Charger HP Diduga Sebabkan Kebakaran Rumah di Manggarai, Kepala Suku Dinas Gulkarmat Bilang Begini
Charger HP Sebabkan Kebakaran Rumah di Manggarai, Puluhan Damkar Terjun Padamkan Si Jago Merah-@humasjakfire-Instagram
JAKARTA, DISWAY.ID - Kebakaran hebat terjadi di Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan pada hari ini Selasa pagi, 13 Agustus 2024 pukul 06.21 WIB.
BPBD DKI Jakarta mengonfirmasi bahwa ada 35 mobil pemadam kebakaran yang terjun langsung demi bisa memadamkan Si Jago Merah.
Jadi awalnya ada sebuah rumah yang kebakaran di Jl. Saharjo Raya, RW 06 dan RW 012, Kelurahan Manggarai, Kecamatan Tebet pada pukul 02.30 WIB.
Dugaan sementara kebakaran hebat itu terjadi lantaran akibat saluran charger handphone (HP) dari dalam rumah tersebut.
BACA JUGA:Ngeri! Ular Muncul dari Toilet saat Digunakan di Cengkareng, Damkar Evakuasi
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua RT setempat, tapi belum dapat dikonfirmasi secara fix oleh Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Selatan.
Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Selatan, Syamsul Huda masih akan menyelidiki penyebab dari kebakaran ini setelah semua penanganan berhasil dilakukan dengan aman.
"Menurut keterangan dari Bapak Sukiman Ketua RT 02 RW 06, keterangan dari charger-an HP," ucap Huda pada hari ini, Selasa 13 Agustus 2024.
Pihak Gulkarmat menginformasikan bahwa kebakaran pertama kali dilaporkan oleh warga kepada pihak pemadam kebakaran (damkar) melalui saluran telepon sekitar pukul 02.30 WIB.
BACA JUGA:Mobil Damkar Depok Diteriaki Bobrok Oleh Warga, Selang Bocor Bikin Petugas Panik
Sejak saat itu, sebanyak 35 unit mobil damkar dan 123 personel telah dikerahkan ke lokasi kejadian.
Upaya pemadaman api mulai dilakukan sekitar pukul 02.44 WIB, dengan berhasilnya dilokalisasi pada pukul 06.30 WIB dan proses pendinginan dilanjutkan sekitar pukul 06.57 WIB.
Hingga kini, belum dapat dipastikan apakah ada korban luka atau jiwa dalam insiden kebakaran tersebut.
Masih harus didalami juga terkait dengan penilaian kerugian dan dampak terhadap warga yang terkena imbas langsung kebakaran. Huda menyebut bahwa data-data tersebut masih dalam proses pendataan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: