Pemerintah Bakal Dorong Digitalisasi dan AI Guna Ciptakan Perekonomian yang Kuat

Pemerintah Bakal Dorong Digitalisasi dan AI Guna Ciptakan Perekonomian yang Kuat

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto-Disway.id/Sabrina Hutajulu-

JAKARTA, DISWAY.ID - Pemerintah telah menyiapkan beberapa strategi besar guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat dan ramah lingkungan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengungkapkan bahwasaya pemerintah akan mengembangkan mesin ekonomi baru seperti digitalisasi dan AI.

BACA JUGA:Berkunjung ke GIIAS 2024, Menko Airlangga Puas Mobil Listrik Dapat Respon Positif

BACA JUGA:Kecanggihan AION HYPTEC HT Berhasil Curi Perhatian Menko Airlangga di GIIAS 2024

Airlangga menyebut bahwasanya Indonesia terus mengembangkan industri yang berbasis digital. 

"Digitasisasi ini diperkirakan tahun ini kita sekitar 80 miliar, tahun depan 130 miliar dan di tahun 2030 bisa sampai 400 miliar, dan dengan digitalisasi di Asean diharapkan angkanya dobel jadi 2 triliun," terangnya," kata Airlangga di Jakarta Pusat pada Senin 5 Agustus 2024.

Kemudian lanjut Airlangga bahwa pemerintah terus dorong hirilisasi dan pembangunan infrastruktur.

"Seperti proyek strategis nasional, IKN, MRT dan lainnya," paparnya.

Selanjutnya, pemerintah juga akan mempertahankan program terkait dengan perlindungan sosial, pembiayaan mikro, padat karya tunai.

BACA JUGA:Diusung Airlangga Hartarto Maju Dampingi Kaesang di Pilkada Jakarta, Jusuf Hamka Targetkan Sekolah Gratis

"Kemdian program makan siang bergizi gratis, pengembangan SD Inpres dan pengembangan lumbung pangan melalui food estate," tandas Airlangga.

Selanjutnya, Airlangga mengungkapkan bahwasaya pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih tinggi dibanding dengan China, Korea Selatan dan Singapura.

"Di tengah ketidakpastian ekonomi global, fundamental ekononi kita masih baik," kata Airlangga.

"Dan di triwulan kedua kita tumbuh 5,05 persen dibandingkan dengan China kita masih lebih tinggi, China 4,7 persen dan Singapura 2,9 persen. Lalu Korea Selatan 2,3 persen dan Meksiko 2,24 persen," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads