Survei: Indonesia Catat 67% Kasus Fraud Perbankan dan Pencurian Identitas

Survei: Indonesia Catat 67% Kasus Fraud Perbankan dan Pencurian Identitas

Membangun Kepercayaan pada Saluran Digital: Studi Risiko Fraud Perbankan Indonesia--Istimewa

Budi Santoso menyoroti pentingnya kesiapan data, pertimbangan anggaran, dan langkah pengamanan yang ketat, serta kepatuhan terhadap peraturan yang ditentukan regulator.

Destya D. Pradityo menyarankan perusahaan untuk bermitra dengan penyedia cloud terdaftar di Indonesia dan memastikan kesiapan internal melalui pelatihan staf dan pengembangan infrastruktur TI (teknologi informasi).

Sahrizal Sofian mencatat potensi teknologi cloud dalam meningkatkan deteksi kasus fraud melalui pembaruan waktu nyata dan waktu respons yang lebih cepat.

BACA JUGA:Megawati Minta Seniman Dolorosa Rancang Monumen Kudatuli di DPP PDIP

Mengatasi Tantangan Organisasi, Ancaman Teknologi dan Perlindungan Konsumen

Destya D. Pradityo menjelaskan bahwa pencegahan kasus fraud yang efektif dimulai dengan tindakan tegas selama proses registrasi dan orientasi, diikuti dengan investigasi dan validasi yang berkelanjutan.

Ia juga menyoroti perlunya adaptasi berkelanjutan terhadap teknik kasus fraud yang terus berkembang dan pentingnya sumber daya manusia dalam penerapan teknologi tersebut.

Ellend Kusuma menekankan penyelidikan awal yang komprehensif, mempertimbangkan perspektif pelanggan, dan analisis perilaku untuk memahami akar penyebab kasus fraud.

Budi Santoso menekankan perlunya investasi dalam teknologi keamanan dan program pelatihan untuk mengurangi risiko serangan rekayasa sosial, yang mencakup 60% kasus kasus fraud di Indonesia.

Ia pun menambahkan dan menganjurkan penyempurnaan sistem pemantauan transaksi berkala agar tetap terkini dan efektif.

Memprioritaskan perlindungan konsumen dalam lingkungan perbankan digital melibatkan upaya untuk membangun kepercayaan melalui pendidikan komprehensif tentang keamanan data.

Memastikan konsumen merasa aman dan memahami pentingnya menjaga informasi mereka adalah hal yang terpenting.

Komunikasi yang jelas dan sederhana tentang praktik keamanan data adalah sangat penting untuk memberdayakan pelanggan dengan pengetahuan yang diperlukan untuk melindungi diri.

Langkah-langkah ini secara kolektif memperkuat kepercayaan konsumen dan meningkatkan ketahanan lembaga keuangan terhadap ancaman dunia maya yang terus berkembang.

Mengatasi pelaku fraud Secara Proaktif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: