medsos. Apa yang dilakukan Madame Eka bisa menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya. Misalnya Baguling di Bali yang fasih bahasa Mandarin. Begitu juga Kincipan di Singkawang yang fasih bahasa Betawi. Kemampuan bahasa mempunyai nilai tambah. Dan bahasa Cantonese Mdm Eka tidak banyak dikuasai etnis Tionghoa Betawi. Apalagi ketika menjelaskan apa Kemanggi Kai alias Ayam Kemanggi. Thx Mdm Eka telah mengingatkan pentingnya bahasa. Dan teman teman yang doyan Sate Kim Tek , minggu depan mau lunch kesana. Semoga Semuanya Hidup Berbahagia.

Liam Then

Antrian tabung gas subsidi, pontang panting bapak-bapak disuruh ibu dirumah kesana kemari cari tabung gas 3kg, sudah jadi fenomena nasional. Jelas sudah keliatan ,pemerintah kelimpungan disini. Saya kepikiran bagaimana jika pemerintah "take a step back", angkat langkah mundur kebelakang satu langkah saja. Kapan hari, saya terbaca, tentang langkah insentif yang diberikan pemerintah, ke investasi industri hilirisasi batu bara. Ini jadi kepikiran, bagaimana kalau pemerintah bikin satu langkah kebelakang, masyarakat dipedesaan dibolehkan pakai kompor briket batu bara saja. Insinyur di ITB ,atau universitas teknik utama di Indonesia, diminta rancang kompor briket batu bara yang asapnya dikit. Kemudian masyakarat di mana tambang batu bara berada, diberi pelatihan, produksi briket batubara berasap minim. Jika seluruh pedesaan di Indonesia, ada separuhnya saja beralih pakai kompor briket batu bara berasap minim, ini bisa redakan tekanan kas negara, sekian persen untuk impor elpiji. Kebijakan penggunaan kompor briket batu bara, sedikitnya akan munculkan banyak lapangan pekerjaan , pabrik briket rakyat (pemerintah sebagai regulator bisa hadang pemodal kapasitas besar turun disini) bisa tumbuh dan serap tenaga kerja. Distribusinya ke seluruh pelosok negeri, bisa tumbuhkan kegiatan ekonomi ekstra juga. Karena pemakaiannya di kawasan pedesaan yang relatif masih hijau, pencemaran udara otomatis tergolong minim. Dan yang paling penting, kondisi kas negara ,bisa menjadi lega.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 156

  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • Dasar Goblik
    Dasar Goblik
  • yea aina
    yea aina
  • Leong Putu
    Leong Putu
  • Liam Then
    Liam Then
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
  • Liam Then
    Liam Then
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • Liam Then
      Liam Then
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
  • Liam Then
    Liam Then
  • Liam Then
    Liam Then
  • Liam Then
    Liam Then
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
  • Liam Then
    Liam Then
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • Achmad Faisol
      Achmad Faisol
    • Liam Then
      Liam Then
  • Rizal Falih
    Rizal Falih
    • Achmad Faisol
      Achmad Faisol
    • Liam Then
      Liam Then
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • Achmad Faisol
      Achmad Faisol
    • Achmad Faisol
      Achmad Faisol
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
  • yea aina
    yea aina
    • Achmad Faisol
      Achmad Faisol
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • yea aina
      yea aina
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
  • Er Gham
    Er Gham
    • Er Gham
      Er Gham
    • Achmad Faisol
      Achmad Faisol
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
  • Dasar Goblik
    Dasar Goblik
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
  • Tivibox
    Tivibox
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Tivibox
      Tivibox
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Achmad Faisol
      Achmad Faisol
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
    • Liam Then
      Liam Then
  • yea aina
    yea aina
  • Hery Purwanto
    Hery Purwanto
  • alasroban
    alasroban
  • iya nok
    iya nok
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
    • iya nok
      iya nok
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • iya nok
      iya nok
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • daeng romli
    daeng romli
  • DeniK
    DeniK
  • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • DeniK
      DeniK
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
  • Wahyu Kiswoyo
    Wahyu Kiswoyo
  • Jo Neca
    Jo Neca
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • iya nok
      iya nok
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
    • Macca Madinah
      Macca Madinah
  • Mbah Mars
    Mbah Mars
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • iya nok
      iya nok
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
      Agus Suryonegoro III - 阿古斯·苏约诺
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
  • Muh Nursalim
    Muh Nursalim
  • Muh Nursalim
    Muh Nursalim
  • iya nok
    iya nok
  • HANVINCY ADNOV
    HANVINCY ADNOV
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
    • HANVINCY ADNOV
      HANVINCY ADNOV
    • HANVINCY ADNOV
      HANVINCY ADNOV
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
  • adi ya adi
    adi ya adi
  • Achmad Faisol
    Achmad Faisol
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
  • Echa Yeni
    Echa Yeni
  • djokoLodang
    djokoLodang
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Mbah Mars
      Mbah Mars
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • herry isnurdono
    herry isnurdono
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
  • ACEP YULIUS HAMDANI
    ACEP YULIUS HAMDANI
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • Muin TV
    Muin TV
    • Dasar Goblik
      Dasar Goblik
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
    • djokoLodang
      djokoLodang
    • Jo Neca
      Jo Neca
    • Nimas Mumtazah
      Nimas Mumtazah
  • djokoLodang
    djokoLodang
  • Em Ha
    Em Ha
  • Gregorius Indiarto
    Gregorius Indiarto
  • Dasar Goblik
    Dasar Goblik
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • rid kc
    rid kc
    • Jo Neca
      Jo Neca
  • Captain Bejo
    Captain Bejo
  • Ahmad Zuhri
    Ahmad Zuhri
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
  • Rizal Falih
    Rizal Falih
  • Lègég Sunda
    Lègég Sunda
  • M.Zainal Arifin
    M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin
    • M.Zainal Arifin
      M.Zainal Arifin

Berita Terkait