Bos Animasi Menteng, Pengakuan Karyawati Diminta Naik-Turun Tangga 45 Kali di Malam Hari Hingga Keguguran

Bos Animasi Menteng, Pengakuan Karyawati Diminta Naik-Turun Tangga 45 Kali di Malam Hari Hingga Keguguran

Kasus Dugaan Penyiksaan Bos Anime di Menteng---Freepik

JAKARTA, DISWAY.ID - Bos perusahaan animasi di Menteng, Jakarta Pusat diduga telah  membuat tindakan kekerasan serta eksploitasi terhadap karyawatinya.

Akibat dugaan kasus itu menjadi viral akhirya Polisi turun tangan untuk segera menyelidiki kasus tersebut tersebut.

Salahs eorang karyawati mengungkapkkan curhatannya di sosmed usai mengaku sudah mendapat siksaan secara fisik dan verbal oleh bos perusahaan 'BS'.

KL dan CL (suami-istri) yang merupakan pimpinan perusahaan disebut-sebut telah bertindak kasar terhadap karyawannya.

BACA JUGA:Pengakuan Karyawati Dianiaya dan Dilarang Ibadah oleh Bosnya WNA Asal Hong Kong

Selain itu diungkap juga bahwa kedua bosnya itu melakukan pelanggaran jam kerja, ancaman sampai kepada manipulasi.

Polisi tak tinggal diam, akhirnya turun tangan untuk mengecek kebenarnan kasus tersebut ke lokasi kejadian.

Pihak berwenang sedang menyelidiki dugaan kekerasan dan eksploitasi yang diduga dilakukan oleh pimpinan perusahaan game art dan animasi 'BS' di Menteng, Jakarta Pusat.

Seorang mantan karyawan dari perusahaan tersebut dengan inisial CS telah melaporkan bahwa ia dan rekan kerjanya telah menjadi korban perlakuan kasar yang dilakukan oleh bos mereka, CL, dan suaminya, KL.

BACA JUGA:SIG Meraih Penghargaan Customer Engagement Program of The Year

Dalam catatan yang beredar luas di media sosial, dikisahkan bahwa karyawan perusahaan tersebut telah menjadi korban kekerasan verbal dan fisik dari pemilik perusahaan.

CS sendiri mengaku harus berjuang melewati eksploitasi yang membuatnya pulang pada larut malam. Keadaan menjadi semakin tragis ketika CS yang sedang hamil mengalami keguguran yang menyebabkan pendarahan dan persalinan prematur.

Sayangnya, dikabarkan bayi yang dikandungnya tidak mampu bertahan hidup. Namun, bukannya memberikan dukungan, pemilik perusahaan justru marah kepada korban karena absen dari pekerjaan setelah mengalami keguguran.

Kekejaman tidak berhenti di situ, korban juga dipaksa untuk naik-turun tangga sebanyak 45 kali di malam hari dan menampar dirinya sendiri sampai 100 kali. Bahkan, seorang karyawan lain juga dilaporkan mendapat teror dari pemilik perusahaan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: