Ikuti Keseruan Event Menarik Sambil Berwisata di Taman Ismail Marzuki!

Ikuti Keseruan Event Menarik Sambil Berwisata di Taman Ismail Marzuki!

Segudang event seru digelar di Taman Ismail Marzuki mulai Agustus hingga Desember 2024-Disway.id/Cahyono-

Sekilas Riwayat TIM

Vice President Corporate Secretary PT Jakpro (Perseroda) Melissa Sjach mengungkapkan, pusat seni dan budaya di Jakarta ini sebelumnya bagian dari rumah pelukis kenamaan Raden Saleh. Dibangun bagai istana di lahan seluas sepuluh hektare pada 1852, setelah dirinya berkeliling Eropa sekitar 20 tahun.

Pada 1964, lahan itu kemudian diubah menjadi area tanaman dan kebun binatang (Planten en Dierentuin). Perhimpunan Penyayang Flora dan Fauna Batavia (Culture Vereninging Planten en Dierentuin at Batavia) sebagai pengelolanya.


Segudang event seru digelar di Taman Ismail Marzuki mulai Agustus hingga Desember 2024-Disway.id/Cahyono-

Planten en Dierentuin yang kemudian lebih dikenal sebagai Taman Kebun Binatang Cikini itu lalu dipindahkan ke Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, pada 1964. Bekas lahannya lantas dijadikan Taman Ismail Marzuki (TIM) sampai sekarang.

Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin meresmikan TIM pada 10 November 1968 sebagai Pusat Kesenian Jakarta.

"Pembangunannya bertujuan sebagai investasi budaya, sehingga menjadikan Kota Jakarta sebagai kota budaya. Penamaan Taman Ismail Marzuki menggunakan nama komponis terbaik asal Betawi, yakni Ismail Marzuki," tutur Melissa dalam press release yang diterima Disway belum lama ini.

Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) pun dibentuk sebagai pengelola TIM dengan anggota Mochtar Lubis, Asrul Sani, Usmar Ismail, Rudy Pirngadi, Zulharman Said, D. Djajakusuma, dan Gajus Siagian. Sejumlah perombakan pun dilakukan Gubernur Ali Sadikin, agar mengikuti kebutuhan zaman.

"Sejak 1968 sampai 2022, sudah sembilan gubernur yang melakukan revitalisasi TIM," ungkap Melissa.

Kegiatan Seni Budaya Kelas Dunia

Menurut pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Yoga, sebagai Pusat Kesenian Jakarta, TIM harus menjadi pusat kegiatan seni budaya kelas dunia.

"(Misalnya) dengan berbagai pertunjukan internasional secara rutin yang digelar di TIM. Apalagi Jakarta sudah menjadi kota global," ujarnya kepada disway.id saat dimintai pendapatnya pada Selasa, 6 Agustus 2024.

BACA JUGA:Everyday Festival 2023, Pesta Akhir Tahun Terbesar Di Jakarta digelar di Taman Ismail Marzuki

Dia menyebut beberapa pusat seni dunia yang dapat menjadi contoh Pemprov DKI Jakarta dalam mengembangkan Taman Ismail Marzuki.

"Pemprov DKI Jakarta dapat mengembangkan TIM layaknya Esplanade di Singapura, Budokan di Tokyo, atau Broadway di New York, sebagai benchmark pusat pertunjukan dunia," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: