Jilbab IKN
--
PAGI ini semua mata menatap ibu kota baru: IKN. Semoga tidak hujan. Kemarin pagi di sekitar IKN mendung dan gerimis. Tapi siangnya terang dan panas. Sampai sore.
Mungkin hujannya pindah ke Pontianak. Deras sekali --kata perusuh Disway dari sana, Liam Then.
Anda mungkin akan memperhatikan setidaknya tiga hal. Salah satunya: sosok Istana Garuda. Benarkah seperti kelelawar hitamnya Koes Plus. Atau itu imajinasi orang usil saja.
Kedua, soal pasukan pengibar bendera: ada yang berjilbab atau tidak.
Ketiga, Presiden Jokowi pakai pakaian raja Nusantara dari belahan mana. Ini ulang tahun proklamasi terakhir Pak Jokowi sebagai presiden.
Soal jilbab ternyata saya salah tebak. Awalnya saya menebak pemerintah akan teguh dengan langkahnya: Paskibraka tidak boleh pakai jilbab.
Saat akhir-akhir latihan di IKN –seperti terlihat di foto dan video yang beredar di medsos-- yang 18 wanita berjilbab sudah mencopot penutup rambut mereka. Seperti tidak ada masalah.
Lalu gempar. Petir dan hujan hujatan memenuhi langit IKN dan Indonesia. Mereka diberitakan dipaksa melepas jilbab. Ini soal sensitif.
Reaksi pemerintah sangat lemah. Pemerintah seperti orang yang lagi cari-cari ranting pohon untuk pegangan agar tidak jatuh.
Ranting yang diraih itu ternyata ranting kering. Misalnya: "mereka sudah menandatangani pernyataan bersedia tidak berjilbab selama bertugas sebagai pengibar bendera di upacara peringatan proklamasi kemerdekaan negara di ibu kota Nusantara".
Alasan yang sangat lemah.
Ranting itu hampir patah. Lalu pemerintah meloncat mundur: Paskibraka boleh berjilbab. Seperti tahun-tahun sebelumnya.
Kita akan lihat bersama hari ini di siaran langsung televisi dari IKN. Apakah mereka benar-benar kembali mengenakan jilbab. Atau sebagian tetap memilih melepas jilbab tanpa harus dipaksa.
Saya pun mengamati foto-foto Paskibraka tahun-tahun sebelumnya. Rasanya jilbab mereka tidak terasa mengganggu apa pun. Rasa patriotisme tetap tinggi. Kesan nasionalisme juga tidak terganggu.
Itu, mungkin, karena model jilbab yang diciptakan untuk Paskibraka sangat tepat. Bagus. Jilbab militer. Pas dengan uniform putih-putih mirip tentara di TNI-AL.
Saya salut dengan pencipta jilbab untuk Paskibraka itu.
Dari kasus jilbab Paskibraka ini saya baru tahu: yang menyiapkan Paskibraka ternyata BPIP --Anda sudah tahu singkatan apa itu. Bukan sekretariat negara. Bukan panitia HUT Kemerdekaan.
Mungkin BPIP ingin ''berdakwah'' soal Pancasila lewat show Paskibraka. Menggunakan Paskibraka sebagai media memang tepat. Setiap tahun Paskibraka jadi salah satu pusat perhatian nasional.
BPIP mungkin ingin berdakwah: Posisi Pancasila itu harus di tengah. Tidak kanan. Tidak kiri. Mungkin jilbab dianggap lambang golongan kanan.
Tahun depan kalau BPIP ingin menerapkan prinsip tanpa jilbab baiknya diumumkan jauh-jauh hari. Katakanlah tanpa jilbab itu sebagai salah satu syarat untuk lolos seleksi. Jangan sampai setelah mereka lolos baru dipersoalkan.
Saya ingat cucu pertama saya: Khalisa Salwa Dinata. Dipanggil Icha. Dia ingin sekali masuk SMA Xin Zhong di Surabaya. Dia datang ke Xin Zhong. Pakai jilbab. Ingin mendaftarkan diri.
Di situ Icha diberi tahu: syarat bersekolah di Xin Zhong tidak boleh mengenakan simbol keagamaan apa pun.
Di sini Xin Zhong pintar. Xin Zhong tidak melarang jilbab. Tidak ada kata jilbab di persyaratan itu. Yang ada adalah ''simbol keagamaan apa pun'' tidak boleh. Jilbab sudah menjadi simbol keagamaan.
Di Xin Zhong persyaratan itu dijalankan secara adil. Tidak boleh juga ada siswa yang mengenakan kalung bergambar salib.
Xin Zhong (新中) adalah sekolah swasta yang didirikan oleh para alumni Xin Zhong yang jumlahnya ribuan. Mereka sudah banyak yang kaya raya. Bangunan sekolah itu seperti SMA di Amerika. Fasilitas fisiknya serba modern.
Zaman Orde Lama, sebelum sekolah Tionghoa dilarang Pak Harto, Xin Zhong memang salah satu sekolah unggul di Surabaya.
Icha menerima syarat Xin Zhong itu dengan baik. Dia pilih tetap pakai jilbab. Masih ada jalan lain. Sekolah ke Tiongkok. Di Tiongkok pakai jilbab tidak dilarang.
Maka Icha ingin masuk ke SMA di Tiongkok. Dia sudah sering ikut kakeknya ke berbagai kota di sana. Dia jatuh cinta ke kota Hangzhou –satu jam pakai Whoosh dari Shanghai.
Kakeknyi pun mengantarkan Icha ke Hangzhou. Pilih-pilih. Di SMA mana yang dia suka. Lalu cari apartemen sederhana untuk kost selama di sekolah di Hangzhou.
Beres. SMA dapat. Apartemen dapat. Pulang. Siap-siap kapan berangkat ke Hangzhou.
Gagal. Mendadak ada Covid-19. Cita-cita Icha masuk SMA di Hangzhou berantakan. Akhirnya Icha masuk SMAN tidak jauh dari Masjid Agung Surabaya.
Kelak di tahun 2023 Icha masuk kuliah di Universitas Ciputra. Mayoritas mahasiswa di situ suku Tionghoa. Icha kuliah dengan tetap berjilbab. Dia tidak merasakan ada kesulitan hubungan antar ras di UC.
Pilihan di UC itu ternyata masih ada hubungannya dengan Hangzhou. Dia tahu dalam empat tahun perkuliahan di UC yang dua tahun akan dilaksanakan di Hangzhou. Sudah ada kerja sama antara universitas di sana dengan UC.
Tahun depan BPIP, rasanya, harus belajar dari Xin Zhong.
Merdeka! (Dahlan Iskan)
Komentar Dahlan Iskan di Disway Edisi 16 Agustus 2024: Bus Bukan
M.Zainal Arifin
Bus bukan. Bis bukan. Bes bukan. Bos bukan. Bas bukan.
Mirza Mirwan
Kalau Pak DI menyebut singkatan ART dari Autonomous Rail Rapid Transit itu "tidak terlalu nyambung", barangkali karena harusnya ARRT -- jadi kurang satu R. Kalau demikian halnya berarti singkatan CRRC, perusahaan yang membuat ART itu juga "todak terlalu nyambung", karena kepanjangannya China Railway Rolling Stock Corporation -- jadi seharusnya disingkat CRRSC. Benarkah ART di IKN sebagai yang pertama di luar Zhuzhou? Ya dan tidak. Waktu di Los Angeles kemarin mungkin Pak DI tidak melihat kendaraan yang seperti ART di IKN itu. Padahal ada. Tapi hanya dua gerbong. Kereta bus itu bukan didatangkan dari Tiongkok, tetapi dari Massachussetts. Pembuatnya CRRC Massachussetts. Kereta bus serupa juga beroperasi di Boston. Juga di Chicago, Illinois. Yang di Chicago itu buatan CRRC Sifang America. Bukan hanya di Los Angeles, Boston, dan Chicago, kereta bus itu juga sudah beroperasi di Abu Dhabi, UAE, yang didatangkan dari Tiongkok. Tetapi boleh jadi yang di IKN itu yang menggunakan teknologi terbaru. Lebih canggih ketimbang kereta bus di AS dan UAE tadi.
Achmad Faisol
saya doakan acara di ikn semua lancar, semua bisa tidur nyenyak...amin... setelah itu, jangan kembali ke jakarta, lho ya... harus tetap di ikn, ya... buktikan cinta ikn, asli karya anak bangsa, bukan bekas kolonial... he he he
Sri Wasono Widodo
Alkisah di kerajaan Widara Kandang, ada seorang penari keraton yang cantiknyi 5i bernama Nyi Sagopi. Raja Basudewa pun jatuh hati dan akhirnya menikahinya secara siri. Pada malam pertama, Nyi Sagopi yang masih thing thing begitu terkejut melihat miniatur Autonomous Kencono Chariot gandeng lima yang seperti pernah ia lihat di ibukota negeri. Ia pun berteriak kaget: "Uuuuu...dowooooo". Sembilan bulan duapuluh lima hari kemudian, sesuai standar kehamilan wayang Jawa, lahirlah seorang putera. Oleh Nyi Sagopi sang Ibunda, bayi itu pun diberi nama Udowo.
Dani pedia
Gadis itu semakin terkenal. Kian banyak foto-fotonya viral di dunia maya. Saya termasuk yang mengaguminya –mungkin karena justru tidak melihatnya dari dekat.
M.Zainal Arifin
Perempuan anggota Paskibranas tak berHAM, tak berhak beribadat menurut agama nya. UUD psl 28E, ay 1; tak dijamin negara, kemerdekaan nya untuk beribadat menurut agama nya. Psl 29, ay 2. 10.13.
Mirza Mirwan
"Bapak sudah baca berita itu?" tanya Mbake (putri sulung saya) lewat WA tadi malam. "Berita apa, sih, Mbak?" "Katanya anggota Paskibranas dilarang berjilbab itu, lho." "Oh, sudah. Tapi wakti gladi bersih sudah pada pake jilbab, kok." "Bukan sudah pakai jilbabnya, Pak, tetapi kenapa sempat ada larangan seperti itu. Dan yang melarang BPIP." "Ya nggak tahu, Mbak." "Mungkinkah larangan itu atas arahan ketua dewan pengarah BPIP yang tidak berjilbab?" Jujur saja, saya juga heran kenapa ada larangan seperti itu. Padahal yang sudah-sudah tak ada larangan serupa, sejak wewenang rekrutmen hingga pelatihan ada di Kemenpora. Eh, setelah kewenangannya pindah ke BPIP kok ada larangan seperti itu. Mbake mencak-mencak, tentu saja. Ia tak pernah menjadi paskibra, bahkan tingkat sekolah pun. Tetapi larangan untuk mengikuti syariat (dengan berjilbab) bagi paskibranas itu telah menyinggung perasaannya. Di negara mayoritas penganut Budha saja ia tidak dilarang mengenakan jilbab di kampus tempatnya mengajar. Eh, di negara mayoritas muslim malah ada larangan seperti itu. Mungkin benar, arahan itu datang dari ketua dewan pengarah BPIP yang katanya sudah melaksanakan haji dua kali dan umrah tiga kali tetapi tidak berjilbab. Begitu juga putri kesayangannya. Sang ketua dewan pengarah ini juga pernah membuat saya mencak-mencak gegara mengritik ibu-ibu yang suka pengajian. Bertambah tua seharusnya bertambah bijak. Seharusnya.
Achmad Faisol
mohon maaf oot... berseliweran di youtube, ada kelompok yang membela mati-matian bahwa ulama ini, imam, bahkan wali ini ga mungkin salah... alasannya, kalau salah, berarti ilmunya semua salah, dong... amalannya semua salah, dong... karyanya semua salah, dong... mari berpikir sesuai ajaran agama... saya beri ilustrasi dulu... di indonesia, asia tenggara dan banyak negara arab, bacaan Al-Qur'an kita mengikuti qiraat imam 'ashim bin abin najud riwayat imam hafsh... mungkin banyak yang belum tahu, bahwa imam 'ashim bin abin najud ketika meriwayatkan hadits, dikategorikan lemah (dha'if)... ini tidak menodai kepakaran beliau di bidang qiraat... ibaratnya, pakar matematika lemah di bidang biologi sehingga salah... ya, ga papa... imam malik bin anas, ulama besar di madinah, juga memberi info bahwa di madinah banyak ulama shaleh, ibaratnya sekali berdoa langsung turun hujan, tetapi imam malik tidak mengambil hadits dari ulama-ulama ini... mengapa...? karena tidak pakar (teliti) di bidang hadits... maka, ga ngerti itu boleh, bahkan ulama, wali atau siapa pun, tidak harus selalu benar... salah juga ga papa... itulah manusia... yang jadi masalah adalah kalau salah, lalu diingatkan dengan ilmu, tetapi tetap kekeh dengan kesalahannya tanpa ilmu, hanya karena emosi atau gengsi... mari renungkan nasihat di kitab zubad: wa kullu man bighairi 'ilmin ya'malu, a'maluhu mardudatun la tuqbalu... siapa saja beramal tanpa ilmu, maka amalnya ditolak; tak diterima... wallaahu a'lam...
Rizal Falih
Dengan adanya ART, niat pemerintah untuk menjadikan IKN sebagai green forest city semoga bukan hanya sekedar janji manis politisi saja. Jika perlu nantinya para pejabat negara dan semua ASN yang bekerja di IKN diwajibkan menggunakan ART untuk transportasi sehari-hari. Bisa dibayangkan, negara bisa berhemat, pos APBN yang selama ini di anggarkan untuk pembelian, sewa maupun perawatan kendaraan dinas, bisa dan dipergunakan untuk kegiatan yang lain. Yang lebih bermanfaat bagi masyarakat banyak.
Fiona Handoko
suatu malam. pasangan kakek nenek sedang berbaring di tempat tidur. kakek hampir pulas, tapi nenek masih ingin berbicara. "kamu dulu sering menggenggam tanganku." terkantuk kantuk. kakek meraih tangan nenek. memegangnya sebentar. lalu mencoba tidur kembali. tak lama, nenek berkata lagi. "kamu dulu sering menciumku." sambil mendesah, kakek meraih pipi nenek. memberinya kecupan kecil. dan kembali mencoba tidur. dua puluh detik kemudian. nenek berkata. "sayang, kamu dulu suka gigit gigit leherku." dengan kesal, kakek membuka selimut dan bangkit dari tempat tidur. "mau ke mana sayang? " tanya nenek. "sebentar. mau ambil gigi palsuku."
alasroban
Penasaran besok lagi campur sari yang mana yang akan di bawakan di Istana pasca upacara. 2022 ojo di bandingke - farel 2023 Rungkad. 2024 lagu apakah gerangan ? apakah lamunan atau selendang biru ? Tak sabar menuggu besok. Wkwkwkwk
Marjan Marjan
Bupati Tiongkok membuat kebijakan menanggung ongkos kirim barang tentu sudah diperhitungkan keuntungan balik yang lebih besar. Pemerintah Tiongkok memberi kebebasan kepada Pemda untuk memajukan daerahnya. Pak DI, pernah bertanya soal kebebasan Pemda di Indonesia? Adakah jawaban yang menarik di tulis di Disway ini? Saya pernah omon-omon dengan birokrat, untuk penggunaan anggaran saja perlu ekstra hati-hati. Seperti berjalan di jalan penuh ranjau. Ada satu hal di peraturan yang bisa multitafsir. Sehingga, kawan saya itu mengundang penegak hukum untuk diskusi menyamakan persepsi. Menanggung ongkos kirim di Indonesia, apakah ada UU atau peraturan turunannya yang membolehkan? Salah membuat kebijakan yang, katanya merugikan negara, bisa kena tangkap.
Kang Sabarikhlas
Usai makan siang saya baca (lagi) "Bus Bukan"... Jadi kepo, tahun lalu setelah Upacara 17an di Istana Jkt. dimeriahkan lagu Rungkad mungkin besok diberi lagu viral Risalah Hati - by Yura Yunita dan kini saya dengar "AKU BISA MEMBUATMU...JATUH... tiba².." Assalamu'alaikum..."..... "Wa'alaikum salam"...Istri saya dan 'mbokGaduh' admin WAG "Rumpik" datang langsung masuk rumah,.. "Nang,..ibu² sudah download mp3 lagu Risalah Hati-Dina Teratu saat show di Penawangan Grobogan, ternyata Anang benar musiknya enak dibuat senam... jadi tolong nanti jam 4 sore Anang awasi kami senam dan beri masukan biar bisa juara senam di Kelurahan". "Loh!..saya bukan pelatih senam". "halaaa, Anang pura², pokoknya dah siap rokok+kopi, Lumpia semarang, Oh ya Nang, lombanya kan Minggu, besok sabtu ibu² ikut senam disway di Jembatan Merah, Anang ikut ya, Anang ngatur posisi+dokumentasi" ":LOH..!..saya ndak ikut di kota lama saya takut jumpa Pak anu... itu..anu takut nanti beliau 'ngece' saya..duh" ....... Tapi ndak papa, yang penting dapat Lumpia Semarang..anu maksudnya Lumpia di jl.Semarang Psr.Tembok. Lumpia Semarang kw... untuk Pelatih Senam kw Lumayan daripada dendam lumpia
yea aina
Di Utara sana, riset teknologi maju pesat. Menghasilkan bermacam moda transportasi efektif efisien. Tak mau ketinggalan di Selatan sini, maju pesat riset cara efektif "pengeboran" tanpa ketahuan. Pun tidak sedikit yang ketangkap tangan juga. Bahkan di lingkaran pusat kekuasaan ada 6 Mentri dan 1 Wamen yang tertangkap lagi asyik ngebor. Padahal ada ungkapan tidak ada bawahan jelek, yang ada komandan jelek. Apa yang dilakukan dan tidak dilakukan seorang bawahan tentu harus komando komandannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
Komentar: 185
Silahkan login untuk berkomentar
Masuk dengan Google